Our Wedding Path ♥

Daisypath Anniversary tickers

Our Baby ♥

Lilypie First Birthday tickers

Thursday 24 March 2011

Dave,my lovely husband..A huge of blessing to have you in my life

Hari minggu yang cerah, sebelum kami mempersiapkan diri untuk pergi ke gereja..saya selalu sibuk untuk mulai mempersiapkan makanan untuk kami makan sebelum kami ke gereja. Gereja kami di Delft,pk12 siang mulainya..jadi kami harus makan brunch (breakfast-lunch) dahulu supaya tidak lapar. Sayapun selalu meminta bantuan suami saya (my lovely dave) untuk membantu menata tempat tidur setelah kami berdoa dan saya mulai sibuk didapur.

V:"Ko,ayo tolong bantuin nata tempat tidurnya sayang"
D:"Iya, ini sudah mulai kutata...sabar ya veve sayang"
(5 menit kemudian dan suami saya sudah menata, tapi posisi bantal dan gulingnya tidak pada posisi yang biasanya)
Mulailah dengan melihat hal tersebut, saya langsung cepat-cepat menyelesaikan kegiatan didapur dan datang ke tempat tidur. Saya menata ulang tempat tidur dengan sedikit ngomel-ngomel "Ko, kamu tahu bahwa veve paling tidak suka jika posisi bantal/guling tidak pada posisi biasanya...semua harus diletakkan sesuai dengan letaknya). Akhirnya suami saya menjawab setelah saya mengomel,"ya,tolong diingatkan suamimu ini jika memang salah letak"


Dari perkataan sederhana suami saya itu,saya sangat tertegur. Saya mulai sadar bahwa selama ini saya yang mungkin dikenal cukup sabar, ternyata tidak sabar-sabar amat. Melalui suami saya, Tuhan mengajarkan mengenai anugerahNya kepada saya.

Teringat bagaimana anugerah yang Tuhan berikan kepada Daud.Daud adalah seorang raja yang sudah berkali-kali jatuh dalam dosa,ada banyak kelemahan dan kekurangan tapi bagaimana Tuhan masih menggunakan Daud dengan begitu hebatnya. Tuhan tidak lagi mengingat dosa-dosa daud, DIA tidak pernah mengupas setiap kelemahan daud.Tuhan melihat kedepan akan seorang daud, Tuhan melihat kelebihan daud yang bisa dipergunakanNya untuk menyelesaikan rencanaNya didunia ini. Itulah sebuah anugerah yang Tuhan berikan kepada seorang daud.

Kepada kita masing-masing,Tuhan juga memberikan anugerahNya yang tidak kalah besarnya seperti kepada daud. Betapa sempurna Tuhan sudah mempersiapkan penyelamatan bagi kita akan dosa-dosa kita,meski sampai DIA harus rela mengosongkan diriNya dan mengambil rupa sebagai seorang hamba.Tuhan tidak pernah membeberkan semua kelemahan dan dosa-dosa kita.

Keberadaan suami saya adalah sebuah anugerah yang terbesar dari Tuhan. Melalui setiap hal-hal kecil,Tuhan mengingatkan saya akan keberadaanNya. Melalui omelan saya dan perkataan suami saya, saya mulai belajar akan anugerah Tuhan. Akan bagaimana saya harus belajar untuk menerima dan menyambut kelemahan suami saya. Saya percaya itu juga cara Tuhan untuk memperbaiki hidup saya. Bagaimana seharusnya saya terus belajar untuk melihat kekurangan suami saya sebagaimana cara Tuhan memandang kekurangan saya...bukan hanya dengan mengomel tapi membantunya jika suami saya salah.

Saya percaya bahwa dengan keberadaan suami saya, Tuhan akan memperbaiki dan mengubah hidup dan karakter saya dengan lebih lagi. Sehingga saya lebih belajar mengampuni suami saya dengan setiap kesalahannya..tidak mengungkit-ungkit setiap kesalahan yang sudah diperbuatnya dan tidak mengkait-kaitkan kesalahan yang sudah lampau dengan kesalahan yang baru.Seperti halnya Tuhan yang tidak pernah mengungkit kesalahan kita yang sudah jatuh berkali-kali,bahkan dengan dosa/kesalahan yang sama,namun DIA benar-benar mau mengampuni dan membaharukan hidup kita tanpa mengingat-ingat yang lampau.

My dave..
With you, I can learn how depth HIS grace
With you, I can learn to be a better person as HIS will
and..
With you,only with you,I can learn that only CHRIST alone who's the most important in our marrige
Thank you my lovely Christ for giving David as my lovely husband



by: veve

Read More..

Saturday 5 March 2011

Walking by obedience

Sophie dan John menikah sudah cukup lama. Mereka sudah menjalani 2 tahun pernikahan, namun Ibu John masih belum menerima Sophie sebagai menantunya. Ibu John dari semula sebelum mereka memutuskan untuk menikah, bahkan berpacaranpun tidak setuju akan hubungan mereka. John berasal dari keluarga penguasaha yang sukses dan sangat kaya raya di kota mereka, sedangkan keluarga Sophie hanya membuka toko kelontong kecil di kota tersebut. Tapi Tuhanlah yang mempertemukan John dan Sophie didalam sebuah pelayanan di gereja mereka. Sophie memang berasal dari keluarga yang sederhana, namun juga keluarga yang cinta akan Tuhan.

Selama 2 tahun itu, Sophie sudah mencoba segala macam cara untuk berusaha menjalin hubungan dengan Ibu mertuanya itu. Namun, Ibu mertuanya selalu saja mencari kesalahannya, bahkan mencaci maki apapun yang Sophie katakan dan kerjakan...itulah yang membuat Sophie lebih tertekan. Bahkan tak jarang Ibu mertuanya selalu membandingkan Sophie dengan menantu-menantunya yang lain...yang berasal dari keluarga yang selevel dan kaya raya. Sophie juga tak jarang tidak diundang didalam acara-acara keluarga karena Ibu John merasa malu jika Sophie datang didalam acara mereka.


Dalam waktu 2 tahun berjalan itu, Sophie tak henti-hentinya terus berdoa untuk Ibu mertuanya itu. Didalam setiap doa-doanya, Sophie terus bertanya kepada Tuhan..apakah yang harus dia perbuat untuk dapat memulihkan hubungan yang rusak dengan Ibu mertuanya tersebut. Akhirnya, pada akhir tahun ke dua itu, Tuhan berkata didalam doa Sophie..
"Sophie, anakKu...hampirilah Ibu mertuamu setiap hari. Bawalah makanan dan sujudlah dikakinya untuk meminta maaf atas kesalahanmu", kata Tuhan dengan halus namun begitu jelas.
"Tuhan yang baik, bagaimana mampu aku melakukannya?, aku selalu dicaci maki Ibu mertuaku setiap hal yang aku perbuat..jika aku membawa makananpun, Ibu mertuaku selalu membuangnya. Dan mengapa harus aku yang meminta maaf...aku tidak pernah bersalah padanya, dia yang selalu membenciku selama ini",Sophie berkata dengan segudang pertanyaannya kepada Tuhan.
"AnakKu..lakukanlah dan percayalah padaKu",kata Tuhan dengan jelas kepada Sophie.

Akhirnya...keesokkan harinya, Sophie mengerjakan dengan tepat seperti yang Tuhan katakan padanya melalui doanya itu. Sophie datang kepada rumah Ibu mertuanya itu dengan ditemenai John sambil membawa makanan.
"Ibu, ini makanan yang bisa saya buat dan semoga Ibu mau menerimanya", Sophie berkata dengan bersujud dikaki Ibu mertuanya.
"mengapa kamu datang kesini?, apa kamu ingin meminjam uang dari saya?",tanya Ibu John dengan ketus dan penuh dengan curiga.
"Bukan Ibu, saya kesini hanya ingin sujud minta maaf atas segala kesalahan yang sudah saya perbuat selama ini. Karena kesalahan saya maka keadaan dikeluarga ini tidak enak. Hubungan kita juga tidak enak, semua karena kesalahan saya..saya harap Ibu mau memaafkan dan mengampuni saya", Sophie sujud dengan memohon maaf dikaki Ibu mertuanya
Setelah Sophie sujud dan meminta maaf, diapun meminta ijin untuk pulang.
Sophie melakukan hal tersebut setiap hari..selama 3 bulan. Biarpun Ibu mertuanya mencaci makinya, menghinanya, tidak menghiraukan kehadirannya,bahkan selalu curiga kepadanya..Sophie tetap taat pada Tuhan dan mengerjakan tepat apapun yang Tuhan ingin dia kerjakan. Halangan merintang bahkan Ibu mertuanyapun seakan tidak mengalami perubahan, Sophie tetap datang, membawa makanan dan sujud meminta maaf.

Sampai 3 bulan berlalu,ketika masuk bulan ke 4, ternyata Ibu mertuanya mengalami sakit. Sophie tetap menjenguknya ditengah-tengah Ibu mertuanya yang sakit tersebut. Dan akhirnya sampai Ibu mertuanya diujung dia meninggal, Ibu mertuanya memanggil Sophie untuk datang..
"Sophie, aku meminta maaf jika selama ini aku sudah berlaku kasar padamu. Aku mengeraskan hatiku, tetapi kamu tanpa henti dengan penuh kesabaran memberi kasihmu padaku ..menjenguk dan meminta maaf dikakiku, setiap hari",Ibu mertua John berkata dengan memegang tangan Sophie sambil menangis.
"Ibu, hanya itulah yang dapat saya lakukan. Saya lakukan semua karena saya belajar taat pada Tuhan. Maafkan saya juga Ibu karena saya tidak dapat menjadi menantu yang Ibu inginkan selama ini," Sophiepun tak tahan berkata dan merangkul Ibu mertuanya itu dengan lembut.
"Terima kasih untuk segala kasihmu..anakku. Keberadaanmu lebih berharga daripada banyak anak-anakku dan menantu-menantuku yang lain. Aku memaafkanmu..anakku", kata Ibu John dengan nada yang mulai melemah.
Setelah beberapa saat kemudian..Ibu John akhirnya meninggal dunia.

Setelah beberapa bulan kemudian, pengacara dari kekayaan Ibu John mengumpulkan semua anggota keluarganya. Dan ternyata segala kekayaan dan uang yang Ibu John miliki, semuanya diserahkan kepada Sophie..menantunya itu.

Itulah bentuk sederhana bagaimana Sophie taat kepada Tuhan. Ketaatannya membuahkan hasil yang manis. Hubungan yang retakpun mampu dipulihkan oleh karena kasih yang tulus. Pabila Tuhan sudah berfirman, maka semuanya yang tidak mungkin ...dapat menjadi mungkin. Tetapi apakah kita mau belajar taat pada setia apa yang dikatakanNya kepada kita?, apakah kita masih mau belajar taat untuk mengerti kehendak Roh Kudus didalam hidup kita. Biarlah cerita singkat diatas bisa menjadi bahan untuk evaluasi kita jugasengihnampakgigi.


Seeing ye have purified your souls in obeying the truth through the Spirit unto unfeigned love of the brethren, see that ye love one another with a pure heart fervently -1 Petrus 1:22/KJV

Read More..