Our Wedding Path ♥

Daisypath Anniversary tickers

Our Baby ♥

Lilypie First Birthday tickers

Tuesday, 6 July 2010

Love is not rude


Pada artikel kali ini, kami akan berusaha membahas mengenai kasih tidak berbuat kasar. Didalam beberapa artikel yang lain, kita telah belajar bahwa kasih tidak iri hati/cemburu (lawan iri hati adalah kepuasan/menerima keadaan yang ada), kasih tidak berbangga diri (lawan dari kebanggaan adalah kerendahan hati), dan saat ini kita akan belajar kasih tidak berbuat kasar (lawan dari kekasaran itu sendiri adalah rasa hormat). Kelihatannya sangat mudah untuk diucapkan bahwa jika kita mengasihi orang lain maka itu berarti kita tidak boleh berbuat kasar terhadap orang yang bersangkutan.... Namun, seberapa banyak dari kita bisa melatih diri kita untuk memberi hormat dan tidak berbuat kasar kepada : suami/ istri kita?, orang tua/anak kita?, guru/pendidik kita?, teman/sahabat kita?, bahkan pembantu kita dirumah??. Justru dengan hal-hal yang kecil/sepele, bagaimana kita menghormati orang-orang disekitar kita...yang hidup dekat dengan kita sangat susah untuk dilakukan...tapi kita cenderung malah ingin terlihat baik dengan berbuat baik, hormat, sopan, membantu terhadap masyarakat diluar kita (supaya orang menganggap kita baik dan penuh kasih adanya)...apakah itu benar??.......Benar / tidaknya kembali kepada hati nurani kita sebagai orang Kristen.

Kami berharap semoga artikel singkat yang akan kami paparkan di bawah ini bisa mengingat kita sekalian untuk kembali mengetahui apakah yang dimaksud dengan kasih tidak berbuat kasar dan bagaimana cara kita untuk mengasihi orang lain dengan menunjukkan rasa hormat, perhatian, sopan, dan memiliki sikap yang baik.






Menurut pendapat kami, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melatih diri kita mengasihi sesama kita tanpa berbuat kasar kepada mereka:

1. Belajar untuk melayani sesama kita dengan penuh pengertian, bukan tuntutan.
Bagaimana cara kita melayani orang lain dengan penuh pengertian?
a. Kita berusaha mengerti keadaan orang lain sebagaimana kita selalu ingin orang lain mengerti akan keadaan kita. Hal ini terungkap nyata juga didalam perintahNya yang terdapat dalam Luk 6:31 "Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka." Jadi jika kita tidak mau orang lain menuntut, agresif, dan merendahkan diri kita..janganlah kita melakukan hal-hal tersebut kepada orang lain.
b. Kita mencontoh pribadi Tuhan kita Yesus Kristus. Bagaimana DIA dengan penuh pengertian melayani orang lain seperti yang terdapat dalam Luk 7:36-50. Disana diceritakan bahwa ada seorang farisi bernama Simon mengundang Yesus untuk makan malam di rumahnya. Kemudian dikatakan juga nantinya bahwa ada seorang pelacur masuk ke kamar dan menangis. Tanpa mengatakan apa-apa, tetapi dengan tindakannya si pelacur itu menunjukkan betapa Yesus berarti baginya. Si pelacur tersebut membasahi kaki Yesus dengan air matanya, menyeka dengan rambutnya, mencium dan menuangkan parfum mahal pada kaki Yesus. Apa yang Yesus lakukan pada akhirnya?, Yesus ternyata mau menyentuh wanita yang kotor itu, menatap dirinya dan memperlakukannya tanpa penghinaan...DIA melayani wanita tersebut dengan penuh pengertian. Jika DIA yang penuh dengan keagungan dan kemuliaanNya mampu melayani orang yang telah dianggap salah satu sampah, najis, dan kotor dengan penuh pengertian dan kasih yang tidak kasar...apalah kita???. ..melalui cerita tersebut diatas , marilah kita terus belajar untuk mengasihi orang lain dengan cara melayani mereka tanpa tuntutan..siapa mereka, apapun kedudukan mereka, dan seberapa besar perbedaan mereka dengan kita!!

2. Belajar untuk menyadari bahwa kita dapat hidup sampai sekarang karena kasih karuniaNya.
Kita telah dikasihiNya (Ef 2:1-10). Kita yang penuh dengan dosa telah diselamatkanNya dengan darahNya di kayu salib. Seharusnya, perasaan kita yang telah dikasihiNya membuat kita lebih mudah untuk mengasihi orang lain..karena kita tahu bahwa tidak ada seorangpun didunia ini yang lebih baik dari orang lain (semua orang sama-sama berdosanya) dan semua orang butuh akan pengampunan. Tidak ada lagi orang yang patut direndahkan, diperlakukan dengan kasar dan tidak sopan adanya.

3. Belajar untuk tetap bersikap netral, lembut dan tidak menghakimi apabila kita berbeda pendapat dengan orang lain.
Didalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering diperhadapkan dengan orang-orang yang berbeda pendapat dengan kita.Perbedaan pendapat itu pasti ada karena kita unik adanya, setiap orang diciptakanNya dengan berbeda. Perbedaan pendapat itu secara sadar/pun tidak justru akan membuat kita berbuat kasar jika kita tidak bisa mengendalikan diri kita. Namun apabila kita melihat kembali kepada firmanNya, didalam Rom 14:12 dikatakan: "Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah"...maka kita semakin diingatkan kembali bahwa masing-masing dari kita harus bertanggung jawab pada diri kita sendiri, kita tidak harus bertanggung jawab kepada orang lain. Jadi apabila kita merasa orang lain salah dalam pendapatnya, tugas kita hanya mengingatkan mereka tanpa menghakimi kesalahan mereka karena kita juga bukan Tuhan. Kita boleh saja tidak setuju dengan orang lain tanpa menghakimi/berbuat yang tidak menyenangkan hati orang lain..tapi dengan kemurahan hati dan penerimaan dalam penyampaiannya.

Jadi pada akhirnya, bisa kami sampaikan.....Sebagaimana Yesus telah mengasihi kita yang nista,kotor dan berdosa ini..DIA bersedia mengampuni dosa-dosa kita, mengambil kita sebagai anak-anakNya dan memberikan karunia pengampunan kepada kita... oleh karena itu kita juga dipanggil untuk mengasihi sesama kita yang kita anggap rendah/kurang dari kita. Dengan kita berperilaku sopan, tidak kasar dan bahkan menghormati mereka didalam kita mengasihi mereka, niscaya hal tersebut akan semakin membuat mereka mengenal Tuhan kita Yesus Kristus melalui tindakan kita.

"A man reaps what he sows"-Galatian 6:7b



0 comments:

Our Journey © 2008 Por *Templates para Você*