Terimakasih ya Kristusku yang mulia,
Kebaikkan dan kemurahanMu yang tak henti mengalir bagi kami,
Setiap langkah kami KAU mengaturnya begitu tepat,
Tak ada satupun terjadi tanpa mendewasakan kami,
Pernikahan kami sudah berlangsung selama 2 tahun,
2 tahun pula tangis dan sukacita boleh kami alami,
2 tahun awal dari tahun-tahun penuh harapan didepan kami,
2 tahun pendidikan permulaan dari karakter kami,
Segenap doa dan harapan sudah kami panjatkan,
Jawaban dan penantian datang seiring waktu,
Semuanya membawa kami mengerti kasihMu,
Kami tak sendiri dalam menjalani pernikahan kami,
Kamipun tak tahu akan pernikahan kami ke depan,
Setiap tantangan apa yang akan kami hadapi,
Kejutan terbesar apa yang sudah KAU sediakan bagi kami,
Tahun-tahun seperti apa yang akan kami alami,
Tapi hanya satu hal yang tetap kami pinta..ya Kristus,
Jangan pernah tinggalkan kami,
Tetaplah menjadi dasar dalam komitmen pernikahan kami,
Sempurnakanlah terus rumah tangga kami ini,
Jadilah nahkoda didalam keluarga kami,
Pernikahan ini ada karena kemurahanMU,
Rumah tangga kami bangun karena anugerahMu,
Impianpun kami wujudkan karena tuntunanMu,
Doa-doa kami naikkan karena kebaikkanMu,
Inilah kami ya Kristus,
Kami menyerahkan tahun-tahun pernikahan kami kedepan padaMu,
Biarlah KAU terus sempurnakan pernikahan kami,
Segalanya untuk kemuliaan namaMu.
Our Wedding Path ♥
Our Baby ♥
Monday 28 November 2011
Thank you Lord!, for our 2nd anniversary
Posted by Our JourneyLabels: POETRY
Sunday 20 November 2011
Wil and Kate love story
Posted by Our JourneyBerikut adalah sebuah kisah nyata bagaimana tangan Tuhan merajut indah sebuah perjalanan kasih yang panjang sampai kepada sebuah pernikahan yang menyentuh dan mengharukan.
Wil seorang mahasiswa di sebuah kampus di New Zealand. Dan Kate saat itu sudah bekerja di Surabaya setelah lulus kuliah. Suatu waktu Kate berkenalan dengan seorang teman yang bernama Lilian,yang berasal dari kota Malang,di sebuah gereja di Surabaya. Sedangkan Lilian adalah teman baik yang dianggap sebagai kakak angkat oleh Wil. Dan karena Lilian lah akhirnya Wil berkenalan dengan Kate. Mereka berkenalan sebagai teman biasa mulai sejak Maret 2007. Mereka berteman melalui email dan chating secara murni dengan sharing tentang masa lalu, pelayanan, kerohanian, keluarga, pekerjaan, study dan problem sehari-hari. Sehingga Kate mulai menganggap Wil sebagai seorang sahabat yang bisa diajak curhat dan sharing serta memberi nasehat. Selama beberapa bulan hubungan pertemanan mereka, Wil tergerak untuk mengatakan merasa dekat dengan Kate.
Kate dan Wilpun akhirnya memutuskan untuk sama-sama bergumul mengenai hubungan mereka yang lebih lanjut. Dalam waktu 6 bulan mereka bersama-sama berdoa dan mencari tahu kehendak Tuhan(dari bulan Juni 2007 sampai dengan Desember 2007). Akhirnya setelah melalui konsultasi dengan kakak rohani, Katepun mendapatkan sebuah masukkan dari kakak rohaninya bahwa apabila seorang itu adalah pasangan hidup yang dari Tuhan, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Seiman(sama-sama sudah lahir baru dalam Kristus),
2. Seimbang(dalam umur, status keluarga, pendidikan, terutama kerohanian),
3. Restu orang tua(kedua orang tua harus bertemu dahulu sebelum memutuskan resmi sebagai pasangan kekasih),
4. Restu pemimpin rohani (oleh pembimbing rohani/ ketua komunitas mau dibina dan diberi nasehat bagaimana pacaran yang sehat dan bertumbuh serta akan dinilai apakah pacaran berdampak positif / negatif bagi kerohanian)
5. Kasih yang bertumbuh(tidak instan dan terbukti dengan waktu semakin bertambah atau berkurang)
Wil dan Katepun terus melanjutkan pergumulan dan doa-doa mereka sebelum pada akhirnya mereka mengambil keputusan apakah mereka diijinkan Tuhan sebagai sepasang kekasih. Pergumulan mereka saat itu adalah: syarat 1 dan 2 sudah terpenuhi dari awal, syarat 4 dan 5 mengikuti seiring perjalanan waktu pergumulan selama 6 bulan. Namun syarat ke 3 bisa terpenuhi hanya jika Wil pulang indo dan mempertemukan keluarga Wil dengan keluarga Kate.
Setelah hampir 2 bulan di Indonesia, akhirnya mengharuskan Wil untuk kembali meneruskan study dan bekerja sebagai programmer di New Zealand. Wilpun harus kembali pada malam Valentine 14 Febuari 2008. Sehingga mereka harus menjalani hubungan jarak jauh selama 2 tahun sebelum pada akhirnya Wil melamar. Kisah mereka mengalami berbagai tantangan emosi, kejenuhan dan ujian kepercayaan selama hubungan jarak jauh tersebut.
Wil dan Kate berencana akan menikah 2tahun setelah lamaran yaitu pada 20 November 2011 (4 tahun persis sejak pertemuan pertama mereka). Namun tantangan kembali mengguncang hubungan mereka. Pada pertengahan tahun 2011, saat akan mengurus surat-surat keperluan pernikahan mereka, ada beberapa surat yang belum terpenuhi dan belum bisa dilanjutkan ke catatan sipil ataupun gereja. Surat anggota jemaat gereja di New Zealand sulit didapatkan sehingga Wil harus berusaha keras mencari jalan dan bantuan untuk mendapatkannya. Setelah akhirnya sebulan berjuang, pihak gereja Wil di NZ bisa memberikannya. Namun setelah itu, disusul kabar bahwa surat baptis Will hilang padahal itu yang merupakan syarat utama pemberkatan nikah di gereja. Will harus meminta pastor yang membaptisnya di Korea pada tahun 2003 dan itu tidak mudah karena data saat itu belum rapi dan ratusan orang yang sudah dibaptiskan.Dan rasanya mustahil untuk bisa menikah tanpa surat Baptis sebagai bukti sama-sama seiman(sedangkan baptis 2 kali tidak boleh dalam iman Kristen). Katepun memutuskan untuk berdoa dan berpuasa selama seminggu penuh memohon belas kasihan Tuhan supaya surat Baptis Wil bisa ketemu. Dan mujizat terjadi! Tuhan mendengar seruan doa Kate yang sungguh-sungguh ingin supaya Tuhan menolong.
Pernikahanpun pada akhirnya dilangsungkan pada 20 November 2011. Sebuah pernikahan dengan lika-liku perjalanan kasih yang panjang, namun banyak menjadi berkat bagi sahabat serta teman bahkan keluarga disekitar mereka.
Berikut adalah puisi yang tercipta tuk melukiskan bagaimana dalamnya kasih Tuhan serta campur tanganNya didalam kehidupan mereka:
Labels: Couples' milestone
Wednesday 9 November 2011
Only our LORD..neither husband nor wife!!
Posted by Our JourneySusi dan Danu dipertemukan didalam sebuah gereja tertentu sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Pernikahan merekapun berlangsung sangat meriah baik digereja maupun di gedung resepsi. Banyak kenalan, sahabat, dan keluarga yang datang ke acara pernikahan mereka.
Susi adalah anak pertama dari empat bersaudara. Susi berasal dari keluarga yang sederhana tapi sangat cinta Tuhan. Sifat kepemimpinan dan dominan Susi sangatlah besar, apalagi dia harus juga menjadi teladan bagi adik-adiknya. Sedangkan Danu adalah anak terakhir dari 3 bersaudara. Keluarga Danu sangat berbeda jauh dari Susi. Keluarga yang Kristen tapi tidak benar-benar menghidupi Kekristenan itu sendiri. Danu dari kecil memang dimanja oleh orang tuanya, apalagi keluarga Danu adalah keluarga kaya..jadi Danu bisa mendapatkan apa saja yang dia inginkan dalam waktu singkat.
Selama proses berpacaran Danu memang lebih sering dikontrol dan dikendalikan oleh Susi. Susi sendiri tahu dengan benar bahwa seharusnya dia yang adalah "calon istri" belajar tunduk kepada suami. Tapi hal tersebut tidak bisa dia lakukan karena Danu bahkan tidak mampu memutuskan apapun dalam keadaan-keadaan sekecil apapun. Kebiasaannya dari sejak kecil semua serba ada, serba dilayani dan dimanjakan membuat Danu tumbuh menjadi pemuda yang kurang bertanggung jawab dan tidak berani mengambil keputusan apapun.
Mereka berpacaran 1.5 tahun sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Susi tetap terus membawa dalam doa supaya Danu bisa benar-benar lahir baru dan berubah. Pada akhirnya Susi memang setuju untuk menikah dengan Danu karena meskipun Danu terlihat begitu tidak dewasa, tidak bertanggung jawab dan manja..namun dibalik itu dia memang sangat romantis, suka membantu, ramah dan suka bercanda. Susi tetap percaya bahwa seiring berjalannya waktu Danu akan mengalami perubahan dalam hidupnya dan mengerti tanggung jawabnya sebagai seorang suami.
Setelah pernikahan berlangsung 1 tahun ternyata sifat Danu masih belum berubah, Danu masih belum bisa menjalankan tanggung jawabnya sebagai suami. Bahkan yang lebih buruk lagi, Danu mulai perlahan masuk kedalam bujukan teman-teman kantornya untuk berjudi kecil-kecilan. Susipun tanpa menyerah dan terus percaya pada kuasa Tuhan..Susi tetap tekun membawa dalam doa dan puasa untuk mencari kehendakNya.
Setelah 2 tahun berjalan, kelihatannya tidak ada perubahan yang berarti dalam hidup Danu. Memang dalam bisnis, Danu semakin berhasil dan sukses, namun dengan kesuksesan itu Danu bertambah jauh dari Tuhan dan bahkan tidak lagi memikirkan kehidupan rumah tangganya dengan Susi. Danu menyerahkan semuanya pada tangan Susi, istrinya.
Pada pertengahan tahun ke 3, Tuhan memberi karunia seorang anak kepada Danu dan Susi. Susipun tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mengubah Danu. Susi tetap tekun untuk terus mendoakan supaya Danu bisa berubah.
Sampai pada akhirnya...
Danu diundang kerumah teman kantornya. Disanapun Danu ikut-ikutan judi kecil-kecil. Mereka saat itu berjudi bola. Secara tiba-tiba teman dekat Danu kemudian teriak-teriak dan seperti kerasukkan setan. Danu dan teman-teman yang lain begitu panik dan ketakutan. Akhirnya mereka teringat pada seorang gembala digereja mereka yang memiliki karunia untuk mengusir setan. Setelah seorang gembala ini datang dan mendoakan, teman Danupun bisa kemudian sadar dan kembali pulih. Sejak keadaan itu, Danu kemudian tersadar akan semua kesalahan yang sudah dia perbuat. Segala tanggung jawab dan apapun yang seharusnya dia lakukan sebagai seorang suami, namun semuanya harus dikerjakan oleh istrinya. Setelah keadaan itu, Danu kembali ke rumah..
Susipun menantikan kedatangan Danu. Setibanya Danu di rumah, ketika melihat Susi sedang membukakan pintu...Danu lantas lansung sujud dikaki Susi dan berkata..
Danu : "Maafkan aku Susi, aku sudah tidak bisa menjadi seorang suami yang terbaik bagimu" (sambil terisak tangis dan perasaan penyesalan yang begitu mendalam)
Susi: "Apa yang sudah terjadi denganmu, Dan?" (merangkul Danu dengan penuh kebingungan)
Susipun memapah Danu dan membawanya masuk ke dalam rumah. Kemudian Danu menceritakan segala kejadian yang sudah terjadi dirumah temannya itu. Sejak kejadian itu, Danu mulai tersadarkan bahwa hidup tanpa Tuhan itu kosong dan tidak berarti. Hanya Tuhan yang bisa menjaga hidup kita..karena tanpa Tuhan semuanya ada sia-sia saja.
Setelah Danu selesai bercerita, Susipun mengajak Danu untuk berdoa bersama. Mereka mengucap syukur karena Tuhan sudah bekerja dihati Danu. Sekian lama doa dan puasa penantian Susipun telah dijawab oleh Tuhan. Betapa luar biasanya Tuhan bekerja didalam hidup Danu dan Susi.
Keesokkan harinya, setelah Danu pulang dari pekerjaannya ke kantor. Danu langsung pergi ke rumah pendeta di gereja. Dia menceritakan setiap hal yang dia alami dan bagaimana Tuhan menjamahnya melalui kejadian yang ada. Dia sudah benar-benar memutuskan ingin lahir baru dan berubah. Akhirnya setelah 3 bulan Danu mengikuti peneguhan untuk lahir baru di gerejanya tersebut, Danupun benar-benar berkomitmen untuk mengubah dirinya.
Sejak Danu benar-benar memutuskan untuk lahir baru didalam Kristus, Danu mulai mengerti tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Dia mulai bisa mengasihi, Susi, istrinya dengan kasih yang diteladani dari Kristus yang sudah mengasihi jemaatNya dengan kasih yang tak berkesudahan. Hubungan suami-istri mulai terpulihkan dan Susi yang memang punya karakter dominan/ pengatur, setelah melihat perubahan suaminya...Susipun belajar perlahan untuk mulai tunduk kepada suaminya.
Dari cerita singkat diatas kita bisa belajar bahwa:
1. Hanya Tuhan yang mampu memulihkan sebuah keluarga. Tanpa Tuhan, sebesar apapun usaha manusia tidak akan dapat sanggup melakukan/menyelesaikan apapun. Pernikahan dibangun untuk memuliakan namaNya. Jadi sebesar apapun tantangan yang kita hadapi didalam pernikahan kita, marilah kita tetap beriman dan percaya akan kuasa pemulihan Tuhan didalam hidup pernikahan kita. Jangan pernah berputus asa dengan keadaan yang ada karena pernikahan sendiri adalah kudus dimata Tuhan..bagaimana Tuhan mengambarkan sebuah pernikahan seperti layaknya hubunganNya sendiri dengan jemaat.
2. Para suami juga harus ada inisiatif untuk mau berubah. Jika Danu tidak mau mendengar peringatan dari Tuhan dan segera datang kepada pendeta yang ada digerejanya untuk memohon bantuan didalam mengubah dirinya..maka Danu tidak akan pernah benar-benar lahir baru. Memang seorang pria memiliki ego yang lebih besar daripada seorang wanita, tapi tanpa kerendahan hati maka tidak akan pernah ada perubahan pada diri seseorang. Hidup dengan ego tidak selalu membawa kebaikkan, namun hidup dengan kerendahan hati akan selalu membawa kebaikkan.
3. Para istri tetap setia untuk terus mendoakan suami dan keluarganya. Tanpa dukungan doa dari Susi, istrinya..Danupun juga tidak akan dapat mengalami pemulihan didalam hidupnya. Dibalik suami yang kokoh dan teguh, diperlukan seorang istri yang kuat dan tekun didalam doa-doanya.
Labels: Couples' milestone