Seputuh tahun lalu saya termasuk salah satu sekian banyak orang yang mempunyai impian tinggi seperti layaknya orang yang baru mau masuk perguruan tinggi. Saya memilih Universitas Kristen Petra (UK Petra) untuk melanjutkan studi karena cukup terkenal dan nyaman (juga karena beragam paket beasiswa untuk murid-murid SMA berprestasi). Pilihan studi yang saya pilih waktu itu adalah teknik mesin dan teknik elektro. Dengan bekal nilai mata pelajaran Fisika yang baik, saya merasa tidak akan sukar kelak berjuang untuk lulus dengan nilai baik di teknik mesin atau elektro. Namun ternyata hasil test penempatan bakat minat UK Petra ternyata menunjukkan hasil lain. Saya baru tahu kalau saya lebih cocok masuk ke teknik sipil (menurut hasil test) daripada teknik mesin atau elektro. Bahkan saya tidak bisa untuk masuk ke jurusan teknik mesin ataupun elektro. Saya kemudian memilih teknik sipil dengan pertimbangan bahwa papa saya juga terlibat di bidang konstruksi kecil-kecilan. Walaupun nilai-nilai untuk Fisika statika (mata pelajaran pendukung utama teknik sipil) tidak sebagus Fisika untuk mesin dan elektro, namun saya tidak merasa bimbang dengan pilihan saya masuk teknik sipil. Selain tidak ada pilihan lain selain teknik sipil, saya juga percaya akan pimpinan Tuhan saat itu. Pilihan yang saya buat 10 tahun yang lalu telah membuat saya sekarang bisa bekerja sebagai seorang consultant geoteknik di Belanda. Mungkin teman-teman berpikir sekarang saya cukup enak di Belanda. Tidak seperti itu, disinipun biaya hidup jauh lebih tinggi dari Indonesia. Ada proses adaptasi yang sulit terutama untuk bahasa. Saya harus bekerja dua kali lebih berat dari orang Belanda karena saya sendiri masih belajar bahasa Belanda. Akan tetapi untuk apresiasi terhadap keilmuan memang lebih baik di Belanda. Satu hal yang harus kita tahu adalah bahwa tidak ada satu hal pun yang akan terjadi jika Allah tidak mengijinkannya. Sama seperti halnya ketika saya tidak bisa masuk jurusan yang saya pilih (mesin atau elektro), itu semua karena campur tangan Allah. Apa yang harus kita lakukan adalah mempercayai rencanaNya.
Rencana dan intervensi Allah dalam kehidupan manusia tidak bisa selalu kita pikir secara logika. Kita tidak perlu sibuk memikirkan atau memetakan bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan kita dengan mempelajari doktrin-doktrin yang cukup sukar.
- Tidak ada satupun yang terjadi tanpa Allah mengijinkan.
- Dibalik setiap hal yang terjadi ada rencana Allah yang indah dan agung.
- Rencana dan intervensi Allah dalam hidup kita adalah untuk kebaikan kita.
- Allah adalah baik adanya.

(by: David)

Print this page
0 comments:
Post a Comment