Our Wedding Path ♥

Daisypath Anniversary tickers

Our Baby ♥

Lilypie First Birthday tickers

Tuesday 18 May 2010

Love does not envy


"Love doesn't envy" dapat diartikan bahwa kasih tidak cemburu/tidak mengandung iri hati. Kali ini kami akan membahasnya berdasarkan buku yang pernah kami baca/kotbah yang pernah kami dengarkan mengenai hal tersebut

Kita mungkin sudah pernah mendengar atau mengetahui bahwa sebuah hubungan persahatan/pacaran/pernikahan bisa hancur hanya karena perasaan iri hati/cemburu. Perasaan iri hati/cemburu membuat kita secara tidak langsung sebagai focus utama yang harus diperhatikan, dan itu yang akan membuka celah kepada dosa yang lain.

Ketika kita meletakkan diri kita lebih penting dan menjadi fokus perhatian maka kita tidak lagi memandang orang-orang disekitar kita penting adanya. "Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat"-Yak3:16.






Iri hati/cemburu hanya akan membuat kita kehilangan tujuan hidup ini dan memandang diri kita lebih rendah daripada orang lain. Didalam Kor13 kita tahu dengan pasti bahwa Paulus tidak mengatakan orang Kristen tidak iri hati/cemburu..tetapi kasih tidak iri hati/cemburu. Jadi apabila kita sebagai orang Kristen masih memiliki perasaan iri hati/cemburu..apakah kita masih memiliki kasih didalam diri kita??...mari kita mencoba mengoreksi diri kita masing-masing melalui pertanyaan tersebut^^.

Bagaimanakah cara kita bisa untuk mengasihi orang lain dengan tulus karena kasih tidak cemburu/tidak mengandung iri hati??...

1. Mari kita belajar untuk tidak terus membandingkan keberadaan diri kita dengan orang lain
Ketika kita mulai membandingkan diri kita, itu adalah permulaan dari iri hati/cemburu. Tuhan membentuk kita dengan unik dan spesial,jadi tidak ada yang sama persis antara manusia yang satu dengan yang lainnnya(Kej1:27)...jadi buat apa kita harus membandingkan diri kita dengan orang lain?. Orang bisa saja lebih cantik/lebih kaya/lebih pintar/bahkan lebih segalanya dari kita,tapi apakah mereka juga memiliki kelebihan yang lain yang kita miliki??.Contohnya: Lady Diana..kita melihat beliau sebagai seorang putri cantik yang luar bisa memukau dunia dengan cerita pernikahan yang menakjubkan bak seorang putri yang tiba-tiba menikah dengan seorang pangeran. Mungkin ada banyak orang yang iri hati dengan Lady Diana..tapi apakah beliau bahagia??.Apabila kita boleh menilik lebih dalam, maka kita akan menemukan seoarang Lady Diana yang merana dalam kehidupan pernikahannya, menangis dengan keadaan hidupnya dan tertekan dengan segala macam peraturan kerajaan yang ada. Jadi, jika kita melihat orang lain lebih dari kita..marilah coba kita menilik lebih dalam lagi didalam masa lalu orang tersebut..mungkin malah hal tersebut akan membuat kita menangis, sedih dan berdoa bagi mereka (bukan malah merasa iri hati kepada mereka).

2. Mensyukuri apapun yang kita miliki saat ini
Ketika perasaan iri hati/cemburu muncul dalam diri kita maka kita secara tidak sadar mulai menolak Kasih dan Kebaikkan Tuhan didalam diri kita. Kita tidak lagi melihat betapa Tuhan telah mengasihi kita dengan sempurna, tapi malah kita hanya membandingkan dengan apa yang orang lain miliki (yang tidak kita miliki). Mari kita mulai belajar untuk mensyukuri apa yang masih boleh kita miliki sekarang (1Kor4:7-8).
Belajar untuk mulai mengubah pola pikir kita secara perlahan...bukan lagi bertanya mengapa mereka?,mengapa mereka mendapat hal tersebut?,mengapa bukan saya?...tetapi mengubahnya menjadi: mengapa saya?, mengapa saya yang boleh mendapat hal yang menakjubkan ini?,saya tidak layak mendapat yang saya miliki sekarang.

3. Terus mempercayai Tuhan didalam segala hal yang terjadi
Dalam hal ini kita harus belajar untuk mempercayainya akan hal baik/buruk yang terjadi bahkan akan masa depan kita karena kita percaya bahwa DIA punya rencana yang terbaik didalam hidup kita. Tuhan mempunyai alasan akan setiap hal yang boleh terjadi didalam hidup itu..baik/buruk hal tersebut. Tuhan bukanlah mesin menjawab yang hanya akan memuaskan keinginan kita..Tetapi tetap ingatlah bahwa kita yang melayani dan menyembahNya..bukan sebaliknya!! Jadi ingatlah terus akan status kita sebagai hamba yang tidak layak untuk tidak mempercayai tuannya. DIA teramat mencintai setiap dari anak-anakNya, DIA mencintai kita dengan unik dan berbeda..jadi tidak seharusnya kita mengatakan: kenapa Tuhan jauh lebih mencintai dia daripada saya??.
DIApun memiliki rencana yang indah pada setiap kita (Maz139:15). Jadi seharusnya tujuan hidup kita adalah menyelesaikan pertandingan hidup ini dan setiap rencana yang telah dibuatNya(Ibr12:1). Kami percaya apabila kita hanya memfokuskan diri kita padaNya dalam menyelesaikan pertandingan hidup ini maka kita tidak akan mempunyai waktu lagi untuk membandingkan diri kita dengan keberadaan orang lain

We must learn everyday to love everyone purely,
but.. we can hate someone easily by provoking it
which one do we choose

Read More..

Tuesday 4 May 2010

Love is kind




Love is kind atau kita kenal Kasih itu murah hati. Didalam kata Yunani untuk "kind" adalah chrestos yang berarti baik, lebih mudah, lebih baik, ramah, bersedia untuk mematuhi, dan menyenangkan. Bagaimanakah kasih yang murah hati itu???... Berikut akan kami bagikan mengenai kasih yang murah hati itu berdasarkan dari buku dan artikel yang pernah kami baca / dengar






Kasih yang murah hati adalah:

1. Selalu berusaha mendahulukan kepentingan orang lain yang membutuhkan dan membantu untuk menguatkan mereka yang terjatuh.
Seberapa sering dari kita masih ingat akan sesama kita yang membutuhkan?? Didalam dunia yang semakin maju ini, orang cenderung egosentris (lebih mementingkan diri mereka sendiri) daripada orang lain disekitar mereka. Akan tetapi Tuhan terus mengingatkan kita sebagai orang Kristen untuk memiliki kasih yang murah hati melalui firmanNya. Jika kita menilik kembali kepada Lukas 10:25-37, kita dapat melihat dengan jelas bagaimana mengasihi sesama kita dan memberi pertolongan kepada mereka pada saat yang paling mereka butuhkan.
Memang lebih mudah bagi kita untuk mengasihi orang dengan murah hati apabila mereka berasal dari satu suku, satu marga, satu status ekonomi yang sama dengan kita. Tetapi apabila mereka berbeda suku /rasis dengan kita, akankah kita tetap mengasihi dan membantu mereka??.
Seharusnya kita lebih bijak untuk bisa memilah antara kebutuhan dengan perbedaan cara pandang/budaya/paham tersebut dan kita belajar untuk menguatkan / mengasihi sesama kita terlepas dari berbagai macam perbedaan yang ada. Terus belajar untuk melihat Tuhan Yesus Kristus dalam kebutuhan orang lain.

2. Sopan terhadap sesama kita, tidak bertingkah laku buruk dan sombong.
Sejauh apakah kita sudah berlaku sopan terhadap sesama kita?, sejauh manakah kita memandang akan keberadaan mereka?, pernahkah kita sombong akan keberadaan diri kita yang mungkin lebih daripada orang lain? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin sering kita dengar, namun sudahkah kita mengkoreksi diri melalui jawaban yang kita berikan. Kita tidak selayaknya berlaku tidak sopan, bertingkah laku buruk dan sombong terhadap sesama kita karena kita hanyalah manusia yang berdosa...kita tidak ada bedanya dengan sesama kita yang lainnya. Kita hidup hanya karena DIA yang terlalu mengasihi kita dengan murah hatinya. Tanpa kasihNya yang murah hati itu, kita mungkin tidak dapat melewati keseharian kita dengan baik...jadi adakah alasan bagi kita untuk sombong/tidak sopan/berlaku buruk pada sesama kita??. Kristus yang agung tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri , dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:6-8). Jadi...marilah kita mengasihi sesama kita dengan murah hati sama seperti Tuhan kita Yesus Kristus yang telah mengasihi kita dengan murah hati.

3. Bersifat aktif dengan mencegah orang-orang/ sahabat- sahabat yang kita jatuh dalam kehancuran hidup mereka.
Banyak orang Kristen yang malas/bahkan tidak peduli untuk mengingatkan sesama mereka yang sedang dalam kehancuran. Kita mungkin tidak mau/"pura-pura tidak tahu menahu" untuk membantu sesama kita karena kita melihat orang tersebut tidak tahu diri, pernah meremehkan kita, pernah menfitnah kita, selalu mengambil keuntungan dari kita, pernah mencelakakan kita, tidak terlalu dekat dengan kita, atau bahkan menyalah gunakan bantuan kita. Siapapun dari kita pasti pernah mendapatkan sahabat/orang-orang yang seperti itu didalam pergaulan kita...tapi apakah dengan karakter-karakter mereka yang tidak baik itu membuat pelita kita padam. Orang Kristen dipanggil untuk menjadi pelita ditengah kegelapan dunia..jadi sejauh apakah pelita kita tetap menyala untuk dunia yang gelap disekitar kita dengan mencegah mereka untuk jatuh lebih dalam dalam kehancuran hidup mereka???. Mari kita ingat kembali akan teladan Kristus, Kristus mengasihi dengan murah hati orang-orang yang terpuruk dalam hidupnya (contoh: perempuan sundal, orang-orang farisi, dan pemungut cukai). Kristus bergaul dengan mereka, bahkan mengingatkan mereka kembali untuk berjalan dalam jalan kebenaran dan mencegah mereka untuk terperosok lebih dalam didalam dosa-dosa lama mereka.

4. Tegas dan berani untuk mengungkapkan kebenaran.
Kasih yang murah hati bukan hanya lembut, namun juga tegas apabila ada ketidak benaran terjadi. Tuhan kita Yesus Kristuspun juga dengan tegas dan berani untuk mengusir orang-orang yang berjualan dari Bait Suci (Yoh2:15). Kristus tidak diam saja ketika melihat hal yang tidak benar, tapi berani menyatakannya.
Apabila kita melihat sesama kita berjalan pada jalan yang salah, kitapun diharapkan untuk tegas dan berani membawa mereka kembali pada jalan yang benar. Ketika kita hanya diam saja, itu berarti kita malah akan semakin menjatuhkan mereka ...karena mereka tidak akan pernah tahu akan kesalahan mereka. Jadi..sejauh apakah kita mengasihi sesama kita dengan murah hati???

Let us together learn to love our neighbor kindly as Christ has loved us so kindly


Read More..

Sunday 2 May 2010

1 Corinthians 12:1-31

How does a christian community look like? 1 Corinthians 12:1-31 describe a christian community as a group of people having different rule and task to help and support each other.

Verse 4-6 state that are various gifts, ministries, miracles but in one spirit and one God. Most importantly, as it's stated in verse 7 that all of them are for our own good. We can't rely individually but everyone has to help each other to achieve one goal (v.7-11). What's the goal??...that's a christian community.

Paul describe this relation in a christian community with an analogy of a human body. A human body can do different thing but each part has their own function and one part of it can't replace the task of others' part. It's sometime hard to understand why other members of the church react and think differently in a christian community. It's simply because other members aren't like ourselves. Even in verse 22-23 state that we need to take care of the weakest members of the church.

God doesn't want dissension in His church. He requires us to help and support each other (v.25). If one part suffers, every part suffers with it; if one part is honored, every part rejoices with it (v.26).

What we learn from v.1-26 should be an example of a christian community. In order to create such community, we need to be humble toward each other and get the greatest give of all...that's love (v.31).

The passage in 1 Corinthians 12 describe the important of cooperation in humbleness and love to build a healthy christian community.

Read More..

Saturday 1 May 2010

Psalm 13

We normally start a prayer with some good sentences as to praise our God. Firstly with tend to express God as heavenly father, good father, our great savior, and other good words. However, David started his prayer directly in Psalm 13 without any "good opening", but directly a complain (v.1-3).

It seemed that David had been suffering for a long time and yet God hadn't answered his prayer. In very extreme situation, we also can start our prayer in the way David did. But, what made David started his prayer with complaining or should we say lamenting???....it's because he was on the first of dead (v.3).

What did David want God to do from his prayer???. Actually, he wanted God to enlighten his eyes and not let his enemies overwhelm him. What David meant about enlighten his eyes?..it meant that he didn't want to loose his hope in God. David said that if he had lost faith / hope in God, he would have died.

How many times have we been in patient with God and asking for quick solution for our problems? Perhaps we rarely ask God for keeping our hope instead. God doesn't want us to be spoil children..that's way, we seem that God postponed His action. But, that's not true!! God will absolutely help us, but at the same time He wants us to trust Him and not loose our faith in Him.In this way, our faith will grow and that's what He wants. With our faith, we can also defeat our enemies and win a victory in our life.

At the end of Psalm 13, David praised God again as a closing of his prayer. What ever happened to him, he would not loose his faith and hope in God (v.6). It didn't mean at that time David wrote Psalm 13...God already answered his prayer, but he wanted to show to us that we should praise God not only after he answered our prayer but also in the time we are waiting the answer from God.

Those experience with God made David believe in God salvation even in the very hard time. So, no matter how hard he complained about what's happening in his life...he still praised God. David chose to believe in God in spite of his situation...what about us???

Read More..
Our Journey © 2008 Por *Templates para Você*