Dari gambar disamping..kita melihat ke dua burung yang berada pada kedudukkan yang berbeda. Apakah mereka saling membanggakan diri mereka sendiri?, apakah mereka bisa hidup dengan saling mengasihi meskipun kedudukkan/posisi mereka jauh berbeda?. Jika mereka bisa dengan senyum dan keceriaan hidup berdampingan tanpa saling berbangga diri...apakah kita sebagai manusia seharusnya bisa menjadi lebih baik dari mereka?, apakah kita bisa sedikit menyingkirkan keunggulan yang kita punya untuk mengasihi orang lain dengan tulus / tanpa membanggakan apapun yang kita miliki??Dalam artikel kali ini kami akan berusaha membahas mengenai kasih tidak membanggakan diri sendiri. Perasaan bangga boleh saja kita miliki, namun yang bersifat positif dan membangun. Apabila kita bangga karena kita disebut anak-anak Allah, maka diharapkan kebanggaan itu bukan malah membuat kita merasa tinggi diatas angin, tapi malah membuat kita semakin hari semakin serupa denganNya sehingga mantaplah sebutan anak-anak Allah tersebut (bukan sekedar sebutan belaka). Namun pada hal yang sebaliknya, perasaan bangga yang berlebihan yang cenderung bersifat negatif akan membuat kita ingin dilayani daripada melayani, ingin kebutuhan kita dipenuhi daripada memberi orang lain, membuat kita menolak akan kebenaran bahwa tanpa kasih kita sebenarnya bukanlah apa-apa, dan bahkan menganggap diri kita bisa bertahan tanpa Tuhan (karena kita terlalu bangga dengan segala kemampuan yang kita miliki).
Sebenarnya sebuah kebanggaan itu sendiri adalah sebuah hal yang baik, yang dapat juga berubah menjadi tidak baik. Oleh karena itu kita harus sering mengevaluasi diri kita didalam terang kasihNya. Kita tahu dengan benar bahwa kasih adalah hal terbesar dalam hidup ini karena dengan kita memiliki kasih maka kita masih tetap bisa menjaga keseimbangan dalam hidup kita. Namun, kembali lagi..kasih seperti apa yang akan kita jaga, kita kembangkan, dan kita berikan kepada sesama kita???
Jika kita mencoba melihat kembali kepada perintahNya yang terdapat didalamLuk10:27, maka kita bisa melihat bahwa Tuhan sendiri mengajarkan kepada kita untuk mengasihi sesama manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Jadi tidak ada seorangpun yang seharusnya menganggap dirinya lebih penting, lebih tinggi, lebih berkuasa daripada seorang yang lain. Diajarkan dengan jelas bahwa kita harus dengan rendah hati mengasihi sesama kita, bukan dengan kebanggaan yang berlebihan / keangkuhan hati.
Apabila kita membahas lebih jauh, kebanggaan itu sendiri lebih bersifat kompetitif, sedangkan kasih lebih bersifat koperasi. Bukan berarti sebuah persaingan adalah semuanya buruk, karena tidak semuanya begitu. Namun ketika tujuan hidup kita hanya untuk membuktikan bahwa kita lebih unggul daripada orang lain, disanalah mulailah kita membuat lobang dosa bagi diri kita sendiri. Kita mulai menyombongkan superioritas/keunggulan yang kita miliki, membandingkan diri kita dengan orang lain, dan bahkan menghancurkan kesempatan bagi diri kita untuk dikasihi dan mengasihi orang lain. Secara sadar/pun tidak, kita mulai memperluas kesenjangan antara diri kita dengan orang lain dan menghalalkan segala cara yang menguntungkan diri kita sendiri. Kita cenderung mau bergaul dengan orang-orang yang selevel dengan kita (sama-sama pandai, kaya, cantik/tampan,dll), dan mulailah kita membuat kesenjangan dengan orang lain. Disisi lain, jika kita bicara tentang kasih. Kasih adalah hal yang berlawanan dengan kebanggaan. Kasih justru ada untuk mempersempit kesenjangan antara diri kita dan orang lain. Orang-orang yang kaya mampu mengasihi orang lain yang miskin..itu malah akan membuat orang lain yang miskin tersebut merasa tidak rendah diri. Kita mampu membawa diri kita ke tingkat mereka, menjadi satu dengan mereka, dan menjadi berkat untuk mereka. Kristus adalah sesosok pribadi yang bisa dijadikan contoh. Bagaimana Kristus bisa membawa diriNya yg penuh dengan kemuliaan dan berkuasa itu untuk mau datang dan melayani manusia yang berdosa, penuh dengan cacat dan nista seperti kita.
Jadi janganlah kita bangga dengan apa yang telah kita capai, tetapi malah hal itu harusnya membuat kita menjadi rendah hati karena kita tahu bahwa kita punya itu semua dari Tuhan, dan marilah kita berbagi kasih dengan orang lain. Kasih bukanlah sebuah kebanggaan bahwa kita memiliki apa yang beberapa orang lain tidak memiliki, tapi bangga bahwa kita memiliki apa yang dapat dibagi dengan orang lain sehingga semua orang dapat merasakan kasih Allah yang telah kita terima.
Kesimpulan: Bagaimanakah cara kita untuk mengasihi orang lain tanpa membanggakan diri kita??
1. Akuilah keberadaanNya maka itu akan secara tidak langsung dapat membantu kita untuk menghilangkan kebanggan diri kita yang fana.
2. Terus agungkan Tuhan dalam segala kebanggaan yang kita miliki karena semua yang kita miliki berasal dariNya.
3. Evaluasi diri secara terus menerus sehingga kita bisa cepat berbalik apabila kita telah mulai keluar dari terang kasihNya.
Semoga pembahasan singkat dari kami diatas ,yang kami dapat dari kotbah/buku yang pernah kami baca, bisa menjadi bahan perenungan kita bersama.
Keep relying on God,
Keep being humble in His grace,
Keep loving others with agape...coz agape destroys our pride

Print this page
0 comments:
Post a Comment