Our Wedding Path ♥

Daisypath Anniversary tickers

Our Baby ♥

Lilypie First Birthday tickers

Friday, 24 December 2010

Loving Jesus' Way

Hari Natal adalah hari yang ditunggu oleh semua orang. Anak-anak kecil menunggu hadiah dari oragtua mereka,suami menunggu sebuah kejutan dari istrinya..demikian pula sebaliknya. Semua orang saling berbagi kasih sayang melalui pemberian hadiah/kejutan spesial kepada orang-orang yang mereka sayangi pada hari natal.

Demikian pula Bill dan Anna..mereka adalah sepasang suami istri yang tinggal disebuah kota kecil. Penghasilan Bill tidaklah banyak karena Bill hanya bekerja sebagai guru sekolah dasar di kota tersebut, sedangkan Anna hanyalah seorang ibu rumah tangga. Anna biasanya menabung juga apabila ada sisa dari uang kembalian setelah dia berbelanja untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Namun dalam keadaan mereka yang tidak terlalu berlebih tersebut, mereka tetap membiasakan diri dengan saling memberi hadiah pada saat Natal.


Jika dilihat harta tersebesar yang masih dimiliki Bill adalah sebuah jam tangan antik milik kakeknya. Bill menyimpannya dengan sempurna, dan setiap hari tak lupa dia membersihkan jam tersebut. Jam tersebut memang tua, bahkan rantainyapun terlihat putus...namun membawa banyak kenangan indah antara Bill dan kakeknya sehingga Bill selalu menyimpan jam tersebut dengan hati-hati.

Sedangkan harta terbesar milik Anna adalah rambutnya yang panjang dan tergerai sangat indah. Billpun tahu betapa Anna sangat menyayangi rambutnya selayaknya dia begitu menyayangi jam antik miliknya.

Esok hari adalah tanggal 24 desember, Bill dan Annapun mulai berpikir keras akan hadiah apa yang akan mereka belikan sebagai kejutan terindah untuk satu sama lain. Mereka biasanya saling memberikan kejutan pada saat malam natal sambil menikmati hidangan santap malam yang lezat dan mengucapkan syukur atas 1 tahun yang boleh mereka nikmati bersama.

Pagi tanggal 24 itu terlihat Anna dengan sukacita mengeluarkan celengan yang dia punya..dia mengeluarkan semua uang receh yang ada celengannya,tapi ternyata hanya ada $1.87. Anna berpikir dengan keras..apa yang dapat dia belikan untuk Bill suaminya tersayang hanya dengan $1.87??.

Dengan berbekal $1.87 pergilah Anna ke kota sembari membeli persiapan makan malam, diapun mulai berusaha mengintip disetiap etalase untuk melihat adakah seutas rantai jam yang murah namun bagus mutunya. Yah!! tentu saja dengan $1.87, Anna tidak mendapatkan seutas rantai jam yang dia inginkan. Akhirnya setelah sekian lama dia berlajan, dia menemukan semua salon terbuka dan bertuliskan "Anda ingin menjual rambut??..Kami solusinya!!". Dengan tulisan itupun, Anna tanpa berpikir panjang segera masuk ke salon tersebut...
"Pak, saya ingin menjual rambut saya...berapa anda bisa membayarnya?",tanya Anna kepada seorang bapak tua yang bekerja disalon tersebut.
"Rambut anda sehat dan bagus sekali, kami bisa membayarnya seharga $20 dollar untuk 40cm..bagaimana?,apakah anda setuju??, balasan dari bapak tua tersebut.
"Tidak bisakah dibayar dengan harga yang lebih tinggi Pak?, saya mohon", kata Anna dengan memelas.
"Maaf Bu..saya tidak bisa...itu adalah harga tertinggi yang dapat saya berikan", tanda pak tua tersebut.
"Baiklah kalo begitu, saya setuju sajalah", kata Anna dengan tanpa berpikir panjang lagi.
Setelah rambutnya terpotong, Annapun mendapatkan $20..Anna sangat senang sekali, meskipun sekarang rambutnya pendek namun sebuah kejutan yang indah yang akan diberikan kepada suaminya tersebut menghilangkan segala kesedihan hatinya akan rambut kesayangannya tersebut.

Annapun terus melanjutkan perjalanannya menyusuri pusat perbelanjaan yang ada dikota tersebut. Anna kembali melihat dari setiap etalase yang ada untuk mencari seutas rantai jam. Sampai pada akhirnya, ada sebuah toko yang menjual semua pernak-pernik jam tangan..dan disanalah Anna menemukan seutas rantai jam yang sangat menawan..namun harganya $21. Anna berusaha menawar kepada penjual jam tersebut, namun si penjual tidak bisa menurunkan harganya. Akhirnya Anna membayar seutas rantai jam tersebut seharga $21 ($20 dari hasil menjual rmabutnya, dan $1 dari uang tabungannya yang dia simpan selama ini). Anna pulang hanya berbekal 87 cent dikantong. Dengan berjalan kaki sambil berjalan pulang, Anna merasa sangat bahagia sekali.

Sesampainya dirumah, Annapun lekas-lekas masak dan menata semua hidangan untuk makan malam. Selagi menunggu Bill yang sedang keluar untuk membeli pohon natal yang akan dipasang didekat perapian dirumah mereka. Annapun lekas-lekas merapikan rambutnya yang sudah pendek tersebut.

Tak lama kemudian, terdengar bunyi bel pintu..Annapun lekas berlari membukakan pintu tersebut. Anna melihat Bill didepan pintu dengan membawa hadiah ditangannya. Bill melihat Anna dengan pandangan berbinar dan terkejut.
"Bill, bagaimana dengan pohon natalnya sayang?, apakah kamu sudah menemukannya", kata Anna sambil menarik Bill masuk kedalam rumah.
"Sudah sayang..aku sudah meletakkannya di garasi. Nanti akan kuambil setelah kita makan malam kemudian kita bisa menghiasinya bersama-sama", kata Bill dengan melihat Anna tak tergeming.
"Ada apa denganmu sayang?, mengapa kamu melihatku dengan aneh?, apakah semuanya baik-baik saja sayang?", tanya Anna dengan mengerakkan tangannya didepan wajah Bill.
"Iya, semuanya baik-baik saja sayang...jangan kawatir", jawab Bill. "Tapi...apa yang terjadi dengan rambutmu sayang?, tanya Bill dengan penuh pertanyaan.
"Oh ini, tidak apa-apa sayang..aku akan menjelaskannya nanti", kata Anna santai sembari mengandeng Bill ke ruang tamu.
"Ayo kita duduk sayang", ajakan Anna kepada Bill.
"Bill, ini adalah hadiah dariku untukmu sayang..selamat hari natal", Anna memberikan hadiah tersebut dengan sukacita sembari mencium pipi Bill.
"Terima kasih sayangku",jawab Bill. Billpun membuka hadiahnya. Bill terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa.
"Kenapa sayang?, apa kamu tidak menyukai hadiah yang kuberikan?", tanya Anna kepada suaminya.
"Aku membelikan seutas rantai jam itu supaya kamu bisa mengunakan jam tangan antik kesayanganmu lagi. Sudah sekian lama kamu meletakkannya di kamar karena rantaipun putus dan usang..dan sekarang aku sudah membelikannya kembali sayang", penjelasan Anna dengan senyum mesranya.
"Sayang...kamu jangan berpikir yang macam-macam tentang bagaimana aku mendapatkan seutas rantai tersebut. Aku memang tidak memiliki banyak uang, aku menabungpun hanya mendapat $1.87, maka ketika tadi pagi aku berjalan menyusur dipusat kota dan aku melihat ada sebuah salon yang mau membeli rambut...akupun memutuskan untuk menjual rambutku supaya bisa membeli seutas rantai tersebut", penjelasan Anna kepada Bill suaminya.
"Jangan kawatir sayang, aku memang sangat menyayangi rambutku tetapi aku terlebih menyayangimu daripada rambutku ini...nanti rambutku pasti tumbuh panjang lama", Anna berkata sambil memeluk dan mencium suaminya.
"Iya, sayang", Billpun tak kuasa sambil mencium istrinya itu.
"Ini, hadiah untukmu sayang..semoga kamu menyukainya", Bill memberikan hadiah tersebuh kepada Anna.
"Terima kasih sayang", Annapun terlihat begitu bertanya-tanya akan hadiah apa yang diberi suaminya tersebut. Anna lekas-lekas membuka hadiahnya itu. Dan ternyata yang dilihat adalah sebuah sisir yang berlapis perak sangat indah sekali. Sisir yang sudah lama diidam-idamkan oleh Anna untuk menyisir rambutnya yang tergerai panjang dan indah itu.
"Sayang, sisir ini sangat mahal?, ta..ta..tapi..darimana kamu bisa membelinya?", tanya Anna dengan terkejut kepada suaminya.
"Tenang sayangku. Semalam aku berpikir keras akan hadiah apa yang akan aku berikan kepadamu. Kemudian aku teringat akan sebuah sisir yang sudah lama kamu inginkan tersebut. Memang harganya cukup mahal, dan karena aku tidak mempunyai cukup banyak uang untuk membelinya..maka aku memutuskan untuk menjual jam antikku itu untuk membali sisirmu", Bill penjelaskan sambil memeluk istrinya tersebut.
"Ehmm...mungkin kita dapat menyimpan hadiah kita untuk sementara waktu sayang", Billpun berbicara sambil memeluk dan mencium istrinya tersebut.
Betapa indah sebuah kasih yang bukan hanya memberi, namun maukah kita berkorban bagi orang lain..terutama bagi orang-orang yang kita sayangi.

Ilustrasi diatas sejenak mengingatkan kami akan kasih Kristus kepada kita. Bagaimana Kristus sudah mengorbankan segalanya bahkan diriNya sendiri bagi orang-orang yang berdosa seperti kita. Bagi Kristus, kasih adalah sebuah motivasi, bukan sebuah tugas. Kalau kita mengevaluasi sejenak, apakah kita sudah mengasihi pasangan kita hanya sebagai sebuah tugas/dengan sebuah motivasi yang tulus?. Kamipun terus belajar untuk mengasihi satu sama lain, bagaimana "memberi diri kita seutuhnya" kepada satu sama lain diantara kami. Dengan motivasi yang tulus maka kita tidak akan perhitungan untuk berkorban bagi orang-orang disekitar kita yang kita sayangi.

Mungkin kita bisa mengingat kembali akan pesanNya melalui rasul paulus didalam Ef5:1-2 "Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah". Dengan mengetahui betapa DIA sudah sangat mengasihi kita dengan kasihNya yang sempurna maka akan memberi kita motivasi yang tulus dalam mengasihi sesama kita/keluarga kita/pasangan kita/siapapun yang ada disekita kita.

Love & sacrifice go hand in hand for each other love

Our Journey © 2008 Por *Templates para Você*