V:"Ko,ayo tolong bantuin nata tempat tidurnya sayang"
D:"Iya, ini sudah mulai kutata...sabar ya veve sayang"
(5 menit kemudian dan suami saya sudah menata, tapi posisi bantal dan gulingnya tidak pada posisi yang biasanya)
Mulailah dengan melihat hal tersebut, saya langsung cepat-cepat menyelesaikan kegiatan didapur dan datang ke tempat tidur. Saya menata ulang tempat tidur dengan sedikit ngomel-ngomel "Ko, kamu tahu bahwa veve paling tidak suka jika posisi bantal/guling tidak pada posisi biasanya...semua harus diletakkan sesuai dengan letaknya). Akhirnya suami saya menjawab setelah saya mengomel,"ya,tolong diingatkan suamimu ini jika memang salah letak"
Dari perkataan sederhana suami saya itu,saya sangat tertegur. Saya mulai sadar bahwa selama ini saya yang mungkin dikenal cukup sabar, ternyata tidak sabar-sabar amat. Melalui suami saya, Tuhan mengajarkan mengenai anugerahNya kepada saya.
Teringat bagaimana anugerah yang Tuhan berikan kepada Daud.Daud adalah seorang raja yang sudah berkali-kali jatuh dalam dosa,ada banyak kelemahan dan kekurangan tapi bagaimana Tuhan masih menggunakan Daud dengan begitu hebatnya. Tuhan tidak lagi mengingat dosa-dosa daud, DIA tidak pernah mengupas setiap kelemahan daud.Tuhan melihat kedepan akan seorang daud, Tuhan melihat kelebihan daud yang bisa dipergunakanNya untuk menyelesaikan rencanaNya didunia ini. Itulah sebuah anugerah yang Tuhan berikan kepada seorang daud.
Kepada kita masing-masing,Tuhan juga memberikan anugerahNya yang tidak kalah besarnya seperti kepada daud. Betapa sempurna Tuhan sudah mempersiapkan penyelamatan bagi kita akan dosa-dosa kita,meski sampai DIA harus rela mengosongkan diriNya dan mengambil rupa sebagai seorang hamba.Tuhan tidak pernah membeberkan semua kelemahan dan dosa-dosa kita.
Keberadaan suami saya adalah sebuah anugerah yang terbesar dari Tuhan. Melalui setiap hal-hal kecil,Tuhan mengingatkan saya akan keberadaanNya. Melalui omelan saya dan perkataan suami saya, saya mulai belajar akan anugerah Tuhan. Akan bagaimana saya harus belajar untuk menerima dan menyambut kelemahan suami saya. Saya percaya itu juga cara Tuhan untuk memperbaiki hidup saya. Bagaimana seharusnya saya terus belajar untuk melihat kekurangan suami saya sebagaimana cara Tuhan memandang kekurangan saya...bukan hanya dengan mengomel tapi membantunya jika suami saya salah.
Saya percaya bahwa dengan keberadaan suami saya, Tuhan akan memperbaiki dan mengubah hidup dan karakter saya dengan lebih lagi. Sehingga saya lebih belajar mengampuni suami saya dengan setiap kesalahannya..tidak mengungkit-ungkit setiap kesalahan yang sudah diperbuatnya dan tidak mengkait-kaitkan kesalahan yang sudah lampau dengan kesalahan yang baru.Seperti halnya Tuhan yang tidak pernah mengungkit kesalahan kita yang sudah jatuh berkali-kali,bahkan dengan dosa/kesalahan yang sama,namun DIA benar-benar mau mengampuni dan membaharukan hidup kita tanpa mengingat-ingat yang lampau.
My dave..
With you, I can learn how depth HIS grace
With you, I can learn to be a better person as HIS will
and..
With you,only with you,I can learn that only CHRIST alone who's the most important in our marrige
Thank you my lovely Christ for giving David as my lovely husband
by: veve