Kami mengatakan sebuah kehidupan yang baru karena memang segalanya baru. Kami pindah dari rotterdam yang adalah sebuah kota besar yang penuh dengan keramaian, kriminalitas dan kemegahan kehidupan malam menuju ke Den Haag yang merupakan sebuah kota pemerintahan dengan tata kota yang nyaman, tenang bahkan sepi, dan rapi. Foto disamping adalah foto kawasan dimana kami tinggal sekarang...kami tinggal di Lijsterbesplein-Den Haag
Dahulu kami tinggal di Beijerlandselaan (kawasan selatan rotterdam). Kami terpaksa pindah dari rotterdam karena lingkungan di tempat tinggal lama kami kurang baik, terlalu banyak imigrant dari maroko dan turki. Sebagian besar dari para imigrant tersebut kadang kurang bisa diarahkan, apalagi anak-anak mudanya...banyak yang dari mereka merokok, menghisap mariyuana/narkoba, mabuk bahkan memecahkan botol di jalan dan membuang air seni di gang-gangT_T. Meskipun cukup banyak polisi yang berjaga sepanjang waktu, namun kami kadang merasa tidak terlalu aman disana. Namun dibalik semua sisi negatif yang ada, sisi positifnya adalah tempat dimana kami tinggal sangatlah strategis (dekat dengan pusat perbelanjaan). Jadi, akhirnya kami memutuskan untuk mencari tempat yang lebih aman dan tenang, sampai akhirnya kami menemukan di Den Haag ini. Memang tempat kami ini tidak begitu besar tetapi cukup nyaman dengan lingkungan yang baik.
Kami melakukan proses pindahan dari hari senin-sabtu minggu lalu. Beberapa barang yang masih mampu kami bawa sendiri, kami bawa dengan tas-tas koper. Tapi beberapa barang yang berat, kami terpaksa meminta bantuan teman kami yang punya mobil disini. Setiap hari kami harus membawa tas koper untuk sedikit demi sedikit memindahkan barang-barang yang ringan. Kami harus pulang-pergi dari rotterdam-den haag, naik-turun tram dan keretaT_T...betapa sangat melelahkannyaT_T...kami melakukan hal itu dari hari senin-sabtu. Dalam kelelahan kami, ketika kami sejenak berpikir dan membayangkan tentang Indonesia... betapa menyenangkannya jika kami mau pindahan di Indonesia...banyak orang yang akan siap membantu kami^^. Namun di Belanda, kami harus mandiri..melakukan apapun sendiriT_T. Jadi jika banyak orang mengatakan enaknya tinggal di negara orang, kami rasa pendapat itu tidak sepenuhnya benar. Jika tinggal di negara orang maka kita harus benar-benar menyiapkan diri kita baik-baik untuk beradaptasi dengan lingkungan, pola hidup, cara pikir dan budaya yang baru..terutama menyiapkan hati dan iman kita karena kita jauh dari sanak-saudara dan sahabat-sahabat kitaT_T.
Dalam membuka kehidupan baru tersebut, ada pula pelajaran baru yang kami dapat dari Tuhan. Bagaimanakah cara Tuhan memberi kami pelajaran??..beginilah cerita kami:
Pada hari selasa minggu yang lalu kami kena tilang polisi ketika kami naik tram (selama dalam proses pindahan tersebut). Kami kena tilang karena kami sengaja tidak mau membayar tram (tidak check in/check out). Kami melakukannya dengan sengaja karena kami menggangap kami telah dirugikan beberapa kali oleh HTM (dinas perhubungan), beberapa kali pulsa pada kartu tram kami terpotong tanpa alasan yang jelas. Ketika kami mencoba mengklarifikasikan hal tersebut, pihak HTM hanya mengatakan bahwa itu adalah nasib buruk kami (mungkin mesin check in-check out di tram sedang ada gangguan)...tidak pernah ada ganti rugi/jalan keluar. Akhirnya kami marah, dan kami ingin membalas dendam atas kerugian yang kami terima. Jadi kami sengaja tidak membayar ketika beberapa kali kami naik tram ("sebagai ganti rugi",pikir kami). Toh..ketika kami naik tram, kami juga melihat beberapa orang belanda yang juga tidak check in/check out, jadi kami mengikuti budaya mereka yang buruk itu. Tapi ternyata Tuhan masih baik pada kami. Sekali kami naik tram pada hari senin...kami masih lolos dari petugas. Tetapi ketika hari selasa kami naik tram yang sama, tiba-tiba datanglah seorang polisi dan memeriksa kami...kami ketahuan tidak check in/check out (tidak membayar), kamipun ditilang dan harus membayar sebesar 74 euros. Memang jumlahnya cukup besar bagi kami, namun kami masih bersyukur padaNya karena DIA masih peduli pada kami. Apabila kami tidak segera diingatkanNya, mungkin kami akan melakukan balas dendam kami selamanya (sampai kami puasT_T). Pelajaran yang kami dapat adalah: kami tidak boleh membalas dendam, apapun yang terjadi anak Tuhan harus mempunyai kehidupan yang jujur (tidak hidup menurut apa yang dunia/lingkungan mau) dan menerima segala keadaan dengan ucapan syukur.
Kami juga berharap semoga di Den Haag kami bisa menemukan komunitas gerejawi yang baik dan nyaman, sehingga kami bisa pelayanan di gereja (seperti apa yang dulu pernah kami lakukan ketika kami di Indonesia). Kami tidak tahu apa yang akan terjadi selama kami tinggal di Den Haag ini, tapi kami tetap percaya bahwa dimanapun kami boleh melangkah dan tinggal...kami tidak berjalan sendiri, ada Tuhan yang selalu disamping kami dan memberi kami kekuatan^^.
Read More..