Our Wedding Path ♥

Daisypath Anniversary tickers

Our Baby ♥

Lilypie First Birthday tickers

Friday 24 December 2010

Loving Jesus' Way

Hari Natal adalah hari yang ditunggu oleh semua orang. Anak-anak kecil menunggu hadiah dari oragtua mereka,suami menunggu sebuah kejutan dari istrinya..demikian pula sebaliknya. Semua orang saling berbagi kasih sayang melalui pemberian hadiah/kejutan spesial kepada orang-orang yang mereka sayangi pada hari natal.

Demikian pula Bill dan Anna..mereka adalah sepasang suami istri yang tinggal disebuah kota kecil. Penghasilan Bill tidaklah banyak karena Bill hanya bekerja sebagai guru sekolah dasar di kota tersebut, sedangkan Anna hanyalah seorang ibu rumah tangga. Anna biasanya menabung juga apabila ada sisa dari uang kembalian setelah dia berbelanja untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Namun dalam keadaan mereka yang tidak terlalu berlebih tersebut, mereka tetap membiasakan diri dengan saling memberi hadiah pada saat Natal.


Jika dilihat harta tersebesar yang masih dimiliki Bill adalah sebuah jam tangan antik milik kakeknya. Bill menyimpannya dengan sempurna, dan setiap hari tak lupa dia membersihkan jam tersebut. Jam tersebut memang tua, bahkan rantainyapun terlihat putus...namun membawa banyak kenangan indah antara Bill dan kakeknya sehingga Bill selalu menyimpan jam tersebut dengan hati-hati.

Sedangkan harta terbesar milik Anna adalah rambutnya yang panjang dan tergerai sangat indah. Billpun tahu betapa Anna sangat menyayangi rambutnya selayaknya dia begitu menyayangi jam antik miliknya.

Esok hari adalah tanggal 24 desember, Bill dan Annapun mulai berpikir keras akan hadiah apa yang akan mereka belikan sebagai kejutan terindah untuk satu sama lain. Mereka biasanya saling memberikan kejutan pada saat malam natal sambil menikmati hidangan santap malam yang lezat dan mengucapkan syukur atas 1 tahun yang boleh mereka nikmati bersama.

Pagi tanggal 24 itu terlihat Anna dengan sukacita mengeluarkan celengan yang dia punya..dia mengeluarkan semua uang receh yang ada celengannya,tapi ternyata hanya ada $1.87. Anna berpikir dengan keras..apa yang dapat dia belikan untuk Bill suaminya tersayang hanya dengan $1.87??.

Dengan berbekal $1.87 pergilah Anna ke kota sembari membeli persiapan makan malam, diapun mulai berusaha mengintip disetiap etalase untuk melihat adakah seutas rantai jam yang murah namun bagus mutunya. Yah!! tentu saja dengan $1.87, Anna tidak mendapatkan seutas rantai jam yang dia inginkan. Akhirnya setelah sekian lama dia berlajan, dia menemukan semua salon terbuka dan bertuliskan "Anda ingin menjual rambut??..Kami solusinya!!". Dengan tulisan itupun, Anna tanpa berpikir panjang segera masuk ke salon tersebut...
"Pak, saya ingin menjual rambut saya...berapa anda bisa membayarnya?",tanya Anna kepada seorang bapak tua yang bekerja disalon tersebut.
"Rambut anda sehat dan bagus sekali, kami bisa membayarnya seharga $20 dollar untuk 40cm..bagaimana?,apakah anda setuju??, balasan dari bapak tua tersebut.
"Tidak bisakah dibayar dengan harga yang lebih tinggi Pak?, saya mohon", kata Anna dengan memelas.
"Maaf Bu..saya tidak bisa...itu adalah harga tertinggi yang dapat saya berikan", tanda pak tua tersebut.
"Baiklah kalo begitu, saya setuju sajalah", kata Anna dengan tanpa berpikir panjang lagi.
Setelah rambutnya terpotong, Annapun mendapatkan $20..Anna sangat senang sekali, meskipun sekarang rambutnya pendek namun sebuah kejutan yang indah yang akan diberikan kepada suaminya tersebut menghilangkan segala kesedihan hatinya akan rambut kesayangannya tersebut.

Annapun terus melanjutkan perjalanannya menyusuri pusat perbelanjaan yang ada dikota tersebut. Anna kembali melihat dari setiap etalase yang ada untuk mencari seutas rantai jam. Sampai pada akhirnya, ada sebuah toko yang menjual semua pernak-pernik jam tangan..dan disanalah Anna menemukan seutas rantai jam yang sangat menawan..namun harganya $21. Anna berusaha menawar kepada penjual jam tersebut, namun si penjual tidak bisa menurunkan harganya. Akhirnya Anna membayar seutas rantai jam tersebut seharga $21 ($20 dari hasil menjual rmabutnya, dan $1 dari uang tabungannya yang dia simpan selama ini). Anna pulang hanya berbekal 87 cent dikantong. Dengan berjalan kaki sambil berjalan pulang, Anna merasa sangat bahagia sekali.

Sesampainya dirumah, Annapun lekas-lekas masak dan menata semua hidangan untuk makan malam. Selagi menunggu Bill yang sedang keluar untuk membeli pohon natal yang akan dipasang didekat perapian dirumah mereka. Annapun lekas-lekas merapikan rambutnya yang sudah pendek tersebut.

Tak lama kemudian, terdengar bunyi bel pintu..Annapun lekas berlari membukakan pintu tersebut. Anna melihat Bill didepan pintu dengan membawa hadiah ditangannya. Bill melihat Anna dengan pandangan berbinar dan terkejut.
"Bill, bagaimana dengan pohon natalnya sayang?, apakah kamu sudah menemukannya", kata Anna sambil menarik Bill masuk kedalam rumah.
"Sudah sayang..aku sudah meletakkannya di garasi. Nanti akan kuambil setelah kita makan malam kemudian kita bisa menghiasinya bersama-sama", kata Bill dengan melihat Anna tak tergeming.
"Ada apa denganmu sayang?, mengapa kamu melihatku dengan aneh?, apakah semuanya baik-baik saja sayang?", tanya Anna dengan mengerakkan tangannya didepan wajah Bill.
"Iya, semuanya baik-baik saja sayang...jangan kawatir", jawab Bill. "Tapi...apa yang terjadi dengan rambutmu sayang?, tanya Bill dengan penuh pertanyaan.
"Oh ini, tidak apa-apa sayang..aku akan menjelaskannya nanti", kata Anna santai sembari mengandeng Bill ke ruang tamu.
"Ayo kita duduk sayang", ajakan Anna kepada Bill.
"Bill, ini adalah hadiah dariku untukmu sayang..selamat hari natal", Anna memberikan hadiah tersebut dengan sukacita sembari mencium pipi Bill.
"Terima kasih sayangku",jawab Bill. Billpun membuka hadiahnya. Bill terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa.
"Kenapa sayang?, apa kamu tidak menyukai hadiah yang kuberikan?", tanya Anna kepada suaminya.
"Aku membelikan seutas rantai jam itu supaya kamu bisa mengunakan jam tangan antik kesayanganmu lagi. Sudah sekian lama kamu meletakkannya di kamar karena rantaipun putus dan usang..dan sekarang aku sudah membelikannya kembali sayang", penjelasan Anna dengan senyum mesranya.
"Sayang...kamu jangan berpikir yang macam-macam tentang bagaimana aku mendapatkan seutas rantai tersebut. Aku memang tidak memiliki banyak uang, aku menabungpun hanya mendapat $1.87, maka ketika tadi pagi aku berjalan menyusur dipusat kota dan aku melihat ada sebuah salon yang mau membeli rambut...akupun memutuskan untuk menjual rambutku supaya bisa membeli seutas rantai tersebut", penjelasan Anna kepada Bill suaminya.
"Jangan kawatir sayang, aku memang sangat menyayangi rambutku tetapi aku terlebih menyayangimu daripada rambutku ini...nanti rambutku pasti tumbuh panjang lama", Anna berkata sambil memeluk dan mencium suaminya.
"Iya, sayang", Billpun tak kuasa sambil mencium istrinya itu.
"Ini, hadiah untukmu sayang..semoga kamu menyukainya", Bill memberikan hadiah tersebuh kepada Anna.
"Terima kasih sayang", Annapun terlihat begitu bertanya-tanya akan hadiah apa yang diberi suaminya tersebut. Anna lekas-lekas membuka hadiahnya itu. Dan ternyata yang dilihat adalah sebuah sisir yang berlapis perak sangat indah sekali. Sisir yang sudah lama diidam-idamkan oleh Anna untuk menyisir rambutnya yang tergerai panjang dan indah itu.
"Sayang, sisir ini sangat mahal?, ta..ta..tapi..darimana kamu bisa membelinya?", tanya Anna dengan terkejut kepada suaminya.
"Tenang sayangku. Semalam aku berpikir keras akan hadiah apa yang akan aku berikan kepadamu. Kemudian aku teringat akan sebuah sisir yang sudah lama kamu inginkan tersebut. Memang harganya cukup mahal, dan karena aku tidak mempunyai cukup banyak uang untuk membelinya..maka aku memutuskan untuk menjual jam antikku itu untuk membali sisirmu", Bill penjelaskan sambil memeluk istrinya tersebut.
"Ehmm...mungkin kita dapat menyimpan hadiah kita untuk sementara waktu sayang", Billpun berbicara sambil memeluk dan mencium istrinya tersebut.
Betapa indah sebuah kasih yang bukan hanya memberi, namun maukah kita berkorban bagi orang lain..terutama bagi orang-orang yang kita sayangi.

Ilustrasi diatas sejenak mengingatkan kami akan kasih Kristus kepada kita. Bagaimana Kristus sudah mengorbankan segalanya bahkan diriNya sendiri bagi orang-orang yang berdosa seperti kita. Bagi Kristus, kasih adalah sebuah motivasi, bukan sebuah tugas. Kalau kita mengevaluasi sejenak, apakah kita sudah mengasihi pasangan kita hanya sebagai sebuah tugas/dengan sebuah motivasi yang tulus?. Kamipun terus belajar untuk mengasihi satu sama lain, bagaimana "memberi diri kita seutuhnya" kepada satu sama lain diantara kami. Dengan motivasi yang tulus maka kita tidak akan perhitungan untuk berkorban bagi orang-orang disekitar kita yang kita sayangi.

Mungkin kita bisa mengingat kembali akan pesanNya melalui rasul paulus didalam Ef5:1-2 "Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah". Dengan mengetahui betapa DIA sudah sangat mengasihi kita dengan kasihNya yang sempurna maka akan memberi kita motivasi yang tulus dalam mengasihi sesama kita/keluarga kita/pasangan kita/siapapun yang ada disekita kita.

Love & sacrifice go hand in hand for each other love

Read More..

Sunday 5 December 2010

YES I Do..till death do us part

Pada hari itu adalah hari ulang tahun sarah ke 28, sekaligus merupakan hari terakhir masa lajang sarah karena tepat keesokkan harinya sarah akan menikah dengan daniel. Mereka sudah berpacaran selama 4 tahun. Begitu ramainya pesta hari itu. Sarahpun mengundang keluarga, teman-temannya dan teman-teman akrab daniel "calon suaminya". Salah satu teman akrab daniel adalah charlie. Charlie adalah seorang pria yang agak pendiam dan kaku. Charlie berasal dari keluarga yang cukup kaya di kota itu. Bahkan charliepun sudah diberi sebuah perusahan sepatu di kota tersebut.

Ditengah-tengah pesta tersebut, munculnya acara mencari jodoh. Acara tersebut dikhususkan untuk pemuda-pemudi lajang yang belum menikah. Nah..disaat itulah charlie kemudian dijodohkan dengan joanne yang notabene adalah adik perempuan satu-satunya dari sarah.


Setelah acara perkenalan yang tanpa diduga tersebut, joanne dan charlie ternyata terus melanjutkan hubungan mereka. Joanne yang merupakan seorang yang cinta Tuhan sering mengajak charlie ke gereja setiap hari minggu. Charlie memang secara KTP adalah kristiani, namun dia dan keluarganya jarang sekali pergi ke gereja kecuali hari-hari besar saja. Hubungan merekapun bertambah dekat, sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk menginjak hubungan lebih jauh ..yaitu pernikahan.

Sebuah pernikahan yang cukup megah, bahkan lebih megah daripada pernikahan sarah dan daniel. Charlie dan joanne nampak sangat bahagia sekali. Seakan segalanya sangat sempurna karena orang tua charlie sangat menyayangi joanne bahkan membelikan mereka rumah dan mobil baru. Setahun setelah mereka menikah, mereka diberi seorang putri yang sangat cantik oleh Tuhan. Usaha charliepun perlahan bertambah besar. Segalanya seakan layaknya cerita dongeng yang berakhir dengan "HAPPY ENDING". Namun, itu bukannya akhir cerita mereka...justru awal cerita mereka dimulai...

Setelah pernikahan mereka menganjak 2 tahun, mulailah masalah demi masalah datang menghampiri mereka. Pada bulan desember, menginjak akhir tahun, tiba-tiba perusahaan sepatu charlie terbakar. Tidak tahu siapa yang membakar perusahaan tersebut, apipun menyambar dengan keras dan menghabiskan semua isi perusahaan tersebut. Bukan cuma seluruh isi perusahaan yang habis, tetapi charliepun pada akhirnya terlilit hutang yang cukup banyak karena ada beberapa bahan-bahan baku yang belum dibayar namun ikut terbakar habis. Akhirnya charliepun terpaksa menjual rumah dan mobilnya, pindahlah mereka disebuah rumah kontrakan kecil. Joannepun tidak lantas meninggalkan suaminya, dia tetap terus memberi semangat serta menguatkan charlie didalam keadaan yang ada. Joannepun mulai berjualan kue didepan rumah kontrakkannya untuk membantu charlie mencari uang.

Keadaan charlie pada awal-awal kejatuhan tersebut masih baik-baik saja. Namun setelah 1 tahun berlalu, orang tua charlie tiba-tiba dikabarkan meninggal dalam kecelakaan mobil. Namun charlie tidak mendapatkan warisan apapun karena paman charlie yang serakah langsung dengan berbagai macam cara mengambil semua kekayaan orang tua charlie. Charlie yang sudah tertekan dengan keadaan yang lama, lebih shock lagi dengan kematian kedua orang tuanya dan perlakuan pamannya. Akhirnya charliepun berubah menjadi orang yang ling-lung dan bahkan mulai agak stress. Dalam keadaan tersebut, joanne terpaksa yang harus bekerja menggantikan peran charlie. Pagi dini hari joanne harus mulai mempersiapkan berjualan kue didepan rumahnya sambil menjaga putrinya yang masih kecil. Sore hari joannepun harus bekerja disebuah supermarket didekat rumahnya, dia menitipkan putrinya kepada kakaknya sarah. Joannepun terpaksa bekerja membanting tulang semenjak suaminya ling-lung dan kelihatan begitu stress. Namun dalam keadaan yang seperti itupun, joanne masih tetap setia mendukung dan merawat suaminya. Serta selalu berdoa disisi suaminya setiap malam sebelum mereka tidur.

Derita itu ternyata tidak berhenti, sampai ulang tahun ke4 pernikahan mereka, keadaan charlie bertambah memburuk sampai akhirnya harus dibawa ke RS Jiwa dikota itu. Setelah setengah tahun berlalu, charlie terlihat membaik, kemudian joanne tidak tahan melihat suaminya di RS Jiwa..akhirnya charlie dipulangkan ke rumah. Kedaan tidak bertambah membaik, charlie hanya diam dirumah. Bahkan putrinya menangispun, charlie hanya tersenyum aneh dan berbicara sendiri...benar-benar mirip seperti orang gila.

Tapi apa dikata, menginjak ulang tahun ke 5 pernikahan mereka,Joanne ternyata hamil lagi. Keadaan charlie bertambah memburuk, bukan hanya stres namun sudah mulai memukul istri dan anaknya. Melihat keadaan tersebut joannepun ketakutan dan segera melarikan putrinya sementara untuk dititipka kepada orang tuanya. Namun joanne tetap bertahan merawat charlie. Banyak orang mengatakan mengapa joanne masih bertahan dengan keadaan yang ada?, sampai kapan joaane harus menghadapi pukulan suaminya?..bahkan sampai hamilpun, tak jarang charlie memukul joanne. Bahkan pernah sampai charlie memukul perut joanne, sampai joanne harus dilarikan ke RS setempat. Tapi beruntunglah anak didalam perut joanne tidak apa-apa.

Satu hal yang selalu keluar dari mulut joanne..
"Aku bersyukur memiliki suami seperti charlie, apapun keadaannya. Ketika aku mengatakan..Ya,aku mengambilmu sebagai suamiku..aku akan mencintaimu baik dalam suka maupun dalam duka. Perkataan dan komitmen itu akan aku pegang dihadapanNya sampai maut memisahkan kami. Bukan hanya dalam keadaan suka aku ada untuk charlie, namun dalam kedaaan duka justru aku terlebih sangat mencintai charlie".

Itulah perkataan yang joanne selalu ucapkan ketika orang-orang disekitarnya sudah melihat bahwa seharusnya joanne pergi meninggalkan charlie. Bahkan ada beberapa orang yang menyuruh joanne untuk bercerai, namun joanne selalu menolaknya. Keadaan tersebut berlangsung sampai kurang lebih 2 tahun. Bahkan sampai joanne sudah melahirkan. Dia melahirkan putri keduanya dan memberikannya kepada kedua orang tuanya karena joanne takut charlie akan menyakiti kedua putrinya tersebut. Joanne tetap tinggal merawat charlie dan terus mendoakan charlie, namun sesaat pada pagi dan sore hari..joanne datang ke rumah orang tuanya untuk menjengguk kedua putrinya itu.

Setelah 2 tahun berlalu, kondisi tubuh charlie semakin melemah bahkan sudah tidak setampan dulu lagi. Namun joanne tetap sangat mencintainya dan terus merawatnya. Sampai akhirnya charlie meninggal dunia dan joanne tetap berada disisinya. Setelah charlie meninggalpun, joanne tetap setiap bulan mengunjungi makam charlie untuk menyatakan betapa dia sangat mencintai suaminya tersebut.

Dari cerita diatas, kitapun dapat belajar bahwa..
1.Komitmen tidak hanya berlangsung 1 jam didepan altar. Komitmen berlaku dalam segala keadaan, suka/pun duka.Kita berkomitmen tersebut bukan kepada manusia, namun kepada Tuhan. Jadi kita harus siap mempertanggungjawabkan komitmen kita itu dihadapanNya nanti.

2.Tetap belajar bersyukur dan terus mengingat kasihNya dalam masa-masa perjalanan cinta kita yang indah-indah yang dahulu pernah kita jalani bersama pasangan kita. Proses ini adalah yang paling susah, namun bagaimanapun keadaannya kita harus percaya bahwa DIA tidak tinggal diam. DIA selalu ada didalam setiap langkah kehidupan kita dan DIA tidak pernah meninggalkan kita.


Are we ready to love someone?,
Are we ready to sacrifice ourself for our spouse?,
Are we ready to bring agape in every condition of our relationship?,
Are we ready to say YES I Do..till death do us part?

Read More..

Monday 22 November 2010

Leap of prayer

Didalam sebuah hubungan jarak jauh, tidak ada yang dapat kami perbuat lebih banyak selain memperkuat hubungan kami melalui doa-doa kami. Benar-benar kami mengalami sendiri bagaimana doa dapat "melompat" sangat jauh...melintasi negara, bahkan benua sekalipun. Doa dapat bergerak sangat cepat, bahkan lebih cepat dari sms sekalipun. Melalui doa kami dapat saling menyatakan betapa kami sayang/kangen satu sama lainnya.

Saya ingat dengan jelas sekitar bulan oktober tahun 2003, meski tanggalnya sudah agak pula, dimana ko david yang adalah suami saya sekarang baru berangkat ke belanda, pada saat itu hubungan kami masih cukup sulit. Ko david yang baru datang ke belanda, dia masih susah beradaptasi disana dan apalagi harus terus telepon kepada saya karena keterbatasan uang yang dia miliki saat itu. Kami hanya bisa berhubungan melalui email...dan itupun mungkin topik-topik yang kami bahas bisa terbalas satu sama lain dengan cukup lama ("agak basi" jadinya). Tapi kami tetap bersyukur karena masih ada email yang membantu kami. Keadaan tersebut dipergunakanNya untuk mengajarkan kepada kami berdua akan pentingnya DOA. Doa benar-benar mampu mengubah segalanya, dalam setiap langkah hubungan kami, kami merasakan hal tersebut.


Tapi tetap saja kadang perasaan kangen itu tidak dapat terbendung didalam diri saya. Apalagi saya adalah seorang cewek, yang baru memiliki seorang pacar. Kami baru memutuskan ingin berpacaran pada tanggal 12 maret 2003, tapi dia harus pergi ke belanda. Kadang saya merasakan betapa kesepiannya dan iri melihat teman-teman saya yang lain bisa berjalan-jalan/bersenang-senang dengan pacar mereka bahkan bisa bergandengtangan ke mana-mana dengan pacar mereka. Tapi saya tetap harus kuat menghadapi hubungan dan komitmen jarak jauh ini karena hubungan ini adalah jawaban doa saya yang cukup panjang didalam mempergumulkan pasangan hidup.

Jika berbicara mengenai pengalaman doa, ada satu pengalaman yang tidak terlupakan dan begitu nyata terjadi kepada saya mengenai lompatan doa tersebut...
Suatu ketika pada tanggal December 8, 2004 5:12 AM, ko david mengirimkan email kepada saya..."Dear veve, Ve, halo... pa kabar? Semoga hari ini memberikan kekuatan dan ketekunan baru buat kamu.. Bagaimana dengan kemarin? Apa tidak ada sesuatu yang membuatmu, mungkin bersedih, senang, atau yang lain? Semoga hari kemarinpun juga baik2 saja". Email tersebut benar-benar seperti lompatan doa saya. Sehari sebelum email itu datang bahkan sampai saat itupun, saya memang sedang mengalami hari yang berat karena pergumulan tentang pelayanan di kampus. Saya ingin curhat kepada ko david, namun tidak bisa 100% karena saya tidak ingin ko david tahu bahwa saya sedang galau/sedih. Hanya melalui doa saya dapat menyampaikan bahwa saya ingin ko david bisa merasakan saya sedang galau/sedih saat itu, ternyata benar-benar ajaib...Tuhan menjawab doa saya dan bisa membuat ko david yang berada jauh disana merasakan kegalauan/kesedihan hati saya.

Ada banyak hal yang terjadi, namun tidak mungkin saya bagikan semua melalui blog ini. Namun sampai karena begitu dekatnya kami rasakan satu sama lain melalui doa-doa kami..suatu saat ko david juga dalam emailnya pernah berkata demikian: "Ve, kalau kamu lagi (misalnya) gemes atau sama aku, kamu isa minta Tuhan untuk memberikanku mimpi supaya aku juga isa merasakan gemes dan kangenmu ok ^_^ hehehe...". Jadi rasanya semua rasa bisa ditransfer via doa
malu.

Dari sedikit cerita ini kami mau berbagi bahwa bagi pasangan-pasangan lain yang sedang berhubungan jarak jauh saat ini jangan cemas/kawatir akan hubungan kalian. Kesulitan/masalah pasti akan datang karena kita masih hidup, namun semua dapat diatasi sejauh kita melipat tangan kita dan menundukkan hati kita untuk berdoa padaNya. Kita dapat mengungkapkan apa saja kepada pasangan kita melalui doa-doa kita, biar Tuhan yang memfilter semua doa kita dan yang terbaik akan disampaikan pada pasangan kita. Namun tetap selalu belajar merendahkan hati dalam doa...that's important!, not our desire to be fulfilled, but YOUR aim to be reached through us!! -veve

Read More..

Saturday 20 November 2010

God has mercy on me

Penantian adalah masa-masa yang paling berat. Ada banyak keraguan dan keputusasaan yang mungkin muncul dikala masa menanti itu. Hal tersebutlah yang saya alami selama ini. Saya juga belum mengerti mengapa Tuhan selalu memperhadapkan saya dengan masalah penantian. Saya telah diprosesnya untuk menanti ketika masa berpacaran jarak jauh selama kurang lebih 6 tahun, dan sekarang Tuhanpun berbaik hati mendidik saya untuk menantikan buah hatidoa. Namun kali ini, saya akan mensharingkan mengenai masa penantian buah hati saya...

Sejujurnyapun saya merasakan setiap bulan seakan menjadi semakin berat. Apalagi jika melihat teman-teman lain yang menikah lebih dahulu dari saya namun sudah hamil duluan dan beberapa teman yang menyapa serta menanyakan kapan saya hamil?, ayo cepat hamil...kata-kata yang mungkin sederhana, namun begitu menusuk persaan saya. Saya sudah berdoa dan menangis dengan keras untuk memohon belas kasihanNya memberikan saya seorang anak,namun belum dijawabNya. Saya dan suami berusaha sedemikian rupa untuk menjaga makanan kami, berusaha makan banyak buah dan gizi untuk mendukung asupan gizi kami, bahkan membeli alat test ovulasi untuk mengetahui kapan masa subur saya..tapi tetap saja kami sudah berbuat yang terbaik, masih belum juga ada tanda-tanda kehamilan itu. Dari 5 bulan terakhir saya ingin sekali hamil dan setiap kali saya datang bulan, itu malah membuat saya menangis, sedih dan tertekan.


Untuk pergi ke dokter disini tidak semudah di Indonesia. Kami harus mencari tahu dahulu dokter yang tepat, itupun hanya boleh sejauh kontrol didokter umum (tidak boleh langsung ke dokter ahli kandungan). Biasanya ke dokter umumpun hanya diberi saran-saran sederhana dalam merencanakan kehamilan,yang notabene sudah kami laksanakan semuanya.

Ditambah lagi perasaan kesepian yang saya alami dirumah, setiap hari selama suami saya pergi kerja...perasaan tersebut kadang menyapa dengan sangat, seorang diri dirumah. Saya berusaha menyibukkan diri sendiri dengan berbagai macam aktivitas bahkan kadang-kadang jalan-jalan keluar rumah sendirian bagai orang tanpa arah..jujur saya merasa seperti orang bodoh dan kesepian. Jauh dari keluarga dan teman dekat benar-benar menekan saya. Segala perasaan itulah yang membuat saya ingin mempunyai anak. Tapi saya tidak mengerti mengapa Tuhan belum menjawab doa-doa saya?.

Belum lagi setelah saya pindah ke kota lain, saya benar-benar sering berdiam dirumah..kecuali hari sabtu-minggu saya keluar jalan-jalan bersama dengan suami. Saya lebih memilih untuk banyak berdiam dirumah karena saya tidak menyukai jalan sendirian, jalan tanpa arah dan hanya menghabiskan energi dan waktu diluar rumah dengan tidak jelas. Saya mau melanjutkan les bahasa belanda juga terhambat biaya les yang sangat mahal..(harga les hampir sama dengan harga kontrak apartment selama 1 bulan). Saya mau melanjutkan sekolah namun masih berpikir bagiamana jika tiba-tiba saya hamil?, tidak mungkin sekolah jika harus cuti melahirkan/membesarkan anak dalam jangka waktu yang lama. Semua kekawatiran, ketakutan, pikiran-pikiran yang ada tersebut benar-benar membuat saya bingung akan jalan ke depan?.

Didalam keinginan terbesar kami ingin mendapatkan buah hati, saya masih ingat setiap perjuangan yang sudah kami lakukan. Selama 5 bulan terakhir kami melakukan segala macam cara yang dapat kami perbuat (*story above), salah satunya adalah usaha kami untuk menggunakan alat ovulasi. Namun, adapula peristiwa-peristiwa aneh yang kami alami ketika kami menggunakan alat ovulasi tersebut: Pada bulan oktober, kami menghabiskan banyak alat ovulasi namun tetap saja tidak menunjukkan masa ovulasi..benar-benar membuat kami bingung dan tidak tahu lagi harus bagaimana. Sedangkan pada bulan november,ketika kami tetap menggunakan alat ovulasi...malah hasilnya 2x test dalam masa subur. 2 bulan dengan hasil test yang benar-benar aneh, seakan menegur saya dengan keras.

Setelah saya tahu bahwa meskipun kami memutuskan untuk menggunakan alat ovulasi..itupun seakan tidak membantu kami sama sekali, saya bertambah bingung dan kawatir. Ditengah kebingungan saya itu, Tuhan seakan menyapa saya dengan lembut serta menuntun saya untuk mencari siaran radio kristiani di internet dan membaca kitab amsal. Jujur saya tidak mengerti mengapa saya harus membaca kitab amsal, namun saya terus membacanya setiap kali Tuhan menyuruh saya...dan firmanNya begitu mengingatkan saya akan kehadiranNya.

Melalui segala hal yang telah terjadi dan apapun yang akan terjadi didepan saya, kapankah saya akan mendapatkan buah hati saya??...saya percaya DIA selalu baik dan akan teramat baik bagi saya.

Dan dari kejadian yang saya alami..saya belajar bahwa:
1. Didalam segala hal yang terjadi Tuhan turut bekerja. Bahkan ketika saya sudah tidak tahu harus berbuat apalagi, Tuhan menuntun saya untuk mendapatkan siaran radio dan membaca kitab amsal yang begitu menguatkan saya.
Tuhanpun menguatkan saya melalui suami saya yang luar biasa ...dimana ketika saya sudah mulai putus asa dan agak kecewa dengan Tuhan yang tidak menjawab doa saya, suami saya selalu menguatkan saya dengan berkata bahwa "aku sangat menyayangimu, aku menikahimu bukan semata-mata ingin mempunyai anak..tapi karena aku ingin menghabiskan sisa hidupku dengan orang yang sangat aku sayangi. Jika kita diberi anak olehNya maka itu adalah anugerah, namun jika belum diberi..itu bukanlah alasan bagi kita untuk kecewa kepadaNya".

2 DIA memiliki banyak cara untuk mendidik dan memproses saya. Jika tanpa penantian yang terjadi, saya tidak akan mengalami didikanNya..bagaimana dia mendidik dan memproses saya untuk lebih bertekun dalam doa, lebih sabar dalam penantian, lebih dekat denganNya, lebih mengucap syukur dalam segala hal serta lebih taat melakukan apapun yang DIA katakan didalam hidup saya.

3. DIA bekerja dengan waktuNya dan rencanaNya. Sebaik apapun usaha yang kami lakukan, sehebat apapun kami menjaga diri kami bahkan membeli alat ini-itu..jika bukan waktu Tuhan, maka semuanya tidak akan terjadi. Dengan hal tersebut membuat saya semakin sadar bahwa usaha manusia sekeras apapun tidak dapat mengubah apapun..hanya Tuhan yang tahu kapan waktuNya. Kita boleh berusaha, namun juga perlu belajar percaya bahwa waktuNya tepat dan rencanaNya sempurna (
Betapa besarnya kuasaNya, tak sanggup kita mengerti rencanaNya).

4. Mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati. Bertekun didalam doa bukan untuk terus meminta apa yang kita ingini, tapi berdoa karena kita mengasihiNya dengan sepenuh hati. Dengan doa kita ingin menjalin hubungan yang akrab denganNya dan mengerti kehendakNya dalam hidup kita...inilah yang saya rasakan masih sangat berat dan perlu terus belajar didalamnya. Saya harus terus belajar bahwa
tidak ada alasan bagi saya untuk meminta Tuhan ini dan itu, tidak ada alasan bagi saya untuk kepahitan/kecewa kepadaNya karena doa-doa yang belum terjawab dan "menuntutNya" dengan permintaan saya karena apapun yang terjadi didalam hidup saya sekarang... DIA terlampaui baik dalam segalanya.-veve

He has made everything beautiful in its time. He has also set eternity in the human heart; yet no one can fathom what God has done from beginning to end (Ecclesiastes3:11/NIV)



Read More..

Tuesday 16 November 2010

Puppet on string

"Stop,kita sudahi saja hubungan ini!, aku sudah tidak sanggup lagi", kata maurice dengan tegas kepada steve.
"Kenapa sayang?, apa yang salah dengan hubungan kita?..semuanya sudah siap, bahkan pertunanganpun sudah direncanakan..apa yang kurang lagi?, tanya steve dengan terheran-heran kepada maurice.
"Apa yang salah?, semuanya benar-benar sudah salah...aku merasa bukan diriku lagi, aku benar-benar merasa seperti boneka yang digerakkan dengan seutas benang oleh karena aku menyayangimu. Aku selama ini sudah berpura-pura didepan banyak orang...aku sudah membohongi orang tuaku, teman-teman kita..semuanya", jawab maurice sambil meneteskan air mata.
".....", steve terdiam karena dia mengerti apa yang dimasudkan maurice yang sebenarnya.



"Steve, aku mengerti kamu terdiam karena kamu tahu dengan benar semuanya. Aku melakukan semua ini dengan alasan aku sayang padamu. Aku ingin semua orang melihat hubungan kita baik-baik saja..namun aku sudah tidak sanggup lagi menjadi boneka,aku tidak sanggup lagi berpura-pura",mauricepun berkata dengan terisak menangis.
"Iya, aku mengerti apa maksudmu maurice..aku meminta maaf atas segala kesalahanku. Aku yang selama ini memintamu untuk menyimpan segala rahasia yang ada supaya hubungan kita terus berlanjut..tapi maukah kamu memaafkan aku?, maukah kita memulai hubungan kita dari awal?, rayu steve kepada maurice sambil memeluknya.
"Maaf steve, aku sudah memutuskan untuk melepaskanmu karena memang kita sudah tidak sejalan visi dan misi hidup kita. Kita selama ini berusaha menjadikannya sejalan dengan berpura-pura, namun itu justru semakin menyakitiku. Aku harap kamu mengerti akan keputusanku", kata maurice.
Itulah kata-kata terakhir yang maurice katakan sebelum maurice memutuskan untuk berpisah dengan steve. Sebuah perpisahan yang pahit dari sebuah hubungan yang sudah terjalin selama 5 tahun.

Steve dan maurice sendiri dipertemukan melalui perkenalan yang tidak sengaja oleh sahabat mereka. Ketika itu maurice dan lea sedang makan di sebuah depot kecil didekat kampus mereka. Secara tidak sengaja steve bersama temannya rick juga datang dan ingin makan didepot tersebut. Ternyata tanpa disangka rick dan lea adalah teman akrab. Alhasil itulah awal pertemuan steve dan maurice yang diperkenalkan secara tidak sengaja oleh rick dan lea.

Melalui perkenalan yang sederhana itu, mereka terus membina hubungan baik selama dikampus maupun diluar kampus. Mereka saling bertukar no hp dan curhat akan satu sama lain. Sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran.

Steve adalah seorang kristen, sedangkan maurice sendiri adalah seorang katolik. Pada awal-awal hubungan mereka, mereka tidak terlalu berpikir jauh akan perbedaan agama yang mereka miliki bahkan tidak ada pembicaraan yang serius mengenai perbedaan tersebut didalam hubungan mereka. Keluarga steve sendiri dapat dibilang sebagai keluarga kristen yang taat dan aktif dalam pelayanan di gereja, dan mauricepun terdidik didalam keluarga katolik yang taat. Dengan kedua perbedaan yang besar ini, menjadikan sebuah benturan yang cukup keras ketika mereka ingin memutuskan kepada jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.

Kedua orang tua tetap bersikeras supaya mereka harus diresmikan pada salah satu agama yang ada, mereka harus memilih antara Kristen maupun katolik. Steve sendiri terus yang bersikeras untuk tetap ingin meresmikan pernikahan mereka secara kristiani. Sedangkan mauricepun tidak bisa membantah kekerasan hati keluarganya yang menginginkan dia menikah secara katolik.

Akhiranya segala kebohongan dan kepura-puraanpun mulai dilakukan oleh maurice. Didepan keluarga, sahabat/orang yang mengenal maurice secara dekat, maurice terus mengatakan bahwa hubungan mereka baik-baik saja. Steve mau pindah menjadi seorang katolik, bahkan dia juga mau untuk dibaptis secara katolik. Padahal maurice tahu dengan benar bahwa steve tidak mungkin mau melakukan semua itu.Steve juga tidak mau membuat kedua orang tuanya menjadi sedih, jadi steve berpura-pura dengan menyenangkan pihak keluarga maurice tapi tanpa kedua orangtuanya tahu bahwa dia akan dibaptis secara diam-diam secara katolik. "Aku mau dibaptis secara katolik namun hanya sebagai simbol..tapi setelah pertunangan kita, aku ingin menjadi seorang kristen lagi", kata steve kepada maurice. Jadi perubahan steve hanya sebagai kedok sementara supaya keluarga maurice mau menerima steve. Wow!!..sebuah kepura-puraan yang dapat dikatakan sempurna didalam hubungan mereka.

Akan tetapi.....kepura-puraan itupun berlangsung selama 5 tahun, sampai pada akhirnya maurice tidak sanggup lagi dan ingin mengakhiri hubungan mereka. Meskipun pertunangan mereka sudah direncanakan dan banyak mereka sudah berpikir akan pernikahan serta ingin mecicil rumah bersama-sama...namun semuanya sirna. Maurice pada akhirnya sadar bahwa dia tidak dapat hidup dengan kepura-puraan sampai selamanya. Akan semakin sakit pada akhirnya jika semakin lama berpura-pura dan semakin banyak kebohongan.

Dari sedikit cerita diatas kitapun dapat kembali belajar bahwa:
1. Cinta yang murni bukan dibangun dengan pura-pura
Perlunya pembicaraan yang serius diawal sebuah hubungan jika keduanya bukan berjalan dengan pemahaman agama yang sama. Apakah kedua pasangan bisa menerima perbedaan yang ada?, apa dengan perbedaan agama yang ada kedua pasangan masih mempunyai visi dan misi hidup yang sama?, apakah keluarga bisa menerima keadaan yang ada?

2. Kita bukan hanya mencintai dia, namun juga seluruh keluarganya
Didalam sebuah hubungan bukan hanya dicari kesenangan semata, namun juga saling mengerti kondisi keluarga masing-masing. Kita berusaha untuk membawa hubungan kita menjadi berkat bagi orang lain dan keluarga kita. Jika memang keluarga kurang setuju dengan hubungan yang ada, terus bawalah hubungan yang ada didalam doa. Biar Tuhan yang akan menuntun semuanya sehingga kedua belah pihak keluarga besar akan merestui hubungan yang ada (apalagi menurut kehendakNya kedua pasangan memang dipersatukan).

3. Luangkan waktu untuk membicarakan masa depan sebuah hubungan
Didalam pacaran sebaiknya tidak hanya digunakan untuk senang-senang tanpa tahu arah kedepan hubungan mau dibawa kemana. Waktu akan terus berjalan, jika kedua pasangan tidak memanfaatkan waktu dengan baik maka tanpa dirasa umur semakin bertambah namun kualitas hubungan tidak bertambah. Jadi perlunya untuk meluangkan cukup waktu untuk berbicara berdua tentang masa depan dengan hubungan yang sedang berjalan...dan tetap terus membawa segalanya didalam doa bersama sehingga DIA tetap terus dilibatkan didalam setiap keputusan yang ada diambil kedua pasangan.

"Always tell the truth..It's the right thing to do":puppyeyes:

Read More..

Friday 12 November 2010

Love does not delight in evil but rejoices with the truth

James,10tahun dan Jack,8tahun adalah 2 bersaudara. Mereka memang bersaudara, namun dengan sifat yang sangat bertolak belakang. James dari kecil memang dikenal sebagai anak yang tulus, tidak pernah nakal, selalu taat kepada orang tuanya. Sedangkan Jack yang dari kecil terkenal nakal dan selalu membantah orang tuanya.
Suatu ketika mereka diajak ibunya ke supermarket..
"James, Jack..kalian harus bersikap baik disupermarket ya. Tolong jangan membuat keributan dan jangan menganggu orang lain..terutama kamu Jack",kata Ibu dengan tegas.
"Baik Bu, saya akan berusaha menjaga diri..demikian pula mengawasi Jack", jawab James dengan penuh kedewasaan.
"Sip Bu..siap grakkk",jawab Jack tanpa keseriusan.
Selama berbelanja memang Jack diam-diam saja, namun dibalik itu dia tetap memikirkan cara untuk mengodai dan mempermalukan kakaknya si James. Akhirnya dia menemukan cara jitu untuk membuat James dipermalukan. Jack secara diam-diam mengambil sebatang coklat dirak dan secara diam-diam pula meletakkan coklat itu dikantong James.


Jamespun tidak sadar karena dia sibuk didepan rak coklat. James memang sangat serius jika melihat coklat karena dia senang sekali dengan coklat. Akhirnya James mengambil sebuah coklat kesenangannya..dan ditaruhlah di kereta belanjaan Ibunya.
Setelah sesaat Ibunya sudah membayar...mereka kemudian keluar dari supermarket tersebut dan melewati pintu keluar. Ternyata sirine pada pintu tersebut berbunyi, berarti ada yang mencuri barang dari supermarket tersebut. Ibupun terkejut.
"Jack, James..apakah kalian mengambil barang tanpa membayarnya?, tanya Ibu dengan sedikit marah..terutama pandangan tajam diarahkan kepada Jack.
"Ibu, saya tidak mengambil apapun..semua yang saya ambil sudah saya letakkan di keranjang belanjaan Ibu", sahut James dengan sangat jujur dan polos.
"Iya James ibu tahu...tapi kamu Jack??,kamu bagaimana?, tanya Ibu dengan sedikit emosi.
"Saya..saya juga tidak mengambil apa-apa. Sungguh Bu..!!",jawab Jack sambil merogoh kantong celananya yang memang kosong.
"Sudahlah Bu..saya akan memeriksa anak Ibu dulu untuk memastikan bahwa anak-anak Ibu tidak ada yang mencuri", kata petugas keamanan dengan tegas.
.....sesaat setelah diperiksa ...ternyata di kantong celana James ada sebatang coklat kecil.
James kaget dan bingung, Ibu juga bingung dan tidak bisa berbuat apa-apa...banyak orang-orang yang melihat mereka.
Namun Jack yang sudah melakukan kejahatan tersebut dengan mencurinya kemudian meletakannya di kantong James..hanya diam dan tertawa.

Dari cerita pendek diatas, itukah kasih?, dengan melihat ketidakadilan terjadi namun hanya diam dan senang melihatnya?,bahkan bersukacita justru karena ketidakbenaran terjadi?,atau bahkan senang karena sudah menjerumuskan orang lain dalam ketidakadilan?,tentulah bukan begitulah karakter kasih...karena KASIH tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran (1Kor13:6)

Ditengah-tengah dunia yang makin bobrok inipun, kitapun diingatkan kembali untuk memancarkan kasih kita kepada sesama kita. Seberapa pedulikah kita untuk mengasihi sesama kita dengan tidak mengabaikan mereka/mendorong tindakan-tindakan mereka yang salah?,seberapa beranikah untuk menunjukkan kasih kita dengan menyatakan kebenaran?
Semua pertanyaan diatas kiranya menjadi evaluasi kita bersama, apakah kita sudah benar-benar mengasihi sesama kita selama ini.

Kasih itu sendiri selain tidak mendorong atau mengabaikan ketidakadilan, tetapi juga selalu mendorong untuk melakukan apa yang benar. Namun ada banyak hal diduni ini yang mampu mendorong kita menjauhi apa yang benar, contoh: pada saat kita sedang jalan-jalan santai kemudian kita menemukan dompet yang terjatuh di jalan yang sedang kita lalui. Terdapat banyak uang di dompet itu, namun tidak ada kartu identitas bahkan foto pemiliknya didalamnya. Apakah kita tetap membawa dompet itu ke kantor polisi?/mengambil uang didompet tersebut kemudian meninggalkannya?/atau berlagak tidak tahu dan meninggalkan dompet itu?.Hal-hal sekecil itulah yang kadang "tidak langsung" menggoda kita untuk melakukan yang tidak benar, padahal kita tahu bahwa yang benar adalah membawa dompet itu ke kantor polisi, tapi kadang karena kita tidak mau pusing-pusing maka cukup berlagak tidak tahu daripada malah menambah daftar panjang urusan akibat menemukan dompet yang tak dikenal tersebut. Kadang-kadang memang untuk melakukan apa yang benar terlihat sangat sukar dan mungkin akan lebih mahal harganya, tetapi melakukan hal yang salahpun pada akhirnya juga justru tak kalah akan lebih mahal harga yang harus kita bayar. So which one do we choose???

Didlam 2 Tim3:16, kita sebagai anak-anakNya memiliki pegangan yang kuat untuk terus hidup benar didalamNya karena firmanNya dan Roh Kudus yang terus membimbing kita untuk hidup benar. Namun tidak hanya disitu saja, karena kitapun dipanggil untuk menyatakan kebenaran pada sekeliling kita -"Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa",Ibr3:13. Dan menasehati disini tentu saja bukan kita kemudian mengurui/memaksa seseorang/berlagak sok benar dihadapan orang lain, tetapi dengan penuh kasih,melalui
persahabatan,tindakan kita dan doa tentunya. Jadi..Apakah kita sudah mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang benar?,Pertanyaannya adalah:.!??. Apakah kita sudah melakukannya???

Blessed is the one who does not walk in step with the wicked/stand in the way that sinners take/sit in the company of mockers, but whose delight is in the law of the LORD, and who meditates on his law day and night (NIV/Psalm1:1-2)

Read More..

Thursday 11 November 2010

Indonesiaku..

Indonesiaku tercinta...
Terlalu banyak kau menangis dan menanti pemulihan
Kamipun sebagai anak bangsa kadang tak mampu mengayomimu
Keterbatasan kekuatan kami untuk mengubah keadaan yang ada

Tak ada daya kuat bagi kami untuk menjunjung panjimu
Kami tak mampu merangkul setiap perbedaan dibadanmu
Kami terlalu sibuk untuk melihat kepentingan diri kami sendiri
Tak terlintas apa yang terjadi kedepan mengenaimu Indonesiaku


Kemudian...teruskah semua ini terjadi?
Adakah yang dapat kita lakukan sebagai generasi muda?
Mampukah kita tetap menyokong Indonesia dengan kekuatan kita yang terbatas?
Sejauh apakah kita masih peduli meski kita tak mampu dekat dengan Indonesia?

Hanya kita sebagai generasi muda yang mampu menghentikan Indonesia menangis
Jika kuat gagah kita tak mampu berbuat, lutut kitapun mampu bertindak
Berdoa terus bagi Indonesiaku...itu memberi kesegaran baru bagi Indonesiaku
Karena kita percaya Indonesia aman ditanganNya

Tanpa kita..siapa lagi yang akan mempersiapkan Indonesia menjadi lebih baik?
Tanpa doa..bagaimana Indonesia mampu menyongsong masa depan?
Tanpa Tuhan..mampukah Indonesia berubah menghadapi pergumulannya?
Hidup Indonesiaku karena kita mempercayakan teguh masa depannya didalam kasihNya

Keep praying for Indonesia
doa

by: veve

Read More..

Tuesday 9 November 2010

Civet Coffee

Ketika melihat berita di CNN, kami mengetahui bahwa Civet Coffee/Kopi Luwak dikenal sebagai kopi termahal didunia. Kopi ini mencapai USD100 per 450 gram. Kopi luwak sendiri menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak(/dikenal musang kelapa).

Menurut data dari wikipedia/google, kami mendapatkan informasi bahwa luwak sendiri adalah sejenis binatang yang hidup di Jawa/Sumatera. Luwak sendiri gemar mencari dan memakan buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk kopi sebagai makanannya. Luwak memiliki kemampuan untuk memilih buah kopi yang terbaik dan betul-betul masak. Akan tetapi luwak hanya mampu mencerna daging buah kopi, sedangkan kulit ari dan biji kopinya sendiri masih utuh dan tidak tercerna.

Biji kopi yang tak tercerna tersebut akan keluar bersama dengan kotoran luwak. Biji kopi tersebutlah yang kemudian dicari oleh para petani kopi untuk dipungut, dicuci, disangrai, ditumbuk dan apabila diseduh dengan air panas...maka memiliki aroma dan rasa spesial bagi para penggemar dan penikmat kopi. Sehingga harganya sangat amat mahal sekali.

Dari cerita singkat mengenai kopi luwak tersebut, kami melihat betapa hebatnya binatang luwak mampu memilah kopi-kopi yang terbaik diantara yang kurang baik. Sesaat kemudian kami merenungkan bahwa kitapun sebenarnya juga telah dipilihNya dengan luar biasa. Dipilih dari jutaan bahkan ratusan juta manusia didunia ini. Kita yang telah dipilihNya, bukan kita yang memilih Tuhan, terlepas dari keadaan kita sekarang baik kita kotor, penuh dengan dosa, penuh dengan cela dan bahkan sering mendukakan hatiNya. Namun karena anugerahNya kita dimampukanNya untuk mengenalNya dan percaya padaNya. Jadi....betapa berbahagianya kita seharusnya karena kita dipilihNya.

Dan apabila seperti halnya biji-biji kopi tersebut harus dimakan oleh luwak, difermentasi sedemikian rupa, bahkan akhirnya sampai harus dibuang dalam bentuk kotoran..betapa bentuk yang paling hina. Namun dari kotoran tersebut, dicuci dan dibersihkan sehingga pada akhirnya bisa menjadi biji-biji kopi pilihan. Mungkin hal tersebut tak jauh berbeda dengan keberadaan kita didunia ini. Kita yang sudah dipilihNya, namun masih harus ditempa dengan berbagai macam hal yang terjadi..diproses dengan banyak hal yang membuat kita bahkan tidak sanggup lagi dan ingin menyerah menjalani hidup ini. Bahkan mungkin pada akhirnya kita dihina/diolok-olok karena menjadi pengikutNya dan tetap berpegang teguh dalam iman kita...kita mengalami cercaan dan dihina karena iman kita...namun itulah mungkin cara Tuhan memproses kita. Bahkan kitapun dibuang dengan kotornya, dan itulah caraNya menyaring anak-anakNya. DIA mencari anak-anak unggulanNya diantara sekian banyak anak-anakNya didunia ini. Karena ketika semua proses sudah selesai, akan muncul anak-anakNya pilihanNya...DIA kemudian akan membersihkan kita, memberi kita jubahNya, merangkul kita, menyambut kita, memberi kita hadiah bahkan tempat khusus didalam hatiNya.

Jadi marilah kita tetap belajar untuk bersyukur melalui setiap hari-hari kita dan setiap permasalahan yang kita hadapi karena itulah caraNya mendidik dan memproses kita untuk menjadi permata hatiNya. Namun satu hal yang pasti, DIA tidak akan meninggalkan kita seorang diri untuk melalui semuanya...DIA selalu ada bersama dengan kita bagaimanapun keadaan yang kita hadapi..FOR SURE!!
peace

Read More..

Tuesday 19 October 2010

10 minutes before saying "YES, I Do"

Gereja terlihat begitu indah, penuh dengan hiasan bunga mawar merah hari itu. Didepan pintu gerejapun dihiasi dengan rangkaian balon-balon hati berwarna merah muda. Terlihat banyak orang berpakaian anggun dan menawan, dan anak-anak kecil berlari-lari dengan ceria. Ternyata hari itu adalah hari yang special dan sangat dinanti oleh Mary dan Dick. Penantian panjang dalam doa mereka dan 9 tahun mereka berpacaran terjawab melalui hari tersebut...mereka melangsungkan pernikahan hari itu.

Mary dan Dick dikenal sebagai pasangan yang sangat serasi baik oleh sahabat, keluarga maupun setiap orang yang menemui mereka. Mary yang dikenal sebagai seorang yang ramah, sabar dan penyayang. Dick juga dikenal sebagai seorang yang tegas, bertanggung jawab dan suka membantu. Keduanya sama-sama cinta Tuhan dan terlibat aktif didalam pelayanan digereja dimana mereka akan meresmikan hubungan mereka menjadi suami-istri.


Pada hari itu gereja terlihat sangat penuh, banyak sahabat, keluarga dan rekan-rekan Mary dan Dick tampak menghadiri pernikahan mereka. Mereka tidak sabar melihat kedua mempelai. Seperti biasanya Dick menunggu didalam ruang pastoral gereja sebelum ada tanda-tanda untuk boleh keluar ke depan mimbar, dari Event Organizer yang mengatur acara tersebut, untuk menyambut mempelai wanita. Dickpun menunggu dengan berdebar-debar didalam ruang pastoral dengan ditemani oleh ayahnya.

Mary, si mempelai wanita, masih dalam perjalanan dari rumahnya menuju ke gedung gereja. Marypun merasa dag dig dug menghadapi hari yang paling berarti didalam hidupnya tersebut. Ada banyak ketakutan, namun juga sukacita karena penantiannya selama 9 tahun terjawab sudah melalui hari itu.

10 menit sebelum upacara pernikahan dimulai, sebelum Dick keluar ke mimbar untuk menyambut mary, sebelum Dick mengatakan "Iya, aku menerimamu sebagai istriku". Perasaan Dick tambah kacau, tiba-tiba timbul banyak pertanyaan didalam benaknya, banyak kekawatiran didalam hatinya...serasa hubungan yang sudah dijalani selama 9 tahun tiada berarti lagi, hilang karena ketakutannya.

"Ayah, mengapa aku merasa takut akan 10 menit didepanku", Dick mulai bertanya kepada ayahnya dengan harapan ayahnya mampu menenangkan kegalauan hatinya.
"Itu adalah hal yang biasa nak, semua orang pasti akan mengalami hal tersebut...berdoalah maka semuanya akan baik-baik saja", kata si ayah untuk menenangkan Dick.
"Mengapa aku merasa takut menikahi Mary?, aku takut mengambil Mary menjadi istriku?, apakah Mary bisa menerima segala kelemahanku?, apakah Mary mau menemani dan menyokongku dengan setia selama sisa hidupku?, tanya Dick seakan dia tidak mengenal Mary, sekaan mereka hanya berpacaran selama 1 menit kemudian menikah.
"Anakku...mengapa kamu mengatakan hal tersebut?", tanya si ayah.
"Aku tidak tahu ayah..aku merasa tidak siap dengan pernikahan ini, semuanya begitu berat ayah..aku takut menjalani pernikahanku", jawab Dick dengan risau.
"Nak, kamu sudah menjalani hubungan dengan Mary selama 9 tahun. Ayah tahu dengan benar siapa Mary dan bagaimana hubungan kalian. Ayah tahu dengan benar bagaimana kesungguhan hatimu terhadap Mary. Coba tenangkan hatimu Nak. Segala kegalauan hatimu bukan karena kamu tidak siap, tapi karena ketakutan dan kekawatiranmu yang berlebihan. Mari kita berdoa nak...serahkan seluruh kegalauanmu kepadaNya seperti yang sudah kamu lakukan selama 9 tahun ini bersama dengan Mary", ayahpun akhirnya mengajak Dick untuk berdoa bersama.
"Iya ayah aku berharap bahwa DIA akan memberikan ketenangan dihatiku", jawab Dick dengan pengharapan.
"Percayalah Nak...setelah berdoa semuanya akan baik-baik saja. Setelah 10 menit ini berlalu, setelah kamu ada di mimbar nanti, setelah kamu memantapkan hatimu untuk mengatakan "Iya" segalanya akan berubah...percayalah Nak", ayah berusaha memberi semangat baru kepada Dick.
Dick dan ayahnya akhirnya berdoa bersama....

10 menitpun berlalu...acarapun berlangsung..Dick dan Mary akhirnya meresmikan hubungan mereka sebagai suami-istri dihadapanNya.
Setelah acara berlangsung, Dick langsung menemui ayahnya..
"Ayah, terima kasih atas penguatan darimu. Aku tidak tahu bagaimana jadinya jika aku tadi tiba-tiba berubah pikiran, kegalauan membuat aku mengambil jalan yang salah dan aku tidak jadi menikah...aku mungkin tidak akan merasakan bahagia seperti ini didalam hidupku", kata Dick dengan senyuman ceria.
"Tentu saja Nak..ada saatnya dimana kita ingin memutuskan sesuatu, iblispun bekerja didalamnya. Seperti halnya dengan pernikahanmu, iblispun tidak ingin melihat anak-anak Tuhan gembira bahkan menjadi kesaksian atas kemualiaanNya. Iblis berusaha memberi kegalauan didalam hatimu untuk membuatmu mundur dan bahkan mengambil keputusan yang salah. Namun, semuanya pasti dapat kita atasi jika kita terus bersandar kepadaNya..kembali meminta kekuatan dariNya melalui doa kita", jawab Ayah dengan tenang.
"Benar Ayah..aku merasakan sangat bahagia sekarang. Seakan seluruh hidupku berubah menjadi kebahagiaan setelah 10 menit yang menekanku dan kegalauan yang membuatku mundur...namun, setelah aku mengatakan "Iya", semuanya berubah menjadi luar biasa", tandas Dick dengan rasa kagum diwajahnya.

Cerita diatas mengingatkan kami akan beberapa pasangan yang pernah berbagi perasaan mereka kepada kami bahwa mereka juga mengalami hal sama sesaat sebelum mereka ingin mengatakan "Ya, aku menerimamu sebagai..". Muncul banyak kegalauan, ketakutan bahkan pikiran-pikiran negatif apa yang akan terjadi kedepannya. Namun semuanya berubah dengan total setelah mereka mulai mencoba untuk menenangkan hati mereka bersama denganNya melalui doa.

Kami memang tidak mengalami hal demikian ketika kami berjalan menuju ke mimbar, namun apabila rekan-rekan akan segera menikah. Kami menyarankan jika rekan-rekanpun nantinya mengalami hal sama, kegalauan sebelum berjalan menuju mimbar,saran kami adalah cobalah ambil waktu sejenak untuk berdoa. Ingatlah akan kasihNya didalam hubungan yang sudah rekan-rekan bina bersama dengan pasangan selama waktu yang ada. Ingatlah akan komitmen yang sudah dibangun dan suka-duka yang sudah dijalani bersama dengan pasangan kita. Ingatlah bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini, semua pasti ada kelemahan dan kelebihan namun segalanya dapat kita jalani selama kita masih mengandalkanNya didalam hubungan kita. Dan Ingatlah bahwa DIA terus bersama dengan kita apapun keadaan kita ke depan...DIA tetap sama dari dulu, sekarang sampai dengan selamanya. DIA yang sudah menuntun kita dengan sempurna pada masa lampau, akan terus mengendong kita pada masa sekarang dan menuntun kita pada masa yang akan datang.

After you said "Yes, I do", you'll have a miracle's life ...if you take each step with HIMlove

Read More..

Friday 15 October 2010

Love keeps no record of wrongs

Kita mungkin sering mendengar orang mengatakan, "Saya bisa memaafkanmu, tetapi saya mungkin sulit melupakan kesalahan yang telah kamu perbuat terhadap saya". Melalui kalimat ini kita melihat bahwa sulit sekali bagi kita manusia untuk melupakan orang-orang yang telah menyakiti kita/kitapun cenderung untuk selalu mengingat apa yang telah terjadi. Namun jika kita belajar untuk mengubah hidup kita didalam kasihNya, kitapun akan semakin sadar bahwa kita sebenarnya tidak punya hak apapun untuk "menyimpan file" dari dosa-dosa orang-orang pada masa lalu mereka.


Sejenak ketika kami ingin membahas mengenai bentuk kasih ini, kamipun tiba-tiba teringat akan Suzanne Fields (seorang pembicara terkenal pada Clare Boothe Luce Policy Institute dan seorang penulis handal di The Washington Times) yang pernah mengatakan bahwa, "otak kita mungkin dirancang dengan cara tertentu, tapi bagaimana kita mengaktifkan sel-sel dan membuat koneksi dari masing-masing bagian membuat semuanya menjadi berbeda". Jadi dapat diartikan bahwa kita sebenarnya mampu mengendalikan bagaimana kita merespon setiap pengalaman negatif yang hadir dalam hidup kita (entah pengalaman kita pernah disakiti orang lain/orang lain yang akan menyakiti kita).


Sebenarnyapun ada obat yang dapat membantu kita untuk menyingkirkan semua kebencian karena pengalaman negatif yang kita dapat...obat itu tidak lain adalah KASIH karena kasih tidak "menyimpan file" dari sakit hati, kesalahan, persaan terluka, bahkan tidak tertarik untuk membuat keadaan "sama rata" (=seseorang yang menyakiti kita harus merasakan keadaan yang sebanding dengan rasa sakit yang kita terima).

Ada 2 langkah yang mungkin dapat membantu kita untuk mengobati kebencian/sakit kita terhadap orang lain sehingga kita dapat perlahan melupakan kesalahan orang tersebut..

1. Terbuka kepada Allah
Terbuka untuk mengungkapkan perasaan kita yang sedang terluka kepadaNya. Belajar untuk terbuka mengakui perasaan kita dihadapanNya dan menghadapinya adalah awal proses penyembuhan luka batin kita. Jika kita hanya berusaha curhat kepada sahabat kita dengan menceritakan kejadian pahit yang kita alami..kita melakukannya berulang-ulang, hal tersebut justru tak jarang malah akan membuat kita semakin sakit hati lebih dalam. Dengan mengulang cerita, kita secara tanpa sadar akan semakin menumbuhkan kebencian kita, dan itu bukanlah sebuah penyembuhan. Dengan curhat kepada orang lain mungkin kita akan merasa tenang "sejenak", namun tidak akan benar-benar membawa kesembuhan dalam hidup kita...hanya Tuhanlah yang dapat menyembuhkan perasaan kita melalui kasihNya.

2. Mengampuni orang lain
Langkah kedua adalah belajar untuk membiarkan orang-orang yang sudah menyakiti kita,membebaskan mereka, mengampuni mereka, dan membiarkan mereka pergi dari kehidupan kita. Sebenarnya jika kita mau jujur, tujuan kita membalas dendam kepada orang lain tidak hanya supaya orang-orang yang telah menyakiti kita mendapatkan rasa sakit yang sama, namun bahkan kita ingin mereka merasa "lebih sakit" dari apa yang pernah kita terima. Oleh karena itu, pengampuni dapat dikatakan sebuah proses yang berat dan panjang, yang harus dilakukan secara terus menerus. Seperti halnya Tuhan Yesus mengingatkan kembali kepada kita didalam Matius 18:21-22,"...Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.". Didalam firmanNya tersebut, kita didikNya untuk hendaknya terus menerus belajar mengampuni bahkan sampai kita kehilangan hitungan berapa kali kita telah mengampuni orang lain yang telah bersalah kepada kita.

Rasa sakit, dendam, dan luka lain tidak jarang hanya akan menambah beban dalam hidup kita. Dan hal tersebut juga akan lambat lain membuat kita tidak dapat mengalami dan menikmati kasihNya. Namun, dengan selalu mendekat padaNya dan mengalami kasihNya dalam hidup kita akan dapat membersihkan dosa-dosa kita serta membersihkan dosa dan kesalahan yang disebabkan oleh orang lain kepada diri kita. Ketika kita tidak lagi menyimpan kesalahan orang lain maka dapat membuat hidup kita lebih bahagia, mendapat hal-hal yang terbaik dalam hidup kita, kita dapat bergerak maju menjalani hidup kita dengan cara yang lebih sehat dan positif, bahkan kita dapat menikmati kasihNya didalam hidup kita.


Love does not "keep inventory" of wrongs, hurts, insults, or offenses with a view to returning the same in kind...and Love has no interest in "getting even"



Read More..

Tuesday 12 October 2010

Just one day!

Disebuah universitas terkemuka di kota itu, bertemulah Jes dan Ron. Mereka adalah seorang kristen, namun tumbuh dengan pemahaman kristani yang berbeda. Jes tumbuh didalam keluarga kristen yang benar-benar aktif dengan banyak pelayanannya, sedangkan Ron tumbuh didalam keluarga kristen yang bisa dianggap "KTP" (pergi ke gerejapun bisa dihitung dengan 10 jari dan tidak aktif didalam pelayanan apapun).

Jes pada saat itu mengambi jurusan desain dan Ronpun mengambil jurusan teknik elektro. Mereka dipertemukan dalam sebuah acara kemahasiswaan yang mengumpulkan semua mahasiswa dalam berbagai jurusan. Pertemuan tersebut diadakan per tengah 4 semester, siapapun boleh menghadiri acara tersebut. Tanpa dipungut biaya dan keinginan untuk mencari pasangan hidup, maka acara tersebut ramai dihadiri oleh banyak orang. Ada banyak permainan dan aktifitas didalam acara tersebut. Ron dan Jespun mengikuti acara tersebut tak lain juga demi ingin mencari pasangan hidup. Alhasil Ron dan Jespun bertemu di sebuah kedai cup cake mini,sebuah kedai kecil yang menjual berbagai macam aneka cup cake. Kedai tersebut dibuat oleh mahasiswa dari jurusan management untuk mengalang dana untuk membantu korban banjir pada saat itu. Pada pandangan pertama,Jespun langsung tertarik dengan sosok Ron. Ron memang seorang pria tinggi yang tampan dan terkenal pandai dijurusannya. Ron dan Jespun mulai berkenalan. Bahkan merekapun bertukar nomor hp dan berjanji akan tetap saling menghubungi satu dengan yang lainnya.


Jes mengenal dengan baik siapakah pribadi Ron. Jespun mulai perlahan mengubah dirinya supaya Ron dapat lebih cocok dengannya. Karena Jes mengetahui bahwa Ron tidak terlalu suka dengan sosok cewek yang begitu rohani, Jespun mulai menarik diri dari berbagai pelayanan dan menahan semua hasrat yang dia punya. Jes sesungguhnya memiliki hasrat untuk memupunyai pacar yang dewasa dalam iman, suka pelayanan dan mau bertumbuh bersama dengan Kristus. Namun sesaat pesona Ron menghapus dan memendam semua hasrat Jes yang ada.

Ron bertambah menyukai sosok Jes dan Jespun terbuai dengan cinta. Keduanyapun setelah berteman dan saling mengenal, mereka memutuskan untuk jadian. Mereka begitu menikmati hubungan pacaran mereka seperti layaknya pasangan muda yang lainnya. Tidak lagi ada komitmen diantara mereka, mereka menjalani hubungan mereka dengan kesenangan setiap saat (mereka nonton, ke mall, makan bersama, curhat).

Waktupun berlalu,mereka sudah sama-sama lulus dari universitas tersebut,sampai tak terasa pula 2 tahun sudah mereka menjalani hubungan mereka. 2 tahun jugapun Jes menyimpan keinginannya untuk mempunyai pacar yang benar-benar hidup dan cinta akan Tuhan. Selama ini Jes tidak jarang ingin membawa Ron untuk lebih mendekat dengan Tuhan. Namun hal tersebut serasa sulit dan ada banyak hal yang justru membuat Jes sibuk dengan kesenangan dan romantika berpacaran.

Pada akhir mereka lulus, Jes memutuskan untuk mulai bekerja pada sebuah perusahaan desain ternama di kota itu. Sedangkan Ron dengan kepandaiannya, dia diberi kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dari universitas yang ada untuk melanjutkan S2. Akhirnya Ron mengambil kesempatan tersebut, dengan berbekal bahwa dia mampu untuk menyelesaikan S2nya dan Jes pasti akan setia menunggunya. Akhirnya berangkatlah Ron ke luar negeri. Dan mulailah mereka menjalin hubungan pacaran mereka dengan jarak jauh.

Ketika Ron sudah pergi jauh untuk melanjutkan S2nya, Jespun mulai perlahan kembali kepada keinginannya semula dengan pelayanan aktif digereja. Semakin Jes mulai mendekatkan diri denganNya, Jes semakin merasa bahwa Ron masih kurang dewasa didalam iman. Jes merasa bahwa hubungan mereka bina selama ini hanya dalam kesenangan semu semata tanpa komitmen yang pasti. Mulailah Jes perlahan ingin mengubah Ron untuk menjadi lebih dewasa dan lebih mendekat kepadaNya. Segala keinginan Jes yang terpendam selama 2 tahun untuk memiliki cowok yang dewasa tidak dapat terbendung lagi.

Sampailah Jes mengungkapkan isi hatinya kepada Ron. Satu hari ketika Ron menelepon Jes, mulailah Jes mengungkapkan seluruh perasaannya yang kemudian berakhir dengan ledakan emosi...bagai bom waktu yang sudah dipendam lama.
Sesaat awal dalam perbincangan mereka..semua berjalan dengan baik-baik saja. Ron seperti biasa menceritakan kehidupan S2 nya dan Jes menceritakan dunia pekerjaannya. Dan kemudian ketika Jes mulai menceritakan tentang pelayanan digereja yang sekarang dia tekuni kembali. Ronpun mulai bertanya kenapa Jes selama ini tidak pernah menceritakan kepadanya bahwa Jes sebenarnya dahulu aktif didalam pelayanan di gereja. Jes menjelaskan semua perasaannya yang terpendam kepada Ron...dan akhirnya keluarlah perbincangan akhir mereka yang penuh dengan luapan emosi..............
"Kamu harus berubah menjadi orang yang dewasa dalam iman", kata Jes
"Kenapa denganmu?, apa maksudmu?", jawab Ron
"Kamu harus mulai lebih sering merenungkan firman Tuhan dan aktif dalam pendalaman alkitab, Ron", tandas Jes dengan keras.
"Baiklah,Jes..jika itu maumu, aku akan berubah demi kamu", sahut Ron dengan bingung. Ronpun tidak tahu lagi harus menjawab apa untuk memuaskan hati Jes yang sedang meledak pada saat itu.
"Ron, kamu harus berubah sekarang juga..bukan karena aku, tapi karena Tuhan", kata Jes dengan keras.
"Tapi bagaimana karena Tuhan?", sahut Ron dengan lebih bingung lagi. Dia yang memang dididik bukan dengan kehidupan kekristenan yang sejati, diminta berubah dalam waktu singkat (bisa dikata dalam sehari) menjadi orang yang cinta Tuhan.
sesaat Jes terdiam, Ronpun menghela nafas panjang dengan bepikir dan bingung..
"Baiklah Jes, aku akan berubah karena Tuhan", jawab Ron dengan lemah lembut karena Ron sudah terlanjur sayang kepada Jes. Ron tidak ingin kehilangan Jes, jadi dia akan melakukan apa saja yang Jes mau untuk membuat Jes bahagia.
"Makasih Ron, aku berharap pada saat ketika kita telepon nanti..kamu sudah mulai berubah menjadi orang yang lebih dewasa," kata Jes dengan puas.
"Baiklah Jes, sampai nanti..", jawab Rob dengan banyak pertanyaan diotaknya.

Selama 2 bulan berjalan dalam hubungan jarak jauh mereka. Dengan Jes yang ingin mengubah Ron dalam sehari, hubungan tersebut bertambah buruk. Hampir setiap kali Ron telepon kepada Jes, Jes selalu meledak dan berbicara keras seakan ingin memojokkan Ron yang kurang dewasa. Namun Ron tetap bertahan dengan keadaan yang ada, Ron berusaha mengerti sikap Jes tersebut. Ronpun tidak dapat mengubah dirinya dalam 1 hari, namun dia sudah benar-benar mencoba untuk mengubah dirinya seperti yang Jes inginkan.

Sampai 5 bulan berjalan, Jespun merasa Ron tidak mengalami banyak perubahan yang berarti..bahkan tidak dapat menjadi orang yang seperti dia inginkan. Ledakan emosi Jes bertambah besar dan akhirnya Ron juga tidak mengerti harus bagaimana lagi...merekapun mengakhiri hubungan mereka. Jes merasa Ron tidak dapat berubah, dan Ronpun merasa Jes berubah menjadi orang lain (seorang Jes yang lama yang dia kenal sudah hilang). Padahal Jes tidak berubah menjadi orang lain selama ini, dia hanya menutupi dirinya selama ini dengan menyenangkan hati Ron.
Akhir hubungan yang menyedihkan...Jes dan Ron pun putus, merela sama-sama merasa terpukul.

Dari cerita singkat diatas kita dapat belajar bahwa..
1. Dalam sebuah hubungan perlu adanya kejujuran satu sama lain. Hubungan tidak dapat dibangun dengan kebohongan karena kebohongan yang satu akan mengakibatkan kebohongan yang lain, yang semakin lama akan semakin menumpuk dan tidak jarang berakhir dengan kepedihan. Kita tidak akan pernah bisa mengenal diri kita dengan baik apabila kita terus menutupi diri kita dan menjadi orang lain didepan pasangan kita, demikianpun sebaliknya. Dengan memendam perasaan kita/identitas kita yang sebenarnya, itu tak jauh bedanya dengan kita menimbun bom waktu dalam diri kita...yang semakin lama akan semakin tidak enak...akhirnya tak jarang ketika meledak, ledakan tersebut tidak hanya menyakiti diri kita tetapi pasangan kita juga.

2. Perlunya visi dan misi yang sama diantara kedua pasangan. Pasangan yang berjalan dengan visi dan misi yang berbeda akan semakin sulit mencapai kesepakatan. Bahkan sebelum kita memutuskan untuk berpacaran, perlu juga kita menyamakan visi dan misi yang ada.

3. Carilah pasangan hidup yang sepadan. Dengan kesepadanan dalam kedewasaan iman, maka satu dengan yang lain akan dapat bertumbuh dengan baik dalam iman. Namun jika tidak sepadan, maka pihak yang lebih dewasa wajib untuk menyokong pihak yang lain untuk menjadi lebih dewasa bukan malah sebaliknya dimana pihak yang dewasa ikut jatuh menjadi ikut-ikutan tidak dewasa.

4. Bersabarlah dalam mendewasakan pasangan kita. Apabila pasangan kita tidak sepadan dengan kita (dalam artian..tidak memiliki kedekatan rohani dan pemahaman rohani yang sama dengan kita). Berilah waktu bagi pasangan kita untuk berubah, tidak ada yang instant dalam mengubah seseorang. Berubah didalam iman tidak semudah seseorang berubah menjadi superman/spiderman. Perlu banyak waktu yang dibutuhkan, banyak doa yang dipanjatkan, bahkan tak jarang banyak air mata yang terjatuh...namun jika memang jalan itu yang kita pilih. Kitapun harus mau menanggung segala konsekuensi yang ada.

5. Berilah waktu untuk bergumul sebelum memutuskan untuk berpacaran. Waktu yang cukup akan membuat kita semakin dewasa didalam memilih pasangan hidup kita nantinya. Waktu disini bukanlah ukuran waktu yang kita miliki sebagai manusia, namun ukuran waktu kita bersama Tuhan. Waktu dimana kita bergumul meminta petunjukNya untuk menentukan siapakah pasangan hidup kita. Jadi waktu itu berdasarkan waktu Tuhan, bukan waktu kita. Sehingga hubungan pacaran yang boleh kita jalani sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki. Ketika demikian terjadi maka jika terjadi kekurangan karena kelemahan kita sebagai manusia didalam hubungan kita, DIAlah yang akan memampukan kita untuk memperbaiki hubungan kita dan menyempurnakan hubungan kita.


Read More..

Sunday 10 October 2010

Kies dan het leven

van- Deuteronomium 30:19

Kiezen- kun je dat dan? Ben je niet met duizend banden gebonden aan wat je van huis uit hebt meegekregen : je karakter, je intelligentie, de geloofstraditie waarin je bent opgegroeid... dat alles kun je toch maar niet eventjes overboord zetten? Kunnen wij wel echt kiezen? Acht, het is maar hoe je het bekijkt. In elk geval behoef je bij Mozes niet met dat soort overwegingen aan te komen. Hij is met het volk Israel aangekomen bij de grens van het beloofde land. Zelf zal hij acterblijven en sterven. Nog een keer stelt hij het volk voor de keus: Wat willen jullie nu: God dienen of de afgoden? Goed of kwaad? Het leven of de dood? Nee, je behoeft bij God niet aan te komen met allerhande filosofische of psychologische argumenten. Kies! Kies het leven! Kies de weg van Gods liefde! Elke andere weg loopt dood en verzandt in de woestijn. Alleen de weg die rekening houdt met de wil van onze Schepper, die weg leidt dwars door de wildernis naar het beloofde land van melk en honing.

Bron: "Aan stille wateren" A.F Troost

Read More..

Thursday 7 October 2010

God's cake

Seorang anak remaja putri bertanya kepada ibunya mengapa segalanya berjalan dengan buruk bulan ini?, dia menceritakan bahwa 3 minggu lalu ujian kimianya mendapat nilai paling jelek dikelasnya meskipun dia sudah belajar dengan sangat keras, 2 minggu yang lalupun pacarnya memutuskan dia tanpa penjelasan, bahkan pada akhir bulan tanpa disangka teman baiknya juga tiba-tiba salah paham denganya dan tidak mau menyapanya lagi...benar-benar sial rasanya bulan ini, "kata si remaja purti.

Sementara si remaja putri tersebut terus bercerita mengenai kesialannya..ibunya terlihat sedang asyik membuat kue. Setelah selesai bercerita, mulai si ibu dengan tenang berkata, "nak..mau kue?". "Ya, tentu saja Ibu..saya suka sekali kue buatan Ibu", sahut si remaja putri tersebut.



"sini, ambilkan minyak goreng," kata si ibu meminta bantuan.
"yuuuuck", kata si anak sambil memandang aneh.
"bagaimana dengan 2 buah telur mentah?',tandas ibu untuk segera meminta bantuan.
"menjijikkan,Bu!",kata si anak remaja putrinya
"bagaimana dengan tepung? / mungkin baking soda?", tanya ibu dengan tersenyum.
"bu, semuanya sangat menjijikkan!!", kata si anak remaja putrinya

"Ya, semuanya terlihat sangat menjijikkan apabila kamu melihatnya setiap bahan yang ada secara terpisah..tetapi apabila kamu mencampur semuanya dengan tepat, bahan-bahan yang ada akan membuat sebuah kue yang benar-benar enak!", kata ibunya dengan senyum manis

Dari ilustrasi diatas saya secara pribadi diingatkan kembali bahwa Tuhanpun bekerja didalam hidup kita dengan cara yang sama seperti seorang ibu yang sedang membuat kue tersebut. Suatu saat ketika kita diperhadapkan dengan banyak masalah, doa dan penantian yang panjang namun masih belum ada jawaban dariNya..kita mulai bertanya: mengapa Tuhan membiarkan kita melalui saat-saat yang buruk dan sulit?, apa yang sudah saya perbuat sehingga saya harus mengalami semua hal yang buruk ini??, mengapa Tuhan melakukan hal ini kepada saya???

Akan tetapi Tuhan tidak diam, DIA tahu segalanya dan DIA meletakkan setiap kejadian yang ada didalam rangkaNya, hal-hal tersebut terjadi demi kebaikkan kita! Kita hanya harus terus belajar untuk percaya padaNya dan setiap hal tersebut akan dirangkaiNya untuk membuat sesuatu yang indah bagi hidup kita
malu

Read More..

Tuesday 5 October 2010

Love vs Like

Memang banyak orang mengatakan bahwa cinta dan suka adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan. Seseorang bisa saja berawal dengan suka dan berakhir dengan cinta. Namun cinta dan suka itu sendiri adalah 2 hal yang berbeda adanya.

Menurut pendapat kami, ada beberapa perbedaan antara cinta dan suka:
1. Dalam hal emosi
Cinta bisa dikatakan emosi tanpa syarat, semua muncul langsung dengan sendirinya. Suka adalah emosi bersyarat, yang muncul karena ada hal-hal yang baik contohnya: tampan,pintar,kaya,rajin. Sedangkan cinta yang adalah emosi yang tanpa syarat maka akan lebih murni dan tulus adanya, biasanya akan mengarah pada sebuah hubungan yang serius. Emosi bersyarat bersifat sementara,biasanya lebih kepada apa yang sesuai/pas di hati saja dan tidak menginginkan hubungan serius/komitmen. Namun dengan perasaan cinta yang lahir tanpa syarat tersebut maka bersifat utuh adanya (kita tetap mencintai seseorang meskipun ada banyak kelemahan dan ketidak sempurnaan pada orang yang bersangkutan).

2. Dalam proses pengenalan.
Cinta biasanya tumbuh melalui proses pengenalan yang panjang, sedangkan suka hanya membutuhkan waktu beberapa saat saja. Jika kita sudah mulai mengatakan mencintai seseorang dalam waktu singkat tanpa proses persahabatan/pengenalan, bisa juga diartikan sebagai rasa suka yang kuat.

3. Dalam penghargaan
Cinta membuat kita menghargai seseorang lebih dari pada perasaan sekedar suka. Dengan kita mencintai seseorang maka orang itu sangat berarti segalanya bagi kita sehingga kita memberi penghargaan yang sangat besar pada kehadirannya dalam hidup kita. Tapi dengan suka kita mungkin hanya merasa senang jika berada didekatnya, namun tidak sampai kita begitu amat sangat menghargai setiap kehadirannya dalam hidup kita. Karena perbedaan penghargaan tersebut maka orang yang mencintai seseorang lebih terluka apabila dia kehilangan orang yang dia cintai daripada orang yang hanya menyukai seseorang.


4. Dalam hal kedalaman
Suka biasanya hanya bersifat dangkal, hanya apa yang kita lihat dari permukaan; contoh: gaya bicara, bakat-minat, penampilan, pola pikir. Sedangkan cinta bersifat lebih mendalam, contoh: karakter, kedewasaan dalam iman.

Jadi bagaimana supaya kita dapat membedakan apakah kita mencintai seseorang/hanya sebatas suka pada seseorang??..sehingga ketika kita sudah memutuskan untuk menikah dengan seseorang kita tidak lagi salah dengan perasaan kita (bahwa perasaan yang kita bawa bukan hanya suka, melainkan cinta).

1. Waktu yang cukup dalam pergumulan
Tetap berilah waktu yang cukup pada diri kita untuk mempergumulkan pasangan kita dan menentukan pilihan dengan siapa kita akan menikah. Waktu yang berjalan akan memurnikan apakah perasaan kita hanya sekedar suka/cinta. Jika perasaan yang kita kepada pasangan kita mampu bertahan lama, melampaui banyak ujian tak tergoyahkan, bahkan bisa membuat kita makin bertumbuh dewasa...maka besar kemungkinan itu adalah cinta. Apabila sejalan dengan waktu juga ada perasaan kita untuk mau berkorban bagi kepentingan pasangan kita, itulah cinta dan bukan hanya perasaan suka semata.

2. Perlunya kejujuran didalam sebuah hubungan
Dengan kejujuran yang ada maka kita akan bisa saling mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing sehingga itu akan membantu kita untuk memurnikan perasaan kita..apakah kita hanya suka/cinta pada pasangan kita tersebut.

3. Ujilah perasaan kita
Ujilah persaan kita melalui setiap masalah yang dihadapi. Apabila kita tetap bisa bertahan dengan pasangan kita tersebut sampai garis akhir permasalahan kita maka itulah yang dinamakan cinta, bukan hanya suka. Namun jika kita sudah layu sebelum berkembang, sudah menyerah sebelum semuanya terselesaikan...jangan-jangan kita hanya suka semata dengan pasangan kita tersebut. Jika hubungan hanya didasari dengan rasa suka maka kepentingan diri kita sendirilah yang tidak jarang menjadi dasar utamanya, namun jika didasari dengan cinta maka kitapun akan dapat terus bertumbuh melampaui apapun yang tidak kita sukai.

4. Tetaplah bersifat positif dengan rasa suka
Rasa suka memang bisa berakhir dengan cinta. Jadi bukanlah hal yang salah jika kita mengawali hubungan dengan rasa suka, namun sejalan dengan waktu dan ujian maka kita bisa mengerti apakah itu benar-benar cinta/rasa suka saja.

I like you because you're...:woooh:
I love you even though you're...:inlove:

Read More..

Friday 1 October 2010

Hebt uw vijanden lief

van- Mattheus 5:44

Houden van je vrienden-dat is niet moeilijk, dat doet iedereen. Maar houden van je vijanden, dat is haast onmogelijk, dat is bijna onmenselijk. Hoe kan Jezus dat nu van ons vragen? Bidden voor wie je vervolgt, zegenen degene die jou het leven zuur maakt-dat is toch niet op te brengen voor een normaal mens? Nee, voor een normaal mens niet. Maar wel voor eens mens die Christus heeft leren kenen. Hij is de liefde zelf, in vlees en bloed. Hij bad voor zijn vijanden en zegende wie Hem vervloekten. Hij heeft recht van spreken als Hij van je vraagt: Heb je vijand lief. Goedbeschouwd is dat trouwens en prachtige manier om met je vijand af te rekenen. Anders gezegd: het is een prachtige manier om zo ver te komen dat je helemaal geen vijanden meer hebt. Wie van zijn vijanden houdt, heeft alleen nog maar vrienden. En het zou weleens kunnen zijn, dat wanneer je vijand jouw vriendschap zou proeven, hij zelf zijn vijandschap zou laten varen. Nee, dat weet je nooit zeker. Maar heb je het al eens geprobeerd?

Bron: "Aan stille wateren" A.F.Troost

Read More..

Thursday 23 September 2010

Judgment or Forgiveness??

Didalam kehidupan ini,tidak jarang kita tanpa sadar menghakimi seseorang tanpa peduli bagaimana keadaan yang dihadapi orang yang bersangkutan/bagaimana perasaan dari orang yang bersangkutan. Kamipun pernah secara tidak sadar berbuat demikiannangih.

"Menghakimi seseorang" dapat kami katakan sebagai kebiasaan,yang tidak jarang jika terus kita pupuk maka akan menjadi karakter kita. Kita tidak lagi dapat memandang secara positif kepada kelemahan/kelebihan orang lain,kita selalu berusaha mencari sisi negatif/kesalahan orang lain,bahkan kita terus mengingat sisi buruk orang terus tanpa mau belajar untuk memaafkan dan melupakannya. Apakah kita sebagai anak-anak Tuhan terus mempertahankan kebiasaan-kebiasaan demikian?...iya/tidak tentu saja bergantung dari diri kita sendiri,apakah kita mau berubah/tidak juga bergantung dari kemauan kita sendiri. Tuhan dengan sangat baik telah memberi Roh Kudus yang terus mengingatkan kita ketika kita sudah berada diluar jalur yang benar (dikala kita sudah mulai menghakimi orang lain). Namun, semuanya tidak akan berguna apabila kita tidak lagi mau mendengar suara Roh Kudus bahkan mematikan kuasa Roh Kudus tersebut dengan terus melakukan kesalahan yang sama (terus menghakimi dan tidak mau memaafkan orang lain).



Dari renungan yang kami dapatkan hari ini, ada beberapa cara yang mungkin dapat kita perbuat sehingga kita bisa mulai menghilangkan kebiasaan untuk menghakimi dan mulai memaafkan sesama kita:
1. Marilah kita belajar untuk memprogram ulang cara pandang kita terhadap orang lain. Bahwa setiap orang berbeda adanya, tidak ada yang sama satu dengan yang lainnya. Mereka memiliki keunikan masing-masing. Menanamkan dalam diri kita masing-masing bahwa setiap orang dibentuk menurut gambar dan citra Allah, sehingga penghargaan terhadap pribadi orang lain yang berbeda dari kita muncul dengan sendirinya. Dan tak lupa pula mengucap syukur bahwa kita masih diijinkan untuk juga dibentuk menurut gambar dan rupaNya,hal tersebut juga akan membuat kita terus dapat berpikir positif dengan setiap orang yang kita temui dalam kehidupan kita.

2. Berani untuk terus mengaku salah dan meminta maaf apabila kita secara sengaja/tidak sengaja sudah menyakiti hati sesama kita. Terlepas dari orang lain mau memaafkan diri kita/tidak..itu adalah tanggung jawab mereka sendiri denganNya. Belajar untuk mengakui adalah hal yang sukar, namun belajar untuk memaafkan adalah hal yang lebih sukar lagi. Dengan mengakui kesalahan maka kita belajar untuk bertanggung jawab terhadap apapun yang kita perbuat. Dan dengan memaafkan maka kita belajar bagaimana menerapkan kasih agape (kasihNya yang besar yang telah mati dikayu salib demi menebus dosa-dosa kita).

3. Tetap memberikan waktu bagi diri kita untuk berdoa. Mengijinkan Tuhan mengkoreksi kehidupan kita selama 1 hari melalui doa-doa kita sehingga kita selalu cepat sadar apabila telah melakukan tindakan yang salah dalam 1 hari yang telah berlalu. Entah tindakan yang salah karena sudah menghakimi orang lain/tidak memaafkan kesalahan orang lain.

4. Terus mengingat firmanNya dlm Matius7:1-2 bahwa dengan menghakimi orang lain,maka kitapun akan dihakimi pula dan ukuran yang kita pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepada kita. Sebagai contoh: Seorang ibu yang berkata kepada anaknya, "Nak,jika kamu memberitahu kepada temanmu,"kamu jelek!"...temanmupun pasti akan memberitahu kamu "kamu juga jelek". Namun, jika kamu mengatakan kepadanya: "aku ingin menjadi temanmu!"...diapun pasti akan memberitahukanmu "aku juga ingin menjadi berteman denganmu". Dari contoh sederhana diatas, kitapun dapat menarik kesimpulan bahwa sebelum kita mulai mengatakan apapun kepada orang lain(menghakimi), katakanlah dahulu pada diri kita..apakah kita mau dan siap menerima perkataan tersebut??. Tuhan juga dapat menghakimi kita melalui orang-orang disekitar kita. Jadi tetap mengingat bahwa penilaian terhadap orang lain akan mengarah kembali kepada kita.

5. Tetap mengingat bahwa hanya Tuhan yang mempunyai hak untuk menghakimi kita-manusia. Pada akhir hidup kita, kitapun akan dinilai oleh Allah. Apabila kita pernah menghakimi orang lain, kitapun akan dihakimi menurut ukuran yang sama yang kita ukurkan kepada orang lain. Jadi...bentuk penilaian seperti apa yang kita inginkan dalam penghakiman terakhir nanti?, Jenis penilaian seperti apa yang kita inginkan dalam hidup ini?..Penilaian seperti apapun kita,kita harus berlakukan yang sama pula terhadap orang lain.

Semoga renungan yang kami dapatkan dan berusaha kami bagikan hari ini bukan hanya dapat bermanfaat bagi hidup kami, namun juga dapat bermaanfaatkan bagi rekan-rekan yang membaca artikel kami
senyum.

Bible's passage for the article above:
"Judge not, and ye shall not be judged. Condemn not, and ye shall not be condemned. Forgive, and ye shall be forgiven. Give, and it shall be given unto you: good measure, pressed down and shaken together and running over, shall men give into your bosom. For with the same measure that ye mete, therewith it shall be measured to you again." (luke6:37-38-KJV version)

Read More..

Tuesday 21 September 2010

Are you ready to get married???

Setiap dari pasangan pasti ingin mendambakan sebuah pernikahan yang sempurna. Kamipun dulu juga mengalaminya. Kami berusaha mencari informasi untuk mempersiapkan segalanya. Bagi kami pernikahan yang terpenting bukanlah pesta pernikahan yang meriah dan megah, namun bagaimana kami bisa menjalani komitmen pernikahan kami nantinya dengan tetap takut akan Tuhan sampai maut memisahkan kami.

Sebelum kami menikah, kami tentu saja mengikuti persiapan pernikahan. Kami sudah menjalani LDR (Long Distance Relationship) yang cukup lama. Memang kami bertemu setiap tahun (dimanapun jauhnya kami berada, kami meluangkan waktu masing-masing untuk saling bertemu dan bertatap muka langsung), kami juga terus membawa hubungan kami dalam doa (kami bertemu di udara setiap malam), dan kami terus berusaha membangun komunikasi melalui email/chating. Tapi semuanya kami rasa belum juga cukup..kami masih membutuhkan bimbingan pra-nikah. Di dalam bimbingan pra-nikah yang kami jalani bersama, kami mendapatkan wawasan lebih dari para hamba Tuhan/pengalaman orang yang sudah menikah bagaimana menyesuaikan diri (karena kita berasal dari 2 pribadi yang berbeda,dan akhirnya kita hidup bersama-sama), persoalan yang mungkin timbul, mengatasi masalah sex, menumbuhkan cinta dan membangun keluarga yang takut akan Tuhan. Jadi bagi rekan-rekan yang sudah meyakinkan diri untuk menikah, jangan lupa untuk mengikuti bimbingan pra-nikahpeace. Jangan jadikan hal tersebut sebagai kewajiban namun sebagai anugerah dariNya karena akan ada banyak wawasan yang bisa diambil melalui bimbingan pra-nikah tersebut.



Namun bagi pasangan yang masih bingung/ragu dengan apakah sudah siap/tidak untuk menikah. Kami akan menyampaikan pengalaman yang kami dapatkan dan dapat kami bagikan sebagai berikut:
Menurut pendapat kami, bagaimana masa-masa pacaran kita juga menentukan kesiapan kita untuk menikah. Pada saat pacaran sebaiknya kita mulai mengenal calon pasangan kita dengan mendalam. Mengenal kepribadiannya, karakternya, latar belakangnya, visi dan misi hidupnya. Dan mulai menanyakan dalam diri kita,"apakah kita bisa hidup dengan dia seumur hidup kita?, apakah kita bisa tetap menyayanginya dikala dia nanti mulai berubah sejalan dengan umur yang semakin bertambah?". Untuk pasangan LDR memang cukup mendapat banyak tantangan untuk mempraktekan hal-hal diatas karena terbentur masalah jarak yang memisahkan. Kamipun dulu memang sebelum LRD, sudah mengenal satu sama lain, mulai bersahabat dan mempergumulkan...bahkan sampai jadian. Kami masih mendapat sedikit waktu bersama sebelum mempersiapkan hati untuk hubungan LDR. Namun ketika hubungan LDR sudah berjalan...banyak tantanganpun mulai kami hadapi..tapi cara menyelesaikan semua tantangan tersebut hanya satu: memperkuat hubungan kita masing-masing denganNya dan terus berkomunikasi. Untuk pasangan LDR bisa mengenal calon pasangan dengan mempersering intensitas komunikasi yang ada. Jika ada waktu,cobalah untuk mengusahkan chating dengan webcam karena wajah/tingkah laku langsung lebih efektif untuk mengetahui isi hati seseorang (meskipun tidak seefektif tatap muka langsung, tapi setidaknya itu usaha yang dapat kita lakukan).

Ada beberapa pertanyaan yang menurut kami mungkin bisa membantu kita sekalian untuk menjawab apakah kita sudah siap/tidak untuk menikah??
1. Apakah kita dan calon pasangan kita sudah memandang pernikahan dari sudut pandang yang sama?, dari sudut pandang kristiani?. Siapkan kita untuk melaksanakan kehendakNya dalam kehidupan pernikahan kita nantinya?.
2. Apakah kita sudah mengenal diri kita dengan baik?, siapakah diri kita?. Apakah kita dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain?, Sudahkah diri kita dan pasangan kita mengenal pribadi satu dengan yang lain?.
3. Bagaimana intensitas komunikasi yang kita jalin dengan calon kita selama ini?. Apakah kita sanggup untuk hidup dengan calon kita dengan gaya komunikasi yang ada seumur hidup kita?.
4. Bagaimana cara kita dan calon kita menangani permasalahan selama masa berpacaran?. Adakah saling mengalah dan memaafkan?. Mampukah diri kita menghadapi kemarahan calon kita?. Mampukah diri kita mengatur emosi kita dalam menghadapi tingkah laku calon kita?. Siapkah kita bersama calon kita menghadapi setiap masalah dengan bersama-sama dan tidak terpisahkan?
5. Sanggupkah kita dan calon kita mempertahankan komitmen yang ada sampai seumur hidup kita?.
6. Apakah harapan dan keinginan kita untuk mendirikan sebuah keluarga dan mendidik anak-anak kita nantinya sejalan dengan pemikiran calon kita?
7. Siapkah kita memikul beban pasangan kita?, mendukungnya ketika calon kita jatuh?, memahaminya ketika dia seorang diri?, menghibur dan memberi kekuatan ketika dia mulai putus asa?, serta tiada henti berdoa untuknya dalam keadaan apapun?.
8. Apakah pernikahan yang ada nantinya kita jalani dengan sukacita/dengan paksaan?. Sembari mengingat bahwa pernikahan tidak dapat dipisahkan oleh apapun, hanya maut dapat memisahkan hubungan yang ada. Namun pernikahan itu sendiri utuh didalam kasih Kristus.
9. Apakah kita sudah siap untuk terus berusaha menjalankan hubungan Kristus dan jemaat dalam hubungan kita?. Jika kita pihak wanita:Apakah kita(sebagai calon istri)mau belajar tunduk kepada calon kita sama seperti jemaat tunduk kepada Kristus (sebagai suami kita)?. Jika kita pihak laki-laki:Apakah kita sanggup mengasihi ((sebagai calon suami) pasangan kita (sebagai calon istri kita)dengan kasih yang tidak berkesudahan sama seperti Kristus mengasihi jemaat?

Pertanyaan dia atas tentu saja bukan menjadi ukuran bagi kita siap/tidak untuk menikah, namun setidaknya bisa membantu setiap kita yang mungkin masih ragu dengan pernikahan kita. Ketika semua pertanyaan diatas bisa dijawab dengan kesepakatan dengan calon kita, maka kita bisa mulai memikirkan pernikahan kita ...namun tetap bergantung penuh padaNya. Namun, apabila sebaliknya, maka mungkin saatnya kita dan calon kita sama-sama mengambil waktu untuk mengevaluasi pribadi masing-masing. Apakah memang kita dan calon kita sudah benar-benar siap untuk menikah?..tetapi tetap semuanya ada dalam kehendakNya.

Menurut pendapat kami, hal yang terpenting didalam sebuah hubungan adalah kita dan calon kita harus mempunyai hati yang sungguh-sungguh takut dan taat akan Tuhan. Setiap orang yang takut akan Tuhan bagaimapaun juga akan memperbaiki diri dan melaksanakan perintah-perintah Tuhan, itulah fondasi yang terutama dalam sebuah hubungan. Sebuah hubungan bisa dikatakan sukses, bukan dari orang lain yang memandangan langgengnya hubungan tersebut tetapi bagaimana Tuhan memandang hubungan kita (memandang komitmen pacaran kita,komitmen pernikahan bahkan sampai komitmen kita dalam membentuk rumah tangga dan mendidik anak-anak kita nantinya).

Dari beberapa hal yang dapat kami bagikan diatas bukan karena kami pakar pernikahan namun kami dapat hal-hal tersebut melalui pengalaman hidup kami dan berbagai buku yang pernah kami baca dan renungkan bersama. Kamipun menyadari dengan jelas sebagai pasangan yang bisa dikatakan baru menikah, ada banyak yang masih harus kami perbaiki dalam hubungan kami. Kami tidak dapat bermegah melalui hubungan kami, tapi kami ingin bermegah didalamNya yang sudah melakukan hal-hal yang sangat luar biasa didalam hubungan kami. Oleh karena itu kami terus dan terus..bahkan selamanya akan bergantung padaNya, terus mencari kehendakNya didalam hubungan kami supaya kami tetap bisa terus belajar menumbuhkan kasih agape diantara kami dari hari ke hari. Bagaimanapun hubungan yang kita bina tidak akan sempurna tanpa campur tangan Tuhan didalamnya. Jadi saran kami adalah: tetaplah melekatlah padanya bersama dengan calon kita..maka kita akan melihat rencanaNya yang sempurna bagi hubungan kita. Bagi kami sekali lagi, pernikahan adalah seperti sebuah bentuk pendidikan..kamipun tidak akan pernah berhenti belajar satu sama lain dan saling mendewasakan satu sama lain. Dan si pendidik kami itupun adalah Kristus...DIA yang menjadi dasar dari komitmen hubungan kami dan kepala dalam hubungan kami.

If God is calling you to marry, He wants to join you to someone with whom you can build a strong, godly home filled with love and grace- a home that exalts Jesus Christ as Lord and a harmony in vision and purpose
angel

Read More..

Monday 20 September 2010

Our Real Citizenship

Banyak orang jika berjalan-jalan di London, ingin melihat kemegahan gedung-gedung disana. Salah satu bangunan khas yang menunjukkan bagaimana kehidupan kelas atas adalah rumah Tuan Rothschild di Piccadilly "Lord Rothschild Mansion". Lord Rothschil adalah seorang yang sangat sukses di London di bidang perbankan dan keuangan pada akhir abad 18. Dia adalah seorang penganut yahudi orthodox dan dia memiliki rumah yang sangat menawan.



Namun dibalik rumah yang menawan tersebut, apabila diperhatikan secara mendetail..ada bagian akhir tembok yang menghiasi bangunan tersebut nampak tidak selesai..ada bagian yang kurang. Banyak orang yang mengunjungi rumah tersebut mulai bertanya "mengapa orang yang terkenal sangat kaya raya tersebut tidak menyelesaikan pembangunan rumahnya?, atau adakah kecerobohan dalam pembangunannya?",tentu saja untuk memberi jawaban dan penjelasan atas keunikan tersebut berhubungan langsung dengan pribadi Lord Rothschild sendiri. Lord Rothschild sendiri terkenal sebagai seorang Yahudi ortodoks. Dan dalam tradisi orang Yahudi dikatakan bahwa bagi setiap orang Yahudi yang saleh yang ingin membangun sebuah rumah, maka rumah yang dibangun harus memiliki beberapa bagian yang tidak boleh diselesaikan. Bagian rumah yang tidak selesai tersebut untuk memberikan kesaksian kepada dunia bahwa kita di dunia ini hanya selayaknya seorang peziarah saja, kita bukan warga tetap didunia ini...kita semua nantinya akan pergi ke keabadian. Dalam sedikit waktu yang kita miliki ketika kita singgah sementara didunia ini, tentu saja ada banyak hal yang tidak bisa kita selesaikan semuanya.

Hidup ini memang begitu penuh dengan kerja keras, bahkan karena kesibukkan yang kita hadapi setiap harinya, kitapun kadang tidak lagi mengingat siapakah diri kita sebenarnya (yang dalam kebenarannya bahwa kita adalah warga negara surga). Kita tidak jarang hanya memfokuskan diri kita pada bagaimana mencapai kehidupan yang sukses, membangun usaha yang besar, dan membesarkan anak. Kita hanya memperhatikan diri kita sendiri, melayani rumah tangga kita sendiri, mengatur keuangan kita, mencapai kesuksesan apabila kita mampu mencukupi kehidupan dari keluarga dan orang-orang yang kita sayangi.

Tetapi bagaimanapun suksesnya kehidupan yang kita jalani dan banyaknya harta yang mampu kita timbun, kita harus mengingat kembali bahwa kita hanyalah seorang peziarah didunia ini. Kita bukannya warga negara dunia ini. Kewarganegaraan kita yang sebenarnya adalah bersama dengan Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah mempersiapkan tempat tinggal abadi untuk setiap kita di sana..di surgaNya yang mulia.

Dengan kita mengingat kembali bahwa kita bukan warga negara dunia ini, maka hal tersebut akan membuat kita semakin merendahkan diri dihadapanNya karena tidak ada yang dapat kita banggakan dengan apa yang kita capai dan dapatkan didunia ini. Kita mengerti dengan benar bahwa hidup ini sementara dan semua yang kita dapatkan juga dariNya.

These all died in faith, not having received the promises, but having seen them afar off, and were persuaded of them, and embraced them, and confessed that they were strangers and pilgrims on the earth (KJV-Hebrews 11:13)

Read More..
Our Journey © 2008 Por *Templates para Você*