Hari itu adalah hari minggu yang sangat cerah. Disebuah gereja kecil terlihat banyak anak-anak yang berpakaian sangat rapi. Mereka dengan wajah ceria,tapi juga ada pula yang masih terlihat mengantuk..mereka berlari masuk ke dalam gereja tersebut. Anak-anak kecil tersebut ternyata begitu senang dan antusiasnya ke gereja untuk mengikuti ibadah sekolah minggu.
Dan tibalah saatnya seorang guru sekolah minggu mulai bercerita mengenai kasih yang memberi. Bagaimana Tuhan dengan penuh kasih memberikan hidupNya bahkan nyawaNya untuk menebus dosa-dosa manusia. Sang gurupun mulai mengajak anak-anak sekolah minggu untuk belajar memberi apa yang mereka punya untuk membantu sesamanya.
Di akhir cerita sebelum sekolah minggu berakhir, sang guru tersebut menunjukkan gambar seorang anak kecil yang bernama Santos. "Santos tinggal di San Salvador. Hanya dengan 5 euros/bulan, kita dapat membantu santos untuk memiliki pakaian, makanan bahkan pendidikan yang layak. Saya berharap anak-anak disini mau membantu santos dengan memberi sedikit uang dan mendoakan santos supaya Tuhan terus menguatkan keluarganya dan mengalirkan berkat untuk membantu santos",kata sang guru.
Ketika Jan kembali ke rumahnya bersama dengan anak laki-lakinya "daniel" dan istrinya "maria". Daniel,anak yang berumur 7 tahun itu segera mendekati ayahnya.
"Ayah, kita harus segera mengambil uang yang ada di kotak uang berbentuk doggie",danielpun berkata dengan serius kepada ayahnya-Jan.
"Mengapa nak?",tanya Jan.
"Saya mau memberikan semua uang pada tabungan saya kepada santos, Ayah",jawab daniel kecil.
"Tapi,bukannya kamu pernah mengatakan bahwa kamu menabung uang tersebut untuk membeli sebuah mobil-mobilan yang kamu sukai",kata Jan. "Kamu bahkan sudah menabungnya selama 3 bulan. Jika kamu mengambil uang tersebut bahkan hanya 5 euros maka kamu tidak akan bisa cukup untuk membeli mobil-mobilan yang kamu senangi",kata Jan kembali.
"Saya tahu ayah",jawab daniel. "Tapi santos jauh lebih memerlukan uang tersebut daripada saya",kata daniel dengan polosnya.
Akhirnya daniel dengan dibantu ayahnya mengeluarkan semua uang yang ada dikotak uang berbentuk doggie tersebut. Janpun keesokkan harinya, sore hari setelah Jan pulang dari kantornya, dia segera mengantarkan anaknya tersebut mengunjungi guru sekolah minggunya untuk memberikan uang yang ada. Jan menjelaskan bagaimana daniel kecil begitu sangat antusias untuk menyerahkan semua uang ditabungannya untuk membantu santos kecil di San Salvador. Sang gurupun terkejut sekaligus bangga dengan tindakan daniel, daniel bukan hanya memberi 5 euros, tapi dia memberi keseluruhan uang yang dia miliki untuk membantu sesamanya.
Seminggu setelah kejadian itu berlangsung, daniel kecilpun menerima surat dari neneknya. Danielpun terkejut karena neneknya sudah cukup lama tidak mengirim surat pada daniel. Didalam amplop surat itu ternyata selain berisi surat yang menyatakan bahwa si nenek sangat kangen dengan daniel, namun juga berisi sejumlah uang untuk si daniel kecil. Dan tanpa disangka ternyata uang yang dikirimkan si nenek tersebut sama dengan jumlah uang yang telah daniel kecil berikan untuk santos. Si nenek mengatakan betapa dia ingin daniel mengunakan uang tersebut untuk membeli barang apapun yang dia sukai.
Jan pun sangat terkejut hari itu. Dia bukan hanya melihat bagaimana anak laki-lakinya yang baru berusia 7 tahun tersebut menunjukkan imannya untuk memuliakan Tuhan melalui pemberian yang kecil yang dapat dia berikan. Si daniel kecilpun tidak berpikir lagi untuk memberikan seluruh uang tabungannya untuk membantu santos. Pada hari itupun, Jan melihat bahwa Tuhan secara ajaib membalas semua ketulusan hati daniel yang memberi dan memuliakan namaNya. Disanapun Jan belajar bahwa ketika kita memberi orang lain, kita memuliakan namaNya..DIApun juga akan lebih tiada hentinya memberi dan mencukupkan kebutuhan kita.
Melalui cerita singkat diatas kitapun boleh diingatkan kembali akan pentingnya memberi kepada sesama kita. Hidup yang kita jalanipun juga karena pemberian dariNya. Kita tidak mungkin dapat hidup, makan dengan enak, berpakaian pantas, memiliki rumah yang nyaman, keluarga yang begitu mendukung jika tanpa pemberian dariNya. Untuk membalas kebaikkan dan pemberian dariNya, kitapun hendaknya terus berusaha belajar untuk memberi yang kita punya kepada sesama kita.
Akhir kata....seorang mentor kami pernah berkata demikian :"ketika kita memberi hidup kepada orang lain (dalam bentuk uang/apapun yang bisa kita berikan) maka Tuhan akan menghidupi kita juga, bahkan lebih".
His love never ends and flows like a river
12 years ago

Print this page
0 comments:
Post a Comment