Our Wedding Path ♥

Daisypath Anniversary tickers

Our Baby ♥

Lilypie First Birthday tickers

Tuesday 19 October 2010

10 minutes before saying "YES, I Do"

Gereja terlihat begitu indah, penuh dengan hiasan bunga mawar merah hari itu. Didepan pintu gerejapun dihiasi dengan rangkaian balon-balon hati berwarna merah muda. Terlihat banyak orang berpakaian anggun dan menawan, dan anak-anak kecil berlari-lari dengan ceria. Ternyata hari itu adalah hari yang special dan sangat dinanti oleh Mary dan Dick. Penantian panjang dalam doa mereka dan 9 tahun mereka berpacaran terjawab melalui hari tersebut...mereka melangsungkan pernikahan hari itu.

Mary dan Dick dikenal sebagai pasangan yang sangat serasi baik oleh sahabat, keluarga maupun setiap orang yang menemui mereka. Mary yang dikenal sebagai seorang yang ramah, sabar dan penyayang. Dick juga dikenal sebagai seorang yang tegas, bertanggung jawab dan suka membantu. Keduanya sama-sama cinta Tuhan dan terlibat aktif didalam pelayanan digereja dimana mereka akan meresmikan hubungan mereka menjadi suami-istri.


Pada hari itu gereja terlihat sangat penuh, banyak sahabat, keluarga dan rekan-rekan Mary dan Dick tampak menghadiri pernikahan mereka. Mereka tidak sabar melihat kedua mempelai. Seperti biasanya Dick menunggu didalam ruang pastoral gereja sebelum ada tanda-tanda untuk boleh keluar ke depan mimbar, dari Event Organizer yang mengatur acara tersebut, untuk menyambut mempelai wanita. Dickpun menunggu dengan berdebar-debar didalam ruang pastoral dengan ditemani oleh ayahnya.

Mary, si mempelai wanita, masih dalam perjalanan dari rumahnya menuju ke gedung gereja. Marypun merasa dag dig dug menghadapi hari yang paling berarti didalam hidupnya tersebut. Ada banyak ketakutan, namun juga sukacita karena penantiannya selama 9 tahun terjawab sudah melalui hari itu.

10 menit sebelum upacara pernikahan dimulai, sebelum Dick keluar ke mimbar untuk menyambut mary, sebelum Dick mengatakan "Iya, aku menerimamu sebagai istriku". Perasaan Dick tambah kacau, tiba-tiba timbul banyak pertanyaan didalam benaknya, banyak kekawatiran didalam hatinya...serasa hubungan yang sudah dijalani selama 9 tahun tiada berarti lagi, hilang karena ketakutannya.

"Ayah, mengapa aku merasa takut akan 10 menit didepanku", Dick mulai bertanya kepada ayahnya dengan harapan ayahnya mampu menenangkan kegalauan hatinya.
"Itu adalah hal yang biasa nak, semua orang pasti akan mengalami hal tersebut...berdoalah maka semuanya akan baik-baik saja", kata si ayah untuk menenangkan Dick.
"Mengapa aku merasa takut menikahi Mary?, aku takut mengambil Mary menjadi istriku?, apakah Mary bisa menerima segala kelemahanku?, apakah Mary mau menemani dan menyokongku dengan setia selama sisa hidupku?, tanya Dick seakan dia tidak mengenal Mary, sekaan mereka hanya berpacaran selama 1 menit kemudian menikah.
"Anakku...mengapa kamu mengatakan hal tersebut?", tanya si ayah.
"Aku tidak tahu ayah..aku merasa tidak siap dengan pernikahan ini, semuanya begitu berat ayah..aku takut menjalani pernikahanku", jawab Dick dengan risau.
"Nak, kamu sudah menjalani hubungan dengan Mary selama 9 tahun. Ayah tahu dengan benar siapa Mary dan bagaimana hubungan kalian. Ayah tahu dengan benar bagaimana kesungguhan hatimu terhadap Mary. Coba tenangkan hatimu Nak. Segala kegalauan hatimu bukan karena kamu tidak siap, tapi karena ketakutan dan kekawatiranmu yang berlebihan. Mari kita berdoa nak...serahkan seluruh kegalauanmu kepadaNya seperti yang sudah kamu lakukan selama 9 tahun ini bersama dengan Mary", ayahpun akhirnya mengajak Dick untuk berdoa bersama.
"Iya ayah aku berharap bahwa DIA akan memberikan ketenangan dihatiku", jawab Dick dengan pengharapan.
"Percayalah Nak...setelah berdoa semuanya akan baik-baik saja. Setelah 10 menit ini berlalu, setelah kamu ada di mimbar nanti, setelah kamu memantapkan hatimu untuk mengatakan "Iya" segalanya akan berubah...percayalah Nak", ayah berusaha memberi semangat baru kepada Dick.
Dick dan ayahnya akhirnya berdoa bersama....

10 menitpun berlalu...acarapun berlangsung..Dick dan Mary akhirnya meresmikan hubungan mereka sebagai suami-istri dihadapanNya.
Setelah acara berlangsung, Dick langsung menemui ayahnya..
"Ayah, terima kasih atas penguatan darimu. Aku tidak tahu bagaimana jadinya jika aku tadi tiba-tiba berubah pikiran, kegalauan membuat aku mengambil jalan yang salah dan aku tidak jadi menikah...aku mungkin tidak akan merasakan bahagia seperti ini didalam hidupku", kata Dick dengan senyuman ceria.
"Tentu saja Nak..ada saatnya dimana kita ingin memutuskan sesuatu, iblispun bekerja didalamnya. Seperti halnya dengan pernikahanmu, iblispun tidak ingin melihat anak-anak Tuhan gembira bahkan menjadi kesaksian atas kemualiaanNya. Iblis berusaha memberi kegalauan didalam hatimu untuk membuatmu mundur dan bahkan mengambil keputusan yang salah. Namun, semuanya pasti dapat kita atasi jika kita terus bersandar kepadaNya..kembali meminta kekuatan dariNya melalui doa kita", jawab Ayah dengan tenang.
"Benar Ayah..aku merasakan sangat bahagia sekarang. Seakan seluruh hidupku berubah menjadi kebahagiaan setelah 10 menit yang menekanku dan kegalauan yang membuatku mundur...namun, setelah aku mengatakan "Iya", semuanya berubah menjadi luar biasa", tandas Dick dengan rasa kagum diwajahnya.

Cerita diatas mengingatkan kami akan beberapa pasangan yang pernah berbagi perasaan mereka kepada kami bahwa mereka juga mengalami hal sama sesaat sebelum mereka ingin mengatakan "Ya, aku menerimamu sebagai..". Muncul banyak kegalauan, ketakutan bahkan pikiran-pikiran negatif apa yang akan terjadi kedepannya. Namun semuanya berubah dengan total setelah mereka mulai mencoba untuk menenangkan hati mereka bersama denganNya melalui doa.

Kami memang tidak mengalami hal demikian ketika kami berjalan menuju ke mimbar, namun apabila rekan-rekan akan segera menikah. Kami menyarankan jika rekan-rekanpun nantinya mengalami hal sama, kegalauan sebelum berjalan menuju mimbar,saran kami adalah cobalah ambil waktu sejenak untuk berdoa. Ingatlah akan kasihNya didalam hubungan yang sudah rekan-rekan bina bersama dengan pasangan selama waktu yang ada. Ingatlah akan komitmen yang sudah dibangun dan suka-duka yang sudah dijalani bersama dengan pasangan kita. Ingatlah bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini, semua pasti ada kelemahan dan kelebihan namun segalanya dapat kita jalani selama kita masih mengandalkanNya didalam hubungan kita. Dan Ingatlah bahwa DIA terus bersama dengan kita apapun keadaan kita ke depan...DIA tetap sama dari dulu, sekarang sampai dengan selamanya. DIA yang sudah menuntun kita dengan sempurna pada masa lampau, akan terus mengendong kita pada masa sekarang dan menuntun kita pada masa yang akan datang.

After you said "Yes, I do", you'll have a miracle's life ...if you take each step with HIMlove

Read More..

Friday 15 October 2010

Love keeps no record of wrongs

Kita mungkin sering mendengar orang mengatakan, "Saya bisa memaafkanmu, tetapi saya mungkin sulit melupakan kesalahan yang telah kamu perbuat terhadap saya". Melalui kalimat ini kita melihat bahwa sulit sekali bagi kita manusia untuk melupakan orang-orang yang telah menyakiti kita/kitapun cenderung untuk selalu mengingat apa yang telah terjadi. Namun jika kita belajar untuk mengubah hidup kita didalam kasihNya, kitapun akan semakin sadar bahwa kita sebenarnya tidak punya hak apapun untuk "menyimpan file" dari dosa-dosa orang-orang pada masa lalu mereka.


Sejenak ketika kami ingin membahas mengenai bentuk kasih ini, kamipun tiba-tiba teringat akan Suzanne Fields (seorang pembicara terkenal pada Clare Boothe Luce Policy Institute dan seorang penulis handal di The Washington Times) yang pernah mengatakan bahwa, "otak kita mungkin dirancang dengan cara tertentu, tapi bagaimana kita mengaktifkan sel-sel dan membuat koneksi dari masing-masing bagian membuat semuanya menjadi berbeda". Jadi dapat diartikan bahwa kita sebenarnya mampu mengendalikan bagaimana kita merespon setiap pengalaman negatif yang hadir dalam hidup kita (entah pengalaman kita pernah disakiti orang lain/orang lain yang akan menyakiti kita).


Sebenarnyapun ada obat yang dapat membantu kita untuk menyingkirkan semua kebencian karena pengalaman negatif yang kita dapat...obat itu tidak lain adalah KASIH karena kasih tidak "menyimpan file" dari sakit hati, kesalahan, persaan terluka, bahkan tidak tertarik untuk membuat keadaan "sama rata" (=seseorang yang menyakiti kita harus merasakan keadaan yang sebanding dengan rasa sakit yang kita terima).

Ada 2 langkah yang mungkin dapat membantu kita untuk mengobati kebencian/sakit kita terhadap orang lain sehingga kita dapat perlahan melupakan kesalahan orang tersebut..

1. Terbuka kepada Allah
Terbuka untuk mengungkapkan perasaan kita yang sedang terluka kepadaNya. Belajar untuk terbuka mengakui perasaan kita dihadapanNya dan menghadapinya adalah awal proses penyembuhan luka batin kita. Jika kita hanya berusaha curhat kepada sahabat kita dengan menceritakan kejadian pahit yang kita alami..kita melakukannya berulang-ulang, hal tersebut justru tak jarang malah akan membuat kita semakin sakit hati lebih dalam. Dengan mengulang cerita, kita secara tanpa sadar akan semakin menumbuhkan kebencian kita, dan itu bukanlah sebuah penyembuhan. Dengan curhat kepada orang lain mungkin kita akan merasa tenang "sejenak", namun tidak akan benar-benar membawa kesembuhan dalam hidup kita...hanya Tuhanlah yang dapat menyembuhkan perasaan kita melalui kasihNya.

2. Mengampuni orang lain
Langkah kedua adalah belajar untuk membiarkan orang-orang yang sudah menyakiti kita,membebaskan mereka, mengampuni mereka, dan membiarkan mereka pergi dari kehidupan kita. Sebenarnya jika kita mau jujur, tujuan kita membalas dendam kepada orang lain tidak hanya supaya orang-orang yang telah menyakiti kita mendapatkan rasa sakit yang sama, namun bahkan kita ingin mereka merasa "lebih sakit" dari apa yang pernah kita terima. Oleh karena itu, pengampuni dapat dikatakan sebuah proses yang berat dan panjang, yang harus dilakukan secara terus menerus. Seperti halnya Tuhan Yesus mengingatkan kembali kepada kita didalam Matius 18:21-22,"...Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.". Didalam firmanNya tersebut, kita didikNya untuk hendaknya terus menerus belajar mengampuni bahkan sampai kita kehilangan hitungan berapa kali kita telah mengampuni orang lain yang telah bersalah kepada kita.

Rasa sakit, dendam, dan luka lain tidak jarang hanya akan menambah beban dalam hidup kita. Dan hal tersebut juga akan lambat lain membuat kita tidak dapat mengalami dan menikmati kasihNya. Namun, dengan selalu mendekat padaNya dan mengalami kasihNya dalam hidup kita akan dapat membersihkan dosa-dosa kita serta membersihkan dosa dan kesalahan yang disebabkan oleh orang lain kepada diri kita. Ketika kita tidak lagi menyimpan kesalahan orang lain maka dapat membuat hidup kita lebih bahagia, mendapat hal-hal yang terbaik dalam hidup kita, kita dapat bergerak maju menjalani hidup kita dengan cara yang lebih sehat dan positif, bahkan kita dapat menikmati kasihNya didalam hidup kita.


Love does not "keep inventory" of wrongs, hurts, insults, or offenses with a view to returning the same in kind...and Love has no interest in "getting even"



Read More..

Tuesday 12 October 2010

Just one day!

Disebuah universitas terkemuka di kota itu, bertemulah Jes dan Ron. Mereka adalah seorang kristen, namun tumbuh dengan pemahaman kristani yang berbeda. Jes tumbuh didalam keluarga kristen yang benar-benar aktif dengan banyak pelayanannya, sedangkan Ron tumbuh didalam keluarga kristen yang bisa dianggap "KTP" (pergi ke gerejapun bisa dihitung dengan 10 jari dan tidak aktif didalam pelayanan apapun).

Jes pada saat itu mengambi jurusan desain dan Ronpun mengambil jurusan teknik elektro. Mereka dipertemukan dalam sebuah acara kemahasiswaan yang mengumpulkan semua mahasiswa dalam berbagai jurusan. Pertemuan tersebut diadakan per tengah 4 semester, siapapun boleh menghadiri acara tersebut. Tanpa dipungut biaya dan keinginan untuk mencari pasangan hidup, maka acara tersebut ramai dihadiri oleh banyak orang. Ada banyak permainan dan aktifitas didalam acara tersebut. Ron dan Jespun mengikuti acara tersebut tak lain juga demi ingin mencari pasangan hidup. Alhasil Ron dan Jespun bertemu di sebuah kedai cup cake mini,sebuah kedai kecil yang menjual berbagai macam aneka cup cake. Kedai tersebut dibuat oleh mahasiswa dari jurusan management untuk mengalang dana untuk membantu korban banjir pada saat itu. Pada pandangan pertama,Jespun langsung tertarik dengan sosok Ron. Ron memang seorang pria tinggi yang tampan dan terkenal pandai dijurusannya. Ron dan Jespun mulai berkenalan. Bahkan merekapun bertukar nomor hp dan berjanji akan tetap saling menghubungi satu dengan yang lainnya.


Jes mengenal dengan baik siapakah pribadi Ron. Jespun mulai perlahan mengubah dirinya supaya Ron dapat lebih cocok dengannya. Karena Jes mengetahui bahwa Ron tidak terlalu suka dengan sosok cewek yang begitu rohani, Jespun mulai menarik diri dari berbagai pelayanan dan menahan semua hasrat yang dia punya. Jes sesungguhnya memiliki hasrat untuk memupunyai pacar yang dewasa dalam iman, suka pelayanan dan mau bertumbuh bersama dengan Kristus. Namun sesaat pesona Ron menghapus dan memendam semua hasrat Jes yang ada.

Ron bertambah menyukai sosok Jes dan Jespun terbuai dengan cinta. Keduanyapun setelah berteman dan saling mengenal, mereka memutuskan untuk jadian. Mereka begitu menikmati hubungan pacaran mereka seperti layaknya pasangan muda yang lainnya. Tidak lagi ada komitmen diantara mereka, mereka menjalani hubungan mereka dengan kesenangan setiap saat (mereka nonton, ke mall, makan bersama, curhat).

Waktupun berlalu,mereka sudah sama-sama lulus dari universitas tersebut,sampai tak terasa pula 2 tahun sudah mereka menjalani hubungan mereka. 2 tahun jugapun Jes menyimpan keinginannya untuk mempunyai pacar yang benar-benar hidup dan cinta akan Tuhan. Selama ini Jes tidak jarang ingin membawa Ron untuk lebih mendekat dengan Tuhan. Namun hal tersebut serasa sulit dan ada banyak hal yang justru membuat Jes sibuk dengan kesenangan dan romantika berpacaran.

Pada akhir mereka lulus, Jes memutuskan untuk mulai bekerja pada sebuah perusahaan desain ternama di kota itu. Sedangkan Ron dengan kepandaiannya, dia diberi kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dari universitas yang ada untuk melanjutkan S2. Akhirnya Ron mengambil kesempatan tersebut, dengan berbekal bahwa dia mampu untuk menyelesaikan S2nya dan Jes pasti akan setia menunggunya. Akhirnya berangkatlah Ron ke luar negeri. Dan mulailah mereka menjalin hubungan pacaran mereka dengan jarak jauh.

Ketika Ron sudah pergi jauh untuk melanjutkan S2nya, Jespun mulai perlahan kembali kepada keinginannya semula dengan pelayanan aktif digereja. Semakin Jes mulai mendekatkan diri denganNya, Jes semakin merasa bahwa Ron masih kurang dewasa didalam iman. Jes merasa bahwa hubungan mereka bina selama ini hanya dalam kesenangan semu semata tanpa komitmen yang pasti. Mulailah Jes perlahan ingin mengubah Ron untuk menjadi lebih dewasa dan lebih mendekat kepadaNya. Segala keinginan Jes yang terpendam selama 2 tahun untuk memiliki cowok yang dewasa tidak dapat terbendung lagi.

Sampailah Jes mengungkapkan isi hatinya kepada Ron. Satu hari ketika Ron menelepon Jes, mulailah Jes mengungkapkan seluruh perasaannya yang kemudian berakhir dengan ledakan emosi...bagai bom waktu yang sudah dipendam lama.
Sesaat awal dalam perbincangan mereka..semua berjalan dengan baik-baik saja. Ron seperti biasa menceritakan kehidupan S2 nya dan Jes menceritakan dunia pekerjaannya. Dan kemudian ketika Jes mulai menceritakan tentang pelayanan digereja yang sekarang dia tekuni kembali. Ronpun mulai bertanya kenapa Jes selama ini tidak pernah menceritakan kepadanya bahwa Jes sebenarnya dahulu aktif didalam pelayanan di gereja. Jes menjelaskan semua perasaannya yang terpendam kepada Ron...dan akhirnya keluarlah perbincangan akhir mereka yang penuh dengan luapan emosi..............
"Kamu harus berubah menjadi orang yang dewasa dalam iman", kata Jes
"Kenapa denganmu?, apa maksudmu?", jawab Ron
"Kamu harus mulai lebih sering merenungkan firman Tuhan dan aktif dalam pendalaman alkitab, Ron", tandas Jes dengan keras.
"Baiklah,Jes..jika itu maumu, aku akan berubah demi kamu", sahut Ron dengan bingung. Ronpun tidak tahu lagi harus menjawab apa untuk memuaskan hati Jes yang sedang meledak pada saat itu.
"Ron, kamu harus berubah sekarang juga..bukan karena aku, tapi karena Tuhan", kata Jes dengan keras.
"Tapi bagaimana karena Tuhan?", sahut Ron dengan lebih bingung lagi. Dia yang memang dididik bukan dengan kehidupan kekristenan yang sejati, diminta berubah dalam waktu singkat (bisa dikata dalam sehari) menjadi orang yang cinta Tuhan.
sesaat Jes terdiam, Ronpun menghela nafas panjang dengan bepikir dan bingung..
"Baiklah Jes, aku akan berubah karena Tuhan", jawab Ron dengan lemah lembut karena Ron sudah terlanjur sayang kepada Jes. Ron tidak ingin kehilangan Jes, jadi dia akan melakukan apa saja yang Jes mau untuk membuat Jes bahagia.
"Makasih Ron, aku berharap pada saat ketika kita telepon nanti..kamu sudah mulai berubah menjadi orang yang lebih dewasa," kata Jes dengan puas.
"Baiklah Jes, sampai nanti..", jawab Rob dengan banyak pertanyaan diotaknya.

Selama 2 bulan berjalan dalam hubungan jarak jauh mereka. Dengan Jes yang ingin mengubah Ron dalam sehari, hubungan tersebut bertambah buruk. Hampir setiap kali Ron telepon kepada Jes, Jes selalu meledak dan berbicara keras seakan ingin memojokkan Ron yang kurang dewasa. Namun Ron tetap bertahan dengan keadaan yang ada, Ron berusaha mengerti sikap Jes tersebut. Ronpun tidak dapat mengubah dirinya dalam 1 hari, namun dia sudah benar-benar mencoba untuk mengubah dirinya seperti yang Jes inginkan.

Sampai 5 bulan berjalan, Jespun merasa Ron tidak mengalami banyak perubahan yang berarti..bahkan tidak dapat menjadi orang yang seperti dia inginkan. Ledakan emosi Jes bertambah besar dan akhirnya Ron juga tidak mengerti harus bagaimana lagi...merekapun mengakhiri hubungan mereka. Jes merasa Ron tidak dapat berubah, dan Ronpun merasa Jes berubah menjadi orang lain (seorang Jes yang lama yang dia kenal sudah hilang). Padahal Jes tidak berubah menjadi orang lain selama ini, dia hanya menutupi dirinya selama ini dengan menyenangkan hati Ron.
Akhir hubungan yang menyedihkan...Jes dan Ron pun putus, merela sama-sama merasa terpukul.

Dari cerita singkat diatas kita dapat belajar bahwa..
1. Dalam sebuah hubungan perlu adanya kejujuran satu sama lain. Hubungan tidak dapat dibangun dengan kebohongan karena kebohongan yang satu akan mengakibatkan kebohongan yang lain, yang semakin lama akan semakin menumpuk dan tidak jarang berakhir dengan kepedihan. Kita tidak akan pernah bisa mengenal diri kita dengan baik apabila kita terus menutupi diri kita dan menjadi orang lain didepan pasangan kita, demikianpun sebaliknya. Dengan memendam perasaan kita/identitas kita yang sebenarnya, itu tak jauh bedanya dengan kita menimbun bom waktu dalam diri kita...yang semakin lama akan semakin tidak enak...akhirnya tak jarang ketika meledak, ledakan tersebut tidak hanya menyakiti diri kita tetapi pasangan kita juga.

2. Perlunya visi dan misi yang sama diantara kedua pasangan. Pasangan yang berjalan dengan visi dan misi yang berbeda akan semakin sulit mencapai kesepakatan. Bahkan sebelum kita memutuskan untuk berpacaran, perlu juga kita menyamakan visi dan misi yang ada.

3. Carilah pasangan hidup yang sepadan. Dengan kesepadanan dalam kedewasaan iman, maka satu dengan yang lain akan dapat bertumbuh dengan baik dalam iman. Namun jika tidak sepadan, maka pihak yang lebih dewasa wajib untuk menyokong pihak yang lain untuk menjadi lebih dewasa bukan malah sebaliknya dimana pihak yang dewasa ikut jatuh menjadi ikut-ikutan tidak dewasa.

4. Bersabarlah dalam mendewasakan pasangan kita. Apabila pasangan kita tidak sepadan dengan kita (dalam artian..tidak memiliki kedekatan rohani dan pemahaman rohani yang sama dengan kita). Berilah waktu bagi pasangan kita untuk berubah, tidak ada yang instant dalam mengubah seseorang. Berubah didalam iman tidak semudah seseorang berubah menjadi superman/spiderman. Perlu banyak waktu yang dibutuhkan, banyak doa yang dipanjatkan, bahkan tak jarang banyak air mata yang terjatuh...namun jika memang jalan itu yang kita pilih. Kitapun harus mau menanggung segala konsekuensi yang ada.

5. Berilah waktu untuk bergumul sebelum memutuskan untuk berpacaran. Waktu yang cukup akan membuat kita semakin dewasa didalam memilih pasangan hidup kita nantinya. Waktu disini bukanlah ukuran waktu yang kita miliki sebagai manusia, namun ukuran waktu kita bersama Tuhan. Waktu dimana kita bergumul meminta petunjukNya untuk menentukan siapakah pasangan hidup kita. Jadi waktu itu berdasarkan waktu Tuhan, bukan waktu kita. Sehingga hubungan pacaran yang boleh kita jalani sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki. Ketika demikian terjadi maka jika terjadi kekurangan karena kelemahan kita sebagai manusia didalam hubungan kita, DIAlah yang akan memampukan kita untuk memperbaiki hubungan kita dan menyempurnakan hubungan kita.


Read More..

Sunday 10 October 2010

Kies dan het leven

van- Deuteronomium 30:19

Kiezen- kun je dat dan? Ben je niet met duizend banden gebonden aan wat je van huis uit hebt meegekregen : je karakter, je intelligentie, de geloofstraditie waarin je bent opgegroeid... dat alles kun je toch maar niet eventjes overboord zetten? Kunnen wij wel echt kiezen? Acht, het is maar hoe je het bekijkt. In elk geval behoef je bij Mozes niet met dat soort overwegingen aan te komen. Hij is met het volk Israel aangekomen bij de grens van het beloofde land. Zelf zal hij acterblijven en sterven. Nog een keer stelt hij het volk voor de keus: Wat willen jullie nu: God dienen of de afgoden? Goed of kwaad? Het leven of de dood? Nee, je behoeft bij God niet aan te komen met allerhande filosofische of psychologische argumenten. Kies! Kies het leven! Kies de weg van Gods liefde! Elke andere weg loopt dood en verzandt in de woestijn. Alleen de weg die rekening houdt met de wil van onze Schepper, die weg leidt dwars door de wildernis naar het beloofde land van melk en honing.

Bron: "Aan stille wateren" A.F Troost

Read More..

Thursday 7 October 2010

God's cake

Seorang anak remaja putri bertanya kepada ibunya mengapa segalanya berjalan dengan buruk bulan ini?, dia menceritakan bahwa 3 minggu lalu ujian kimianya mendapat nilai paling jelek dikelasnya meskipun dia sudah belajar dengan sangat keras, 2 minggu yang lalupun pacarnya memutuskan dia tanpa penjelasan, bahkan pada akhir bulan tanpa disangka teman baiknya juga tiba-tiba salah paham denganya dan tidak mau menyapanya lagi...benar-benar sial rasanya bulan ini, "kata si remaja purti.

Sementara si remaja putri tersebut terus bercerita mengenai kesialannya..ibunya terlihat sedang asyik membuat kue. Setelah selesai bercerita, mulai si ibu dengan tenang berkata, "nak..mau kue?". "Ya, tentu saja Ibu..saya suka sekali kue buatan Ibu", sahut si remaja putri tersebut.



"sini, ambilkan minyak goreng," kata si ibu meminta bantuan.
"yuuuuck", kata si anak sambil memandang aneh.
"bagaimana dengan 2 buah telur mentah?',tandas ibu untuk segera meminta bantuan.
"menjijikkan,Bu!",kata si anak remaja putrinya
"bagaimana dengan tepung? / mungkin baking soda?", tanya ibu dengan tersenyum.
"bu, semuanya sangat menjijikkan!!", kata si anak remaja putrinya

"Ya, semuanya terlihat sangat menjijikkan apabila kamu melihatnya setiap bahan yang ada secara terpisah..tetapi apabila kamu mencampur semuanya dengan tepat, bahan-bahan yang ada akan membuat sebuah kue yang benar-benar enak!", kata ibunya dengan senyum manis

Dari ilustrasi diatas saya secara pribadi diingatkan kembali bahwa Tuhanpun bekerja didalam hidup kita dengan cara yang sama seperti seorang ibu yang sedang membuat kue tersebut. Suatu saat ketika kita diperhadapkan dengan banyak masalah, doa dan penantian yang panjang namun masih belum ada jawaban dariNya..kita mulai bertanya: mengapa Tuhan membiarkan kita melalui saat-saat yang buruk dan sulit?, apa yang sudah saya perbuat sehingga saya harus mengalami semua hal yang buruk ini??, mengapa Tuhan melakukan hal ini kepada saya???

Akan tetapi Tuhan tidak diam, DIA tahu segalanya dan DIA meletakkan setiap kejadian yang ada didalam rangkaNya, hal-hal tersebut terjadi demi kebaikkan kita! Kita hanya harus terus belajar untuk percaya padaNya dan setiap hal tersebut akan dirangkaiNya untuk membuat sesuatu yang indah bagi hidup kita
malu

Read More..

Tuesday 5 October 2010

Love vs Like

Memang banyak orang mengatakan bahwa cinta dan suka adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan. Seseorang bisa saja berawal dengan suka dan berakhir dengan cinta. Namun cinta dan suka itu sendiri adalah 2 hal yang berbeda adanya.

Menurut pendapat kami, ada beberapa perbedaan antara cinta dan suka:
1. Dalam hal emosi
Cinta bisa dikatakan emosi tanpa syarat, semua muncul langsung dengan sendirinya. Suka adalah emosi bersyarat, yang muncul karena ada hal-hal yang baik contohnya: tampan,pintar,kaya,rajin. Sedangkan cinta yang adalah emosi yang tanpa syarat maka akan lebih murni dan tulus adanya, biasanya akan mengarah pada sebuah hubungan yang serius. Emosi bersyarat bersifat sementara,biasanya lebih kepada apa yang sesuai/pas di hati saja dan tidak menginginkan hubungan serius/komitmen. Namun dengan perasaan cinta yang lahir tanpa syarat tersebut maka bersifat utuh adanya (kita tetap mencintai seseorang meskipun ada banyak kelemahan dan ketidak sempurnaan pada orang yang bersangkutan).

2. Dalam proses pengenalan.
Cinta biasanya tumbuh melalui proses pengenalan yang panjang, sedangkan suka hanya membutuhkan waktu beberapa saat saja. Jika kita sudah mulai mengatakan mencintai seseorang dalam waktu singkat tanpa proses persahabatan/pengenalan, bisa juga diartikan sebagai rasa suka yang kuat.

3. Dalam penghargaan
Cinta membuat kita menghargai seseorang lebih dari pada perasaan sekedar suka. Dengan kita mencintai seseorang maka orang itu sangat berarti segalanya bagi kita sehingga kita memberi penghargaan yang sangat besar pada kehadirannya dalam hidup kita. Tapi dengan suka kita mungkin hanya merasa senang jika berada didekatnya, namun tidak sampai kita begitu amat sangat menghargai setiap kehadirannya dalam hidup kita. Karena perbedaan penghargaan tersebut maka orang yang mencintai seseorang lebih terluka apabila dia kehilangan orang yang dia cintai daripada orang yang hanya menyukai seseorang.


4. Dalam hal kedalaman
Suka biasanya hanya bersifat dangkal, hanya apa yang kita lihat dari permukaan; contoh: gaya bicara, bakat-minat, penampilan, pola pikir. Sedangkan cinta bersifat lebih mendalam, contoh: karakter, kedewasaan dalam iman.

Jadi bagaimana supaya kita dapat membedakan apakah kita mencintai seseorang/hanya sebatas suka pada seseorang??..sehingga ketika kita sudah memutuskan untuk menikah dengan seseorang kita tidak lagi salah dengan perasaan kita (bahwa perasaan yang kita bawa bukan hanya suka, melainkan cinta).

1. Waktu yang cukup dalam pergumulan
Tetap berilah waktu yang cukup pada diri kita untuk mempergumulkan pasangan kita dan menentukan pilihan dengan siapa kita akan menikah. Waktu yang berjalan akan memurnikan apakah perasaan kita hanya sekedar suka/cinta. Jika perasaan yang kita kepada pasangan kita mampu bertahan lama, melampaui banyak ujian tak tergoyahkan, bahkan bisa membuat kita makin bertumbuh dewasa...maka besar kemungkinan itu adalah cinta. Apabila sejalan dengan waktu juga ada perasaan kita untuk mau berkorban bagi kepentingan pasangan kita, itulah cinta dan bukan hanya perasaan suka semata.

2. Perlunya kejujuran didalam sebuah hubungan
Dengan kejujuran yang ada maka kita akan bisa saling mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing sehingga itu akan membantu kita untuk memurnikan perasaan kita..apakah kita hanya suka/cinta pada pasangan kita tersebut.

3. Ujilah perasaan kita
Ujilah persaan kita melalui setiap masalah yang dihadapi. Apabila kita tetap bisa bertahan dengan pasangan kita tersebut sampai garis akhir permasalahan kita maka itulah yang dinamakan cinta, bukan hanya suka. Namun jika kita sudah layu sebelum berkembang, sudah menyerah sebelum semuanya terselesaikan...jangan-jangan kita hanya suka semata dengan pasangan kita tersebut. Jika hubungan hanya didasari dengan rasa suka maka kepentingan diri kita sendirilah yang tidak jarang menjadi dasar utamanya, namun jika didasari dengan cinta maka kitapun akan dapat terus bertumbuh melampaui apapun yang tidak kita sukai.

4. Tetaplah bersifat positif dengan rasa suka
Rasa suka memang bisa berakhir dengan cinta. Jadi bukanlah hal yang salah jika kita mengawali hubungan dengan rasa suka, namun sejalan dengan waktu dan ujian maka kita bisa mengerti apakah itu benar-benar cinta/rasa suka saja.

I like you because you're...:woooh:
I love you even though you're...:inlove:

Read More..

Friday 1 October 2010

Hebt uw vijanden lief

van- Mattheus 5:44

Houden van je vrienden-dat is niet moeilijk, dat doet iedereen. Maar houden van je vijanden, dat is haast onmogelijk, dat is bijna onmenselijk. Hoe kan Jezus dat nu van ons vragen? Bidden voor wie je vervolgt, zegenen degene die jou het leven zuur maakt-dat is toch niet op te brengen voor een normaal mens? Nee, voor een normaal mens niet. Maar wel voor eens mens die Christus heeft leren kenen. Hij is de liefde zelf, in vlees en bloed. Hij bad voor zijn vijanden en zegende wie Hem vervloekten. Hij heeft recht van spreken als Hij van je vraagt: Heb je vijand lief. Goedbeschouwd is dat trouwens en prachtige manier om met je vijand af te rekenen. Anders gezegd: het is een prachtige manier om zo ver te komen dat je helemaal geen vijanden meer hebt. Wie van zijn vijanden houdt, heeft alleen nog maar vrienden. En het zou weleens kunnen zijn, dat wanneer je vijand jouw vriendschap zou proeven, hij zelf zijn vijandschap zou laten varen. Nee, dat weet je nooit zeker. Maar heb je het al eens geprobeerd?

Bron: "Aan stille wateren" A.F.Troost

Read More..
Our Journey © 2008 Por *Templates para Você*