Our Wedding Path ♥

Daisypath Anniversary tickers

Our Baby ♥

Lilypie First Birthday tickers

Wednesday 25 August 2010

My husband's birthday

Tanggal 24 agustus yang lalu adalah hari ulang tahun suami saya tercinta. Baru kali ini saya bisa merayakan ulang tahun bersama dengan suami sayalove. Dulu ketika masa pacaran, kami tidak bisa merayakannya bersama...biasanya terbentur masalah jarak (dia ada di luar negeri,sedangkan saya ada di Indonesiasedih).

Kami merayakan ulang tahun dengan kecil-kecilan,tapi sangat berkesan bagi kami berduaihikhik. Saya juga baru pertama kalinya membuat kue tart sendiri. Kue tart yang saya buat dari fondat marshmallow. Sayapun membuat hiasan kue tart dengan menggunakan permen marshmallow...jadi keseluruhan kue tart dapat dimakan semuanyakenyit .



Oleh karena suami saya suka dengan sapi, maka saya berusaha belajar dari youtube cara membuat fondant marshmallow berbentuk sapi. Ya memang tidaklah sempurna yang dibayangkan,tapi cukup lumayan untuk orang yang baru pertama kali belajar membuat kue tart
senyum].

Dan karena kami hanya merayakannya berdua, maka hidangan makananpun juga hanya 2 macam: mie goreng dan cap jay..serta tidak lupa es cendol (yang juga pertama kali saya buat). Hidangan yang sederhanapun terasa mewah ketika kita makan bersama orang yang sangat kita sayangimalu.

Kami berharap tahun depan kami bisa merayakannya bersama dengan anak kami...amindoa
(Itulah juga yang menjadi harapan terbesar dari suami sayaangel.

PS: Happy birthday my beloved husband..may all your dreams and wishes come true..all the best for you..i love you very much:inlove:-by veve

















Read More..

Tuesday 24 August 2010

Wie tot God komt moet geloven dat Hij bestaat

van: Hebreeen 11:6
Dat is eigenlijk vanzelftsprekend: het heeft weinig zin om iemand aan te roepen aan wiens bestaan je twijfelt. En toch, laten we eerlijk zijn, toch rammelen vaak onze gebeden vanwege een diepgaande twijfel. Dan worden we bestookt door vragen in de trant van 'Zou God het wel horen?' Streker nog: 'Zou God wel bestaan?' De schrijver van de brief aan de Hebreeen schrift een heel hoofstuk vol voorbeelden van mensen die geloofd hebben. Abel, Henoch, Abraham, ze hebben zeker weleens getwijfeld, maar in de grote lijn in hun leven was toch die van het geloof. En wat is geloof? Geloven is vertrouwen, ervan uitgaan dat de ander ook werkelijk zal doen wat hij zegt. Geloven is: er diep van overtuigd zijn dat God meer voor je in petto heeft, een rijker leven, een schat aan geestelijke rijkdom. De enige voorwaarde is: dat je dat alles echt gelooft. Wie tot God komt moet geloven dat Hij bestaat en een beloner is voor wie Hem ernstig zoeken. Vrewacht nooit te weinig van God!Justify Full

Bron: "Aan stille wateren" A.F.Troost

In God geloven betekent niet alleen maar ook "to trust" (jezelf overgeven voor God)
:eheh:

Read More..

Wednesday 18 August 2010

Never give up in life!

Setiap kita mempunyai pertandingan yang harus kita selesaikan. Kadang pertandingan tersebut terasa sangat berat, beban tidak ada habisnya bahkan semakin menindih. Kita berdoa dan menangispun namun seakan tidak ada jawaban. Tapi apakah itu akhir dari pertandingan kita?, apakah putus asa adalah jalan keluarnya?, apakah kita kemudian hanya menyalahkan lingkungan/orang-orang disekitar kita/bahkan menyalahkan Tuhan akan keadaan yang ada?...marilah kita merenungkan setiap pertanyaan yang ada.

Tuhan sudah terlalu baik kepada kita, apa DIA pernah tidak memberikan yang terbaik kepada kita??(Kol1:15-23)..tinggal bagaimana kita ingat akan segala kebaikkanNya. Jangan-jangan kita hanya melihat kebaikkanNya dari kaca mata kita. Apabila segala hal berjalan dengan mulus, maka terlihat dengan nyata akan kebaikkan Tuhan...namun jika segala sesuatunya tidak berjalan mulus dan sesuai dengan harapan kita, Tuhan sudah tidak adil kepada kita. Kitapun mulai membandingkan diri kita pada orang lain. Padahal orang lain belum tentu lebih baik keadaannya dari pada kita. Merekapun memiliki pertandingan dan masalah yang harus mereka hadapi sendiri, bahkan mungkin bisa saja lebih berat dari kita...kitapun juga tidak akan pernah mengetahuinya.




Tuhan tidak pernah tidak menjawab setiap doa kita. Kita harus mempercayaiNya, DIA pasti menjawab doa-doa kita..terlepas jawabannya iya, tidak/menunggu. Tinggal bagaimanakah kesiapan hati dan kedewasaan kita untuk menerima jawaban yang ada. Bagaimana kita bisa terus dekat kepadaNya itu juga akan menentukan segalanya. Kita mungkin susah mendengar jawabanNya jika kita tidak dekat kepadaNya..bahkan malah bisa-bisa jawaban kita "kita manipulasi sedemikian rupa" seakan menjadi jawaban Tuhan???...itulah yang harus kita renungkan. Adakah kita mau mengakhiri pertandingan kita seturut dengan rencanaNya/tidak???.

Setiap dari kitapun akhirnya juga harus mempertanggung jawabkan pertandingan yang sudah kita jalani nantinya dihadapanNya. Jadi tinggal bagaimana kita bisa mengakhirinya dengan baik, mempergunakan setiap tenaga yang kita punya, setiap hikmat yang DIA beri, dan setiap kekuatan sampai batas akhir kita. Jika pertandingan berhenti maka hidup kitapun akan berhenti. Sejalan dengan pertandingan,pasti ada beban dan masalah selayaknya banyak pesaing-pesaing kita yang juga ingin mengalahkan kita (beban itupun seakan menindih dan membuat kita ingin berhenti dari pertandingan ...dan kalah).

Namun seperti halnya video diatas, seorang ayah yang setia menemani anaknya untuk menyelesaikan pertandingannya. Kitapun bisa sadar dan menaruh pengharapan kita bahwa jika ayah didunia saja mampu melakukan hal tersebut, apalagi Bapa yang kita miliki disurga. DIA terlebih besar dari segalanya. Tidak ada satupun yang terlepas dari pandangan mataNya, hembusan nafasNya, pendengaranNya bahkan tangan kasihNya. Segalanya sudah diaturNya dengan sangat sempurna...kita tidak lagi sendiri dalam menghadapi pertandingan hidup kita. Kita punya Bapa yang sempurna, yang selalu ada untuk memberi kita kekuatan apabila nafas dan kekuatan kita sudah habis dan kita ingin menyerah. DIA teramat menyayangi dari setiap kita dan DIA mengerti setiap batas kemampuan kita.

Akhirnya...melalui setiap pertandingan yang kita lalui, kitapun boleh mengucap syukur karena melalui hal tersebut akan menjadikan kita semakin dewasa dan semakin kuat didalamNya. Dan kitapun mendapat sebuah kepastian bahwa kita tidak bertanding seorang diri, kita tidak menyelesaikan masalah kita sendirian, kita tidak pernah berjalan sendiri...karena Bapa kita yang disurga akan selalu ada disamping kita. Jadi marilah setiap kita tetap dengan semangat yang penuh dan memberi yang terbaik yang bisa kita perbuat untuk mengakhiri setiap pertandingan kita. .

I have fought the good fight,I have finished the race,I have kept the faith
(2 Tim4:7)

Read More..

Monday 16 August 2010

It takes two..

Alkisah ada seorang gadis bernama Ani. Ani hidup dengan sederhana,namun dia adalah anak yang taat pada orang tua dan Tuhan. Ani sangat mencintai kedua orang tuanya,dan dia akan melakukan apapun untuk membuat kedua orang tuanya bahagia. Demi memenuhi tujuan tersebut,Anipun pergi ke kota besar untuk menuntut ilmu disana. Dia bekerja paruh waktu sambil kuliah. Yang ada dipikirannya hanya bagaimana dia bisa cepat lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang bagus dengan gaji yang tinggi untuk menyenangkan kedua orangtuanya.

Setiap semester Ani jalani dengan penuh semangat. Anipun juga aktif untuk ikut pelayanan digereja dimana dia melayani ketika di kota besar tersebut. Sampai pada akhirnya, bertemulah Ani dengan seorang pemuda digereja dimana dia melayani. Pemuda tersebut bernama Lukas. Ani dan Lukas akhirnya bersahabat dan sama-sama terlibat didalam pelayanan yang sama.


Persahabatan berjalan dengan baik, sampai pada akhirnya Lukas memberanikan diri untuk meminta Ani sebagai pacarnya. Merekapun berkomitmen untuk membawa hubungan mereka sampai dengan pernikahan. Pada awal hubungan ini, Ani tidak tahu bahwa ternyata Lukas adalah anak dari seorang penguasaha ternama di kota tersebut.

Pada saat Lukas ulang tahun,diundanglah Ani untuk datang ke rumahnya. Lukaspun datang menjemput Ani dengan sepeda motornya untuk datang kerumahnya sekaligus untuk diperkenalkan dengan kedua orang tuanya. Anipun datang dengan membawa hadiah sederhana. Sebuah syal yang dirajutnya sendiri dengan penuh kasih sayang. Setibanya Ani dirumah Lukas, Anipun sangat terkejut melihat rumah Lukas yang begitu besar dan megah. Anipun seketika menyadari bahwa Lukas yang begitu sangat sederhana yang dia kenal dan sayangi selama ini adalah anak dari seorang pengusaha ternama yang sangat kaya raya di kota tersebut. Ani masuk ke dalam rumah tersebut dengan baju dan hadiahnya yang sederhana. Namun, Lukas terlihat sangat gembira melihat kedatangan Ani. Sambil mengandeng tangan Ani, Lukaspun berkata: "kedatanganmu adalah hadiah terindah dalam hari ulang tahunku". Anipun terlihat tersipu-sipu mendengar perkataan manis dari Lukas.

Namun segala kegembiraan dan tersipu-sipu sesaat berubah ketika Ani mulai masuk lebih dalam dan diperkenalkan dengan kedua orang tua Lukas. Kedua orang tua Lukas terlihat sangat angkuh dan sombong. Ketika mereka melihat Ani, mereka langsung tanpa basi-basi mempertanyakan mengenai asal-usul Ani,status Ani dan kekayaan yang Ani dan keluarga Ani miliki?. Anipun terpaku,malu dan tidak bisa berkata apa-apa...akhirnya Ani dengan nada gemetar berusaha menjelaskan akan keluarganya yang sederhana tersebut. Ketika kedua orang tua Lukas mendengarkan cerita Ani...mereka hanya senyum seakan mengejek, kemudian mereka berkata: "Luke,inikah pacarmu?,kalian boleh saja berpacaran tapi kami tidak akan pernah merestui untuk kalian menikah...terlalu besar jurang perbedaan diantara kalian berdua". Orang tua Lukas mengatakan dengan lugas, seakan tanpa memikirkan bagaimana perasaan Lukas dan Ani. Orang tua Lukas termasuk seorang kristen tapi mereka memang kadang datang ke gereja,mereka bukanlah termasuk orang yang menghidupi kekristenan itu sendiri.

Setelah mendengar perkataan tersebut,Anipun menangis dan langsung berpamitan pulang dengan kedua orang tua Lukas. Lukas menghantarkan Ani pulang dengan sepeda motor nya dengan perasaan sakit yang luar biasa. Ketika setengah perjalanan pulang, Anipun bertanya kepada Lukas: "apa yang harus kita perbuat sekarang?, orang tuamu tidak akan pernah merestui hubungan kita".

Sejenak terdiam,kemudian Lukaspun berkata:"Ani,aku mengasihimu sampai kapanpun...aku tidak akan pernah meninggalkanmu,aku sudah berkomitmen akan mengasihimu sampai dengan pernikahan..itulah yang akan aku lakukan sesuai dengan apa yang telah kukatakan. Jadi kita memang sekarang lebih baik berpisah dulu (secara jarak),namun tetap akan selalu dekat dalam doa".

Merekapun berusaha menjaga jarak baik dikuliah maupun dikegiatan-kegiatan gereja.Namun mereka terus berkomitmen untuk membawa hubungan mereka dalam doa. Hal ini berlangsung sampai Ani dan Lukas lulus dari kuliah,mereka mendapatkan pekerjaan dengan posisi yang bagus dan gaji yang tinggi. Mereka sudah tidak bertemu cukup lama,5 tahun mereka berpisah...namun mereka tetap membawa hubungan komitmen mereka dalam doa.

Setelah 5 tahun,Lukaspun berusaha untuk merajuk kepada kedua orang tuanya dan kembali memohon agar mereka mau merestui hubungan mereka berdua. Namun hal itu tidak dapat mengubah kekerasan hati dari kedua orang tuanya. Bahkan kedua orang tuanyapun seakan berusaha mengajak Lukas untuk mengenal putri dari teman-teman bisnis mereka. Lukaspun mengatakan dengan tegas bahwa dia tidak akan mampu mengasihi siapapun selain Ani. Lukas sudah menemukan kedamaian dan ketenangan hati bersama dengan Ani.

Waktu terus berjalan,sampai 8 tahun sudah...Lukas dan Anipun tidak bertemu,namun mereka tahu dengan benar bahwa mereka tetap memegang komitmen mereka dan saling mendoakan satu dengan yang lainnya. Akhirnya pada akhir tahun ke-8,Lukaspun tiba-tiba sakit-sakitan,bahkan sampai akhirnya keluarga Lukas mengetahui bahwa Lukas mengidap kanker otak dengan stadium IV. Dokterpun mengatakan bahwa Lukas tidak akan mampu bertahan lama. Lukas bisa bertahan hanya dalam batas 5 bulan kedepan. Kedua orang tua Lukas sangat sedih luar biasa,mereka berusaha dengan uang yang mereka miliki untuk membawa Lukas berobat kemana saja..namun tidak ada hasilnya. Akhirnya pada bulan ke4, kedua orang tuanya berkata kepada Lukas: "Luke, adakah sesuatu yang kamu inginkan?." Lukaspun berkata: "bisakah aku bertemu dengan Ani untuk terakhir kalinya?". Demi membuat Lukas bahagia diakhir hidupnya, kedua orangtuanya berusaha dengan segala cara untuk menemukan Ani. Sampai pada akhirnya mereka bertemu dengan Ani disebuah perusahaan yang bergengsi. Anipun menjadi seorang CEO didalam perusahaan tersebut. Orang tua Lukas menceritakan bagaimana keadaan Lukas dan bagaimana Lukas ingin bertemu dengan Ani. Anipun tersentuh dan ingin segera menemui kekasih hatinya tersebut.

Sesaat ketika Ani bertemu dengan Lukas. Lukas dengan tubuh yang tidak berdaya dan tidak setampan dulu...tapi terlihat begitu senang dengan kehadiran Ani. Ani berkata kepada Lukas: "aku sangat mengasihimu,kamu tidak berubah,kamu sangat tampan dan aku menemukan kedamaian diwajahmu...Lukasku." Anipun memeluk dan mencium kening Lukas,mereka menangis berdua. Kedua orang tua Lukas melihat langsung akan cinta kasih diantara Lukas dan Ani. Lukaspun kemudian berkata dengan terbatah-batah dan terlihat begitu lemas kepada kedua orang tuanya: "apakah papa dan mama merestui hubungan kami sekarang?."..akhirnya kedua orang tua Lukas menjawab: "Iya". Tapi mereka berpikir bahwa itu semua juga demi membahagiakan Lukas yang sebentar lagi akan berpulang ke rumah Bapa.

Jika menurut prediksi dokter, Ani hanya memiliki 1 bulan bertemu dengan Lukas (itu juga anugrah dariNya). Namun Ani terus berbesar hati, dia selalu mengunjungi Lukas setiap harinya bahkan dia kadang menginap untuk menemani Lukas yang terbaring. Mereka terus berdoa dan memuji Tuhan bersama dalam keadaan tersebut.

Ternyata setelah 1 bulan berlalu,keadaan Lukas bertambah membaik sampai pada akhirnya Lukas sembuh total. Semua dokter kagum dan heran melihat mujizat Tuhan akan kesembuhan Lukas. Dan kedua orangtua Lukaspun tidak bisa berkata apa-apa...mereka melihat sendiri bagaimana Tuhan menyembuhkan anaknya dengan luar biasa dan bagaimana Ani sangat mengasihi Lukas dan merawat Lukas setiap harinya ketika Lukas sakit keras.

Segala hal yang terjadi dan doa-doa dari Lukas dan Ani pada akhirnya mengubahkan hati dari kedua orang tua Lukas.

Genaplah 10 tahun hubungan mereka, merekapun akhirnya menikah dan hidup berbahagia. 10 tahun yang mereka lalui tanpa kepastian,dengan berdoa mencucurkan air mata dan dengan komitmen...mereka tuai dengan sukacita melalui pernikahan kudus.

Melalui cerita singkat diatas marilah kita belajar...
1. Bahwa mengasihi seseorang itu murni adanya. Janganlah kita melihat status/ras/apapun yang dibawa. Kita semua dilahirkan sama dihadapan Tuhan,jadi tidak ada yang berbeda diantara kita. Yang membuat kita berbeda hanyalah cara pandang kita sebagai manusia yang terbatas, kita membatasi seseorang menurut ukuran, penilaian, pola pikir dan apapun yang kita miliki. Kita harus belajar untuk melihat semua orang itu indah adanya dengan kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki karena segalanya indah dimataNya.

2. Perlunya komitmen dalam sebuah hubungan. Hubungan bisa berlangsung dengan lama,mampu melampaui banyak rintangan dan bertumbuh satu sama lain didalamNya karena ada komitmen didalamnya. Komitmen bukan hanya sebuah kata yang diucapkan,namun terlihat nyata apabila ujian datang didalam sebuah hubungan tersebut.

3. Terus membawa setiap hubungan kita didalam doa. Doa yang akan memperkuat hubungan yang ada. Meski jarak memisahkan dan ujian berat menghadang..semua bisa diselesaikan jika kita memohon bantuanNya melalui doa-doa kita. Jadi terus sediakan waktu bersama dengan pasangan untuk bergumul didalam doa.

4. Menumbuhkan kasih agape didalam hubungan kita. Ketika kita mengasihi pasangan kita dengan kasih agape,maka semuanya adalah anugerah dariNya. Kita mengasihi pasangan kita bukan karena...., tapi kita mengasihi pasangan kita meskipun...
(aku mengasihimu bukan karena uangmu, kekayaanmu, kepandaianmu, ketampananmu, kekuatanmu,dll..tapi aku mengasihimu meskipun kamu jelek,tidak pandai,tidak kaya,hidup sederhana,dll).
Cobalah sesaat untuk bersama dengan pasangan kita, kita memejamkan mata kita sejenak dan merenungkan..apabila suatu saat segala kelebihan yang dimiliki pasangan kita hilang, bahkan berubah menjadi kekurangannya....akankah kita tetap mengasihinya?, jika kita menyadari bahwa ketika kelebihan berubah menjadi kekurangan bukannya masalah...maka kita sudah berhasil menerapkan kasih agape tersebut terhadap pasangan kita. Namun, bila sebaliknya, bila kita tidak siap apabila pasangan kita berubah (segala kelebihan menjadi kekurangan)..berarti kita mengasihinya bukan dengan sungguh-sungguh...lebih baik kita mulai mempergumulkannya kembali. Karena hidup ini terus berjalan maju, usiapun semakin bertambah..apa yang menjadi kelebihan lambat laun akan berubah menjadi kekurangan seiring dengan usia yang semakin bertambah. Jika kita tidak siap menerima keadaan yang ada..adakah kita menikah hanya untuk kepuasan?,adakah kita berpikir menikah bisa bercerai kapan saja?....biarlah pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menjadi bahan perenungan pribadi kita masing-masing.

5. Tetap mempercayai Tuhan yang terus bekerja didalam setiap hal yang kita jalani. Apabila kita sudah memulai sebuah hubungan bersama dengan Tuhan,marilah kita terus percaya bahwa Tuhan tidak akan diam meninggalkan hubungan kita ditengah-tengah masalah apapun. Lingkungan bisa saja kemudian mengucilkan, membenci bahkan tidak menyetujui hubungan kita..namun, sebelum kita memutuskan untuk berpisah dengan pasangan kita. Cobalah renungkan kembali apakah perpisahan itu yang Tuhan mau?, ataukah itu yang lingkungan kita mau untuk kita lakukan?. Jadi keputusan apapun yang kita buat bukan berdasarkan lingkungan/ orang sekitar kita, tapi berdasarkan kehendak Tuhan. Dan untuk mengetahui kehendakNya, teruslah menjalin hubungan yang intim bersama dengan pasangan kita bersama dengan Tuhan.

Have faith and pray, and both of you’ll have blessings more than you can know

Read More..

Wednesday 11 August 2010

Is love worth waiting or we've just got to wait???

Dalam memilih pasangan hidup kita seharusnya tidak boleh terburu-buru dalam memutuskannya. Ada kalanya kitapun harus menunggu waktu yang tepat dalam memutuskannya...biar waktu yang menguji siapakah pasangan hidup yang tepat bagi kita.


Namun dalam mendapatkan pasangan hidup tersebut, kita tidak boleh diam saja karena pasangan hidup tidak tiba-tiba akan jatuh dari langit untuk kita. Kita harus berusaha untuk menjalin persahatan dengan banyak orang dan mendoakan masing-masing dari setiap pribadi mereka yang kita pergumulkan.

Kami dapat mengilustrasikan menunggu dan memilih pasangan hidup kita sama halnya ketika kita menunggu dan memilih sebuah bus. Adapun ilustrasi tersebut adalah:

Ketika kita menunggu bus, ada berbagai macam bus akan datang menghampiri kita, ada banyak penilaian yang kita berikan, dan ada banyak hal yang kita pertimbangkan sebelum kita memilih bus tersebut untuk kita gunakan nantinya...sebagai contoh:




Ketika bus pertama datang, mungkin kita hanya melihat dan mengatakan dalam diri kita sendiri ,"wahhhh...penuhnya...tidak ada tempat kosong lagi deh rasanya". Jadi kita mengatakan kepada diri kita sendiri,"lebih baik rasanya nunggu bus selanjutnya".
Jadi kita membiarkan bus pertama pergi dan kita menunggu bus yang kedua. (=seseorang datang namun tidak ada perasaan apa-apa, bahkan orang tersebut terasa dingin kepada kita...jadi lebih baik menunggu orang kedua datang dalam hidup kita).

Kemudian datanglah bus kedua, ketika kita melihatnya..kitapun berkata,"yaaa...kenapa busnya seperti ini sih?,terlihat begitu tua dan sangat tidak nyaman.". Jadi kita kemudian membiarkan bus itu pergi dan kitapun memutuskan untuk menunggu bus yang selanjutnya datang. (=seseorang yang datang,kita pergumulkan...namun dia tampak terlalu tua/terlalu dewasa/terlalu pintar..kita merasa tidak bisa menjalin komunikasi yang baik dengannya).

Setelah sesaat,datanglah bus yang lainnya...

Kita melihat dan mulai menilai bahwa bus ini lumayan juga, tidak terlalu penuh (seperti bus1) dan tidak juga terlalu tua(seperti bus2) tapi "yah...tidak ada AC nya padahal hari sedemikian panasnya, jadi lebih baik sepertinya nunggu bus yang berikutnya deh..". Jadi sekali lagi, kita membiarkan bus tersebut pergi dan kita memutuskan untuk menunggu bus yang berikutnya.(=seseorang datang, dia serasa ok segalanya..namun kekayaan/kepandaian/statusnya tidak sama dengan kita)

Akhirnya...haripun semakin malam dan gelap. Kita mulai panik dan tanpa berpikir panjang kitapun langsung naik ketika bus berikutnya datang (tidak peduli bus apapun itu). Dan tidak lama kemudian ketika berjalan baru kita mulai menyadari bahwa kita memilih bus yang salah. Jadi, kita telah menghabiskan waktu berjam-jam dan uang untuk menunggu bus yang kita mau! Terlalu banyak hal yang kita pertimbangkan hanya melihat keadaan bus yang ada, tanpa melihat keadaan dalamnya.(=ketika kita didesak oleh keluarga,lingkungan,umur..akhirnya kita tergesa-gesa memilih siapapun dan kita menikah...kitapun berakhir dengan kesedihan karena salah dalam memilih)

Jadi dari ilustrasi diatas kita dapat belajar bahwa:
1. Dalam memilih pasangan hidup kita harus berusaha,bukan hanya menunggu tanpa berbuat apa-apa.Perluaslah pergaulan dan bersahabatlah dengan banyak orang. Dengan bersahabat kita akan bisa memperluas wawasan kita dan cara pandang kita terhadap perbedaan yang ada.

2. Berusahalah untuk tidak menghakimi seseorang dari keadaan luarnya tetapi marilah terus melihat karakter yang dibawanya. Tidak ada manusia yang sempurna didunia ini, semua orang lahir dengan kekurangannya masing-masing. Namun sebagai anak Tuhan marilah kita melihat pribadi orang lain selayaknya Tuhan melihat kita. DIA menghargai keberadaan kita apapun itu.

3. Terus libatkanlah Tuhan didalam setiap pergumulan kita dalam menunggu dan memilih pasangan hidup supaya kita tidak salah. Pendapat kita hanya sejauh pemikiran manusia yang terbatas, namun pendapatNya melebihi pemikiran manusia karena DIA melihat kedalaman hati manusia itu sendiri.

4. Jangan putus asa dalam menunggu pasangan hidup kita. Kitapun dalam menunggu bus mungkin kadang pernah "dicuekkin" oleh bus yang datang meskipun kita ingin sekali menaikki bus tersebut, namun supir bus seakan mengabaikan kita dan meninggalkan kita. Jika memang kejadian tersebut pernah hadir dalam hidup kita, kita menunggu dan memilih seseorang...namun berakhir orang tersebut tidak menanggapi perasaan kita..tetaplah berjuang!! karena dia bukanlah satu-satunya orang didunia ini yang sesuai dengan kita, masih banyak yang lain..namun kita belum ada kesempatan untuk menemuinya. (PS: sabar, bawa dalam doa, terus bergumul, tetap berjuang dan jangan putus asa!!)

5. Berilah kesempatan kepada siapapun pribadi yang datang dalam hidup kita, jangan kita lantaran merasa "sombong" dan merasa bahwa seseorang tidak tepat bagi kita..kita menjaga jarak. Kita tidak akan pernah tahu siapa yang akan menjadi pasangan hidup kita nantinya. Siapa tahu orang yang kita benci ternyata menjadi pasangan hidup kita???. (PS: didalam menjalin hubungan bisa dengan siapa saja, tapi tetap semuanya juga memohon hikmat dariNya supaya kita tidak jauh pada pergaulan yang buruk (1 Kor15:33))

6. Jika kita sudah menyukai seseorang, beranikanlah diri kita untuk mengungkapkannya kepada orang yang bersangkutan. Apabila kita memutuskan untuk menunggu waktu yang tepat, janganlah terlalu lama karena bisa saja akan terlambat..hargailah setiap kesempatan yang ada. Seperti halnya kita menghargai setiap bus yang datang, bukan hanya menunggu yang tepat sampai akhirnya semua bus berlalu dan akhirnya kita mengambil keputusan yang salah.

7. Tetap menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan,keluarga dan sahabat-sahabat karena Tuhan bisa menggunakan berbagai cara untuk mengingatkan kita (baik melalui orang terdekat kita). Namun pendapat mereka hanyalah sebagai masukkan bagi kita, bukan satu-satunya jawaban akhir...karena jawaban akhirnya terletak pada kita (kitalah yang akan menikah,bukan mereka).


PS: Waktu bagi setiap orang untuk menunggu pasangan hidupnya tidaklah sama, jadi bersyukurlah dalam keadaan kita yang ada sekarang dan berusaha untuk tidak membandingkan dengan orang lain^^

Read More..

Wednesday 4 August 2010

True Love..




True love comes from a pure friendship,
True love is complementary to each other,
True love is always giving and sacrifices.

True love is a path,
True love is not only a feeling, but a commitment,
True love does not come and go without any reason.



True love has no happy ending,
because true love does not have to end,
True love lives forever.

True love does not expect anything in return,
True love must be prepared to accept suffering,
True love may combine the two worlds in one.

True love requires our effort,
True love entails the guidance of God,
It's true love comes from God.

by: veve

Read More..

PERNIKAHAN seindah buku cerita anak-anak atau......

Kita semua pasti sudah mengetahui dan mendengar baik melalui media massa/TV/bahkan radio bahwa banyak sekali rumahtangga selebritis Indonesia yang berakhir dengan perceraian. Padahal tak sedikit dari mereka yang selalu terlihat mesra di depan publik. Sebut saja seperti pasangan Ray Sahetapi-Dewi Yull. Atau yang pasangan yang terlihat sangat rukun namun akhirnya bercerai juga seperti pasangan Anang-Krisdayanti.

Yang tidak terekspos, tentu saja tak sedikit jumlahnya. Namun yang jadi pertanyaan kita selanjutnya adalah...seperti apa memangnya pernikahan tersebut? Sebenarnya pernikahan adalah sebuah kehidupan baru yang harus difahami agar berjalan indah sesuai harapan. Dan tentu saja ada banyak hal yang harus kita lakukan agar bisa mewujudkan hal tersebut.

Pernikahan juga bisa dikatan sebagai sebuah sekolah yang didalamnya terdapat pembelajaran. Sekolah seumur hidup kita, yang didalamnya kita belajar tentang karakter,empati,ketaatan,saling menghargai dan memahami,pola pikir, kebiasaan,dll...banyak sekali pelajaran baru yang akan selalu kita dapatkan setiap harinya dari pasangan kita (maupun sebaliknya).

Namun...salah satu pertanyaan yang diajukan kepada diri kita sendiri sebelum kita menikah adalah sudah yakinkah hati kita dengan pilihan kita dan memutuskan untuk menikah?. Disini yang perlu diyakinkan adalah apakah dia adalah sosok orang yang sempurna di mata kita??. Dalam menjawab pertanyaan tersebut kita memang perlu penilaian orang lain, tapi biarlah itu menjadi masukkan buat kita dan bukan satu-satunya jawaban yang mutlak karena jawaban mutlaknya ada pada diri kita sendiri. Kita bisa saja mengetahui bahwa setiap orang mengaguminya. Tapi kita juga perlu untuk memastikan diri kita sendiri apakah kita sudah merasa yakin dengan orang yang bersangkutan karena kitalah yang menikah dengannya bukan mereka yang mengagumi pasangan kita! Maka didalam melakukan penilaian tersebut kita juga sebaiknya perlu terus memohon pimpinanNya supaya tidak salah menilai pribadi orang yang bersangkutan. Biar Tuhan juga ikut berperan serta dalam menilai.



Mungkin ada beberapa hal yang harus juga diketahui dan direnungkan sebelum kita memutuskan untuk menikah dengan seseorang:

1. Pernikahan yang kita lakukan sebaiknya jangan pernah lantaran melihat alasan orang lain. Misalnya saja orang lain yang seusia kita atau orang-orang terdekat kita sudah menikah semua sementara kita masih belum. Jadi untuk apa hanya sekadar mengikuti keadaan yang ada jika kita sendiri masih belum mantap dan mampu? Yang diperlukan di sini adalah kesiapan dan keseriusan diri kita sendiri.

2. Kita juga sebaiknya jangan pernah berpikir lantaran sudah dekat dengan keluarganya dan orangtua kita sayang padanya, maka kita harus segera menikahinya. Kita perlu camkan kembali bahwa kita sendiri yang akan menikah dengannya, bukan orangtua kita.

3. Kita juga perlu mengingat bahwa pernikahan berarti berbagi hidup bersama hingga akhir hayat nanti. Jadi banyak hal yang harus disiapkan. Hidup juga nantinya tidak untuk sendiri saja akan tetapi semuanya ditujukan untuk kebahagiaan berdua dan juga anak-anak nantinya. Maka sifat egois sebaiknya juga harus dibuang jauh-jauh dan kasih agape harus mulai dibangun didalamnya.

4. Pastikan juga kita mencintai pasangan kita apa adanya. Mungkin pada hubungan yang pernah terjalin sebelumnya, kita selalu merasa terganggu dengan kekurangan yang ada, tapi hal tersebut tidak terjadi saat bersamanya (bersama dengan pasangan kita yang akan kita nikahi nantinya). Bahkan kita menjadi lebih gembira dengan keberadaan dan segala kekurangannya.Kita bisa menjadi diri kita apa adanya dan tidak ada yang ditutupi dari keberadaan diri kita.

5. Kita juga harus terus belajar untuk tahu apa yang dibutuhkan pasangan kita. Jika kita memang benar-benar memperhatikannya, kita pasti tahu dengan sendirinya apa yang dibutuhkan dan diingini oleh pasangan kita. Segalanya pasti nantinya akan sesuai dengan selera kalian berdua dan mencerminkan adanya komitmen yang terjaga. Dan dalam hal ini perlu terus dikembangkan perasaan untuk saling memahami, saling mengerti, saling menerima dan mau berkorban antara satu dengan yang lainnya.

Akhirnya...apabila kita sudah merasa siap untuk menikah maka perencanaanpun adalah perlu. Hal ini akan membuat kita biasanya membayangkan sebuah kesempurnaan, tapi juga mungkin saja membuat kita membayangkan kegagalan. Tapi kita seharusnya tidak perlu takut, jalani saja segalanya dengan penuh rasa percaya diri dan usahakan secara maksimal tapi juga tetap mohon penyertaan dariNya. Sadari dia adalah bagian dalam hidupmu. Apabila kita sudah menjalin hubungan dengan benar, memohon hikmat dariNya untuk memilih pasangan hidup kita, dan bertumbuh dalamNya bersama dengan pasangan kita...maka seharusnya kita tidak lagi akan merasa takut/kawatir untuk memutuskan akan menikah dan berbagi hidup kita selamanya dengannya.

Dari banyak buku yang kami baca, kami mengetahui bahwa biasanya perceraian banyak terjadi di awal tahun pernikahan, hal tersebut terjadi karena adanya keinginan diri kita untuk bebas dan merasa diri kita lebih dari pasangan kita. Adapun jawaban yang ada untuk mengatasi hal ini adalah marilah kita belajar bersama dengan pasangan kita untuk membuang pikiran tersebut jauh-jauh, membayangkan sebuah pernikahan indah yang akan kita dan pasangan kita jelang sampai akhir hayat, dan terus membawa pernikahan kita dalam tanganNya. Kamipun terus belajar akan banyak hal dalam pernikahan kami, tapi kami percaya bahwa kami tidak sendiri...ada Kristus yang adalah nahkoda rumah tangga kami dan dasar dalam komitmen kami yang akan selalu memperkuat pernikahan kami.

Jadi adakah pernikahan kita nantinya seindah pada buku cerita anak-anak "..and they live happily ever after" atau berakhir tragis seperti kebanyakkan selebri yang ada?..pertanyaan tersebut hanya dapat dijawab oleh pribadi kita masing-masing. Pernikahan seperti apa yang kita harapkan?.

PS: Bagi rekan-rekan yang saat ini mungkin sedang mempersiapkan diri untuk menikah...kami menyarankan mulailah bersama dengan pasangan kalian untuk merencanakan pernikahan kalian dan membawa hubungan yang ada dalam setiap doa-doa kalian bersamaNya.
Dan bagi rekan-rekan yang masih mencari pasangan hidup kalian, jangan berkecil hati...bagi kami, kalian adalah pribadi yang luar biasa adanya...jadi tetaplah sabar, terus mencari kehendakNya dan memohon hikmat dariNya untuk menemukan pasangan hidup yang tepat.

Our best wishes for those of you who want to married and our best prayer for those of you who are still searching your true love

Read More..

Love is not self-seeking



Gambar diatas adalah contoh ilustrasi sederhana mengenai sifat egois dan mementingkan diri sendiri. Cerita singkat dari ilustrasi tersebut adalah: Ada seorang anak kecil yang baik hati bernama San Mao. Dia terus membantu orang lain dan memberikan apapun yang dia miliki untuk orang lain. Bahkan ketika dia sedang berjalan-jalan, dia melihat seorang anak kecil yang kedinginan dan tidak memakai baju, dia rela untuk memberikan bajunya untuk anak tersebut. San Mao sendiri hidup pada jaman era komunis diCina, dimana pada jaman tersebut kemiskinan terus kontras dengan kekayaan. Orang kaya semakin egois dan menjijikkan. Namun dari sekian banyak orang yang mampu (tergolong ekonomi sedang), hanya San Mao satu-satunya anak yang masih mau berbagi dengan orang lain. Adakah kita masih memiliki hati seperti San Mao???. Kita sebagai anak-anak terang harusnya mampu berbuat lebih baik daripada seorang San Mao.

Jika kita kembali belajar mengenai kasih itu sendiri maka kita dapat menemukan bahwa kasih yang sempurna tidak mencari keuntungan diri sendiri,tidak hanya peduli pada diri sendiri, tidak egois dan tidak mementingkan diri sendiri. Namun, masih adakah kasih seperti itu didunia ini?, apakah dunia akan menertawakan kita apabila kita menerapkan kasih tersebut?, beranikah kita menjadi berbeda dengan menerapkan kasih tersebut?...pertanyaan tersebut mungkin bisa menjadi bahan evaluasi bagi kita semua.



Sebagai orang kristen, kita tahu dengan benar bahwa hukum tertinggi yang diberikan oleh Tuhan supaya kita patuhi adalah "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."(Luk10:27). Jadi kita tahu bahwa kasih tersebut adalah penting, kita harus mengasihi Tuhan (sebagai yang terutama), namun kita juga harus belajar untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri.

Namun adakah anak-anak Tuhan masih ingat dan menjalankan perintah tersebut ditengah-tengah persaingan dunia ini?. Kami menulis artikel ini sekaligus juga untuk menegur dan mengevaluasi diri kami sendiri. Kami rasa dibelahan dunia manapun,bukan hanya dibelanda tempat kami tinggal...persaingan didunia ini sangatlah ketat. Orang tidak hanya bersaing untuk mencari kerja, namun juga mencari jodoh, mencari uang, mencari popularitas, mencari kenyamanan,dll. Banyak orang berlomba untuk mencari keuntungan (bahkan dengan menghalalkan segala cara), memperkaya/memperkuat diri dan bahkan memanfaatkan orang lain untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Orang dunia berpikir bahwa siapa kuat dia menang. Mereka tidak lagi berpikir tentang orang lain disekitarnya, yang terpenting adalah memperkuat diri mereka sendiri, orang lain akan menjadi penting apabila bisa dimanfaatkan untuk keuntungan mereka. Merekapun tidak segan-segan untuk membunuh, berperang bahkan menyiksa orang lain demi mencapai tujuan mereka. Mungkin seperti itulah yang kami rasa sebagai tanda-tanda awal akan akhir jaman. Tapi dibalik semua hal tersebut,Tuhan masih berkarya dengan berbagai macam cara agar kita kembali berbenah diri dan menyiapkan kedatanganNya dengan kembali berbalik pada kasih kita mula-mula, belajar menghidupi dan membagikan kasihNya yang telah kita terima kepada sesama kita.

Kami menyadari benar bahwa mengasihi sangatlah susah, namun jika kita mau terus belajar menghidupinya maka lambat laun kasih tersebut akan mendarah daging dalam hidup kita. Dari hasil perenungan yang kami lakukan, ada beberapa cara yang bisa lakukan supaya kita bisa mencapai kasih yang tidak egois tersebut:

1. Melakukan rekonsiliasi dengan Kristus setiap hari
Didalam proses rekonsiliasi tersebut kita berusaha memperbaiki hubungan kita dengan Kristus, baik melalui doa maupun saat teduh. Semakin kita mengenalNya, semakin kita bisa mencontoh semua teladan hidupNya dan semakin membuat kita mencintaiNya. Apabila proses tersebut berjalan dengan berkesinambungan maka kami percaya bahwa kita lambat laun dapat menjadi contoh dari cintaNya, menjadi saksi dan berbagi kasih serta kabar baik kepada sesama kita, bahkan kita akan dimampukanNya untuk membawa sesama kita ke dalam suatu hubungan pribadi denganNya.

2. Hidup didalam kasih agape.
Agape adalah bentuk kasih yang tertinggi. Kasih yang bisa kita temukan didalam diriNya yang rela mati di kayu salib demi menebus dosa-dosa kita. Kasih yang tanpa syarat, kasih yang tidak egois, bahkan kasih yang mencari kesejahteraan orang lain sekalipun mengorbankan dirinya sendiri. Dengan hidup didalam kasih agape maka kita diharapkan untuk belajar tidak terutama menjadi kebahagiaan diri sendiri, akan tetapi bagaimana membuat orang lain/sesama kita bahagia dengan kehadiran kita.

Kami menyadari bahwa menerapkan kasih tersebut sangatlah susah,tapi marilah kita belajar untuk bukan hanya tahu tentang kasih tersebut, namun bagaimana kita mampu mengaplikasikannya dalam hidup kita. Namun didalam mengaplikasikannya kita tentu saja tidak dapat melakukannya dalam kekuatan kita sendiri, kita memerlukan hikmat dariNya sehingga kita tahu kapan waktu yang tepat untuk menyatakan kasih tersebut pada sesama kita. Kita harus mengerti kapan harus menolong orang lain/bahkan menolak untuk menolong demi kebaikkan orang yang bersangkutan, kapan harus bertindak dan kapan harus menunggu, kapan harus berjuang dan kapan harus menyerah. Dengan memohon pimpinan dariNya maka kita bisa lebih efektif dalam membantu orang lain dan mengasihi mereka dalam keberadaan mereka.

"Love everyone the way God loves"

Read More..
Our Journey © 2008 Por *Templates para Você*