Our Wedding Path ♥

Daisypath Anniversary tickers

Our Baby ♥

Lilypie First Birthday tickers

Friday 25 February 2011

I can't wait...please help me!!!

"Tuhan, bantu aku...aku sudah terhimpit. Aku benar-benar membutuhkan pekerjaan ini karena orang tuaku sudah tua dan mereka tidak dapat bekerja lagi. Aku hanya memiliki sedikit uang yang terkumpul, namun uang ini hanya cukup untuk 2 bulan bagi aku dan keluargaku makan...selanjutnya, aku tidak tahu lagi harus bagaimana Tuhan??", inilah doa dari seorang samuel.

Samuel adalah seorang pemuda yang cinta Tuhan dan keluarganya. Dia mungkin tergolong pemuda yang tidak terlalu tampan, namun baik hati dan suka menolong teman-temannya..dalam apapun masalah yang mereka hadapi. Samuel juga tidak tergolong seorang yang terlalu pintar/genius, dia lulus dari sebuah perguruan tinggi dengan nilai yang menengah. Dan berbekal ijasah S1nya dia berusaha mencari pekerjaan semampunya. Samuel sudah mulai belajar bekerja ketika dia masih di perguruan tinggi, dia bekerja sebagai part-time disebuah restaurant didekat kampusnya. Memang penghasilan yang dia dapatkan tidak terlalu banyak, tapi lumayan sedikit membantu meringankan beban orang tuanya untuk membiayainya kuliahnya.


Samuel sendiri adalah anak pertama dari 3 bersaudara, dia masih memiliki 2 adik laki-laki yang masih kecil-kecil usianya. Samuel berasal dari sebuah keluarga yang cukup mampu. Namun,setelah samuel lulus dari perguruan tinggi, keluarganya mengalami kejatuhan dalam perekonomian. Kejatuhan tersebut mengubah keluarga samuel seluruhnya. Perusahaan kecil yang dikelola ayahnyapun sampai bangkrut dan hutangpun banyak yang harus ditanggung oleh samuel dan keluarganya. Untuk melunasi hutang-hutang tersebut, samuel dan keluarga rela untuk menjual rumahnya. Mereka terpaksa harus menyewa rumah kecil, mereka tidak mampu membeli rumah yang baru. Ayah dan ibunyapun sudah cukup tua, mereka tidak dapat bekerja lagi. Disamping itu, merekapun tidak memiliki banyak tabungan karena sudah banyak uang mereka terkuras untuk membayar hutang-hutang yang ada. Samuelpun juga tidak memiliki banyak uang, dia hanya bekerja sebagai pekerja part-time disebuah restaurant yang tidak terlalu terkenal di kota itu.

Keadaanpun semakin sulit ketika akhirnya samuel tidak dapat bekerja part-time lagi di restaurant tersebut. Restaurant tersebut tiba-tiba ditutup oleh si pemiliknya karena dirasa tidak terlalu banyak menghasilkan keuntungan. Samuel sudah menabung, dia sudah berhemat selama ini, namun tabungannya mungkin hanya bisa memberi makan samuel dan keluarganya selama 2 bulan ke depan. Samuelpun mulai mencari-cari pekerjaan di kota itu dengan berbekal ijazah S1 dan nilai yang pas-pasan tersebut.

Dalam keadaan tersebut, samuel tetap giat dalam pelayanan di gereja. Melalui pelayanan dia mengenal banyak orang, samuelpun berusaha meminta bantuan kepada setiap orang di gerejanya untuk membantunya mencarikan pekerjaan. Samuel banyak menitipkan banyak CV lamaran pekerjaan kepada rekan-rekan sepelayanannya. Termasuk kepada Andri yang adalah teman akrabnya. Andri bekerja disebuah perusahaan kayu. Samuelpun mengincar posisi sebagai mandor angkut barang didalam perusahaan tersebut. Dan karena mereka sudah bersahabat sangat lama, bahkan melakukan pelayanan bersama-sama mulai sejak dari mereka SLTP sampai dengan kuliah, maka andripun berjanji akan membantu samuel. Samuelpun menaruh harapan yang besar kepada andri.
"Tuhan, biarlah CV lamaran pekerjaan yang kukirimkan melalui andri bisa berhasil. Biarlah aku mendapatkan pekerjaan itu Tuhanku yang baik", doa samuel.
Samuel terus berdoa demikian selama hampir 1 bulan. Setiap minggu ketika ke gereja, setiap kali bertemu dengan andri..samuelpun begitu anthusias untuk menanyakan bagaimana kabar CV lamaran pekerjaan yang sudah dia titipkan?, kapan saya akan dipanggil untuk wawancara?, apakah pekerjaan tersebut sudah terisi orang lain?..itulah sederet pertanyaan yang selalu samuel tanyakan setiap kali bertemu dengan Andri. Andripun selalu menjawab semua pertanyaan dan kegalauan samuel dengan senyum dan seakaan semuanya baik-baik saja. Bertambah besarlah harapan samuel bahwa CV lamaran pekerjaan tersebut pasti baik-baik. Bertambah kencanglah doa-doa yang disampaikan supaya Tuhan merestuinya untuk mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan.

Sampai 1.5 bulanpun berlalu, tiba-tiba andri tidak lagi terlihat digereja tersebut. Samuelpun mulai bertambah gelisah. Banyak surat lamaran yang sudah dikirimkan,namun tidak ada yang respon sama sekali. Tidak ada satupun perusahaan yang memanggilnya, sedangkan uang yang dimiliki samuelpun semakin menipis. Andri yang adalah seorang sahabat terbaiknyapun tiba-tiba meninggalkannya. Dan bahkan ketika samuel berusaha menelepon andri, andripun sering menutup teleponnya tiba-tiba/ bahkan andri pernah berkata "siapa ini?, aku tidak mengenalmu". Betapa samuel bertambah sakit hati dan kegelisahan didalam hatinya.

Samuel terus berdoa dan menangis kepada Tuhan karena dia bingung akan apa yang terjadi ke depannya. Samuel semakin bingung karena tinggal 15 hari kedepan ..kemudian entah bagaimana dia dapat membeli bahan-bahan makanan untuk keluarganya. Uang tabungannya semakin menipis. Dalam doa-doanya, seakan Tuhan tidak merespon dan tidak menjawabnya.

15 haripun berlalu, bahkan 1 bulanpun berlalu. Namun Tuhan tetap memelihara samuel dan keluarganya dengan ajaib. Ada saja entah orang-orang dari gereja/tetangganya yang mengirimkan beras/makanan ke rumah samuel. Bahkan sampai akhirnya dengan doa dan penantian yang lama, samuelpun hampir merasa putus asa dengan keadaan yang ada. Disaat detik-detik terakhir samuel sudah tidak sanggup lagi, Tuhan mulai turun tangan secara ajaib.

Tanpa disangka ketika samuel pergi ke gereja seperti biasanya, samuel berkenalan dengan seorang kaya yang memiliki perusahan sepatu terkenal dikota itu. Ternyata seorang kaya ini sudah mengamati samuel selama ini. Mengamati samuel dalam segala hal, termasuk dalam setiap pelayanannya. Bagaimana samuel tetap begitu setia dengan tugas dan pelayanannya, selalu berintergritas meskipun keadaannya begitu terpuruk, bahkan bagaimana samuel masih suka membantu teman-temannya meskipun dia sendiri tidak mampu.
Akhirnya orang kaya ini memberi kepercayaan kepada samuel untuk bekerja didalam perusahaan miliknya. Pertama-tama samuel diletakkan sebagai seorang junior marketing. Samuel bekerja dengan keras dan gigih...dan alhasil setelah 3 bulan dia bekerja, pekerjaan samuelpun sangat memuaskan atasannya. Bahkan samuel bisa menghasilkan keuntungan yang melampaui target yang diberikan. Melihat perkembangan samuel yang begitu pesatnya,samuel akhirnya langsung diangkat dan dipercayakan jabatan yang lebih tinggi yaitu menjadi seorang kepala cabang oleh atasannya.

2 bulan adalah waktu yang lama...apalagi 3 bulan menjadi teramat lama, bagai 100 tahun apabila kita dalam kondisi terdesak. Doa-doa panjang yang dipanjatkanpun terasa hampir hampa, putus asapun datang dan mulailah berpikir untuk mempertanyakan mengapa Tuhan tidak segera memenuhi jawaban doa kita. Namun jika kita melihat cerita diatas kita tahu dengan benar bahwa waktuNya adalah sempurna. Tuhan begitu sangat amat baik kepada samuel, Tuhan tetap bersabar kepada samuel yang sudah tidak mampu lagi bersabar menunggu. Jika samuel bekerja di perusahaan kayu maka dia hanya menjadi seorang mandor angkut. Namun karena Tuhan terlampau baik padaNya, Tuhan menyediakan yang lebih baik bagi samuel. Melalui waktu yang sempit Tuhan memproses samuel sehingga akhirnya samuel bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik bahkan posisi yang jauh lebih tinggi dan gaji yang lebih besar. Jika Tuhan bertindak, maka segala anugrah tercurah melimpah luar biasa..bahkan diluar yang kita harapkan dan pikirkansengihnampakgigi.

Apabila Tuhan tidak memberikan "apa yang menurut kita butuhkan", mungkin mengandung 2 arti:
1. Memberi waktu evaluasi bagi diri kita.
Jadi mungkin perlu bagi kita untuk meluangkan waktu bersekutu dan mengevaluasi diri kita. Mencari tahu apa yang Tuhan mau kita lakukan sehingga kita diberi kemampuan olehNya untuk mengerti mengapa DIA tidak segera menjawab doa-doa kita. Jika memang ada kesalahan yang kita lakukan, maka perlunya pemberesan secepatnya agar hati kita bersih dalam menyampaikan doa-doa kita dan berkenan dihadapanNya.

2. RencanaNya sempurna. Tuhan menunggu saat yang tepat (menurut waktuNya) meskipun serasa menahan "sesuatu hal tersebut".
Menunggu bukan berarti tidak menjawab..tapi mungkin juga setelah masa penantian tersebut, Tuhan justru akan melipat gandakan berkatNya. Kita percaya bahwa Tuhan tahu apa yang kita butuhkan. Jadi tetap belajar untuk berharap apapun yang kita perlukan, DIA punya sejuta cara untuk memenuhi kebutuhan kita. Jika kita harus menunggu, itu semua yang terbaik yang direncanakanNya bagi hidup kita. Dan kitapun terus diprosesNya untuk tidak akan mengeluh pada setiap masa penantian yang kita hadapi karena kita punya jaminan yaitu aman ditanganNya. Masa depan kita indah didalam genggamanNya.

Be joyful in hope, patient in affliction, faithful in prayer (Romans12:12/NIV)



Read More..

Wednesday 9 February 2011

Persahabatan Lewat Online

Dewasa ini jalinan pertemanan lewat fasilitas online telah menjamur dan menjadi bagian hidup generasi muda. Pada kenyataannya sebagian besar teman yang mengelilingi kita adalah teman yang hadir secara online. Tidak jarang, karena keterbatasan waktu, ada orang yang memilih untuk memasuki proses perjodohan lewat online pula. Bagaimanakah kita harus menyikapinya? Berikut akan diulas dampak positif dan negatif persahabatan lewat online.
By : Pdt. Dr. Paul Gunadi (www.Telaga.org)


Fasilitas online telah membuka pintu perkenalan lebar-lebar. Dewasa ini jarak tidak lagi menjadi rintangan untuk berkenalan dan berteman dengan seseorang. Dengan menyatunya bahasa komunikasi dunia-Inggris-maka makin mudahlah kita berinteraksi dengan orang dari belahan dunia mana pun. Lewat sahabat baru ini kita dapat mengenal budaya dan kehidupan manusia di tempat asalnya dan sudah tentu, semua ini akan memperkaya pengenalan kita akan dunia.

Kendati fasilitas online membuka pintu perkenalan, ia tidak dapat membuka pintu persahabatan. Cara terbaik membangun persahabatan-perkenalan yang mendalam-adalah lewat perjumpaan tatap muka. Tidak ada yang dapat menggantikan interaksi langsung untuk mengenal seseorang. Jadi, silakan memulai perkenalan lewat online namun jangan mengambil keputusan penting menyangkut hidup-seperti pernikahan-lewat online. Ingat, kita harus hidup bersamanya di dalam dunia nyata, bukan di dunia maya. Jadi, pastikan bahwa kita mengenalnya secara langsung untuk suatu kurun yang panjang.

Setelah kita menjalin persahabatan, silakan memanfaatkan fasilitas online untuk memelihara jalinan persahabatan. Jadi, lewat fasilitas online kita dapat terus berkomunikasi dengan sahabat dan sanak keluarga sehingga kita dapat tetap mengikuti perkembangan hidupnya.

Fasilitas seperti facebook membuka pintu untuk berkenalan dengan begitu banyak orang, baik yang telah kita kenal maupun belum kita kenal. Selalu gunakan prinsip kehati-hatian. Teman yang pernah kita kenal semasa SD telah menjadi dewasa dan kita tidak mengenalnya pada masa perkembangannya. Kita tidak tahu apakah ia telah menjadi orang yang baik atau orang yang jahat. Jadi, jangan berpandangan naïf bahwa oleh karena ia adalah teman semasa SD maka ia pastilah baik seperti dulu.

Mengembalikan pertemanan semasa kecil sudah tentu menyenangkan dan dapat mengembalikan pula cinta monyet yang pernah dialami. Berhati-hatilah agar kita tidak bertindak ceroboh dan membuka pintu dosa. Jangan bermimpi bahwa orang yang pernah kita sukai dulu adalah pasangan yang cocok untuk kita sekarang. Semua perkenalan mesti diuji lewat interaksi mendalam dan waktu yang panjang. Sudah tentu kita pun harus membatasi pertemanan apabila sekarang kita sudah menikah. Jangan melewati batas dan akhirnya jatuh ke dalam dosa perzinahan.

Kadang kita cepat percaya kepada teman lama dan mulai curhat masalah pribadi kepadanya lewat online. Berhati-hatilah sebab kenyataan ia adalah teman lama tidak menjadikannya orang yang tepat untuk kita curhat. Jangan sampai ia memanfaatkan situasi sulit yang tengah kita alami dan mengeruk keuntungan dari diri kita. Ada suami dan juga istri yang jatuh ke dalam dosa akibat curhat berlebihan lewat online.

Terakhir, ingatlah bahwa semua ini adalah sarana menjalin komunikasi. Jangan menjadi budak teknologi komunikasi. Jangan merasa berkewajiban harus menjawab saat itu juga. Jangan mengorbankan waktu dengan orang dekat terutama keluarga gara-gara terobsesi dengan komunikasi canggih ini. Firman Tuhan mengingatkan, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana" (Mazmur 90:12). Kita mesti menggunakan waktu dengan bijak sehingga waktu tidak terbuang dengan percuma. Ingat, yang riil adalah orang di sekitar kita, bukan orang yang berada di layar ponsel.

By : Pdt. Dr. Paul Gunadi (www.Telaga.org)

Note: Semoga pembahasan dari Pdt.Dr.Paul Gunadi diatas dapat berguna bagi sahabat-sahabat yang mungkin sedang bergumul didalam permasalahan yang sama.



Read More..
Our Journey © 2008 Por *Templates para Você*