Our Wedding Path ♥

Daisypath Anniversary tickers

Our Baby ♥

Lilypie First Birthday tickers

Sunday 5 June 2011

Nothing in the past...something in the present...everything in the future^^

Hari minggu kemarin dipertengahan tahun 2011 adalah hari yang penuh dengan kenangan yang indah dan manis bagi Roni dan Rina. Setelah mereka melewati masa-masa pacaran yang berliku-liku dan panjang, akhirnya mereka mengakhirinya dengan indah melalui pernikahan suci yang mereka tempuh. Tidak pernah dipikirkan sebelumnya bahwa Rina akhirnya akan menikah dengan Roni, demikian pula sebaliknya. Namun jika Tuhan sudah berkehendak, apapun yang tidak mungkin bagi manusia..adalah sangat mungkin bagiNya.

Orang yang ada dimasa lalu mungkin di masa yang akan datang menjadi pasangan hidup kita, itulah cerita dari Rina dan Roni. Mereka dipertemukan didalam sebuah pelayanan disebuah gereja kecil di kota A pada tahun 2003. Pertemuan merekapun benar-benar dimulai dengan kesan yang sederhana. Rina dikenal sebagai seorang pemudi yang lincah, suka bergaul dan baik hati yang juga sangat aktif didalam pelayanan sekolah minggu di gereja di kota A tersebut. Sedangkan Roni dikenal sebagai seorang pemuda yang biasa-biasa saja, dia datang hanya sebagai jemaat umum biasa. Rina dan Ronipun bertemu didalam kebaktian minggu jemaat umum biasa.

Suatu hari Rina kekurangan orang yang dapat membatu komisi sekolah minggu untuk antar jemput anak-anak sekolah minggu saat itu. Akhirnya Rina tiba-tiba teringat pada Roni,dan tanpa berpikir panjangpun Rina segera menawari Roni untuk pelayanan membantu anak-anak sekolah minggu tersebut. Ternyata Roni mau membantu dan menjadi aktif didalam sekolah minggu. Roni yang agak pendiam dan pemalu itu kemudian mau mengantar dan menjemputi serta besuk anak-anak, namun dia masih tidak mempunyai cukup keberanian untuk memimpin pujian/cerita di sekolah minggu. Ketulusan hati dan rasa penolong itulah pada akhirnya membawa Rina mengagumi Roni. Tapi Rina saat itu hanya bisa menahan segenap perasaannya kepada Roni karena Rina melihat Roni yang saat itu sedang mendekati seorang gadis di gereja tersebut. Jauh dari bayangan mereka bahkan mereka tidak pernah berpikir bahwa nantinya mereka akan menyatukan diri sampai kepada pernikahan kudus.


Rina yang menyimpan seluruh perasaannya karena mengira Roni sedang mendekati cewek lain. Sedangkan Ronipun menyimpan perasaannya padahal dia tahu bahwa Rina baru putus dengan seorang cowok dari gereja yang sama. Roni yang pemalu hanya menyimpan segenap perasaannya dan tidak berani mengutarakan apa-apa kepada Rina. Rina memang sangatlah idealis, banyak pertimbangan bagi seorang Rina untuk memilih pasangan hidup. Memang Rina mengagumi Roni, namun Rinapun masih berpikir bahwa Roni bukan dari keluarga kaya, pendidikan juga cuma sampai SMA. Meskipun Roni baik, sopan, dan suka membantu, namun pikiran-pikiran sombong Rina yang idealis itu membuat Rina menyimpan dengan rapi seluruh perasaannya perlahan terhadap Roni.

Tahun 2007 Roni dan Rinapun berpisah karena Roni harus pindah ke kota B. Kepindahan Ronipun saat itu ditanggapi biasa saja oleh Rina, selayaknya teman biasa yang pindah ke tempat lain, tanpa perasaan mendalam apapun.

Tidak lama setelah itu, Rinapun mengenal seorang cowok lain (yang sesuai dengan segala keidealisannya), bernama Alex. Alex adalah calon seorang dokter. Untuk keidealisan yang Rina punya itulah kemudian Rina melanjutkan untuk sekolah S2. Hubungan Rina dan Alex memang kelihatan baik-baik saja, tapi didalamnya mereka berjalan dengan ikatan komitmen yang tidak seimbang. Sampai pada akhirnya mereka memutuskan hubungan mereka pada akhirnya setelah berjalan hampir 1.5 tahun dalam hubungan mereka. Ketika Rina dan Alex masih berhubungan, Roni masih suka menelepon Rina selama kurang lebih 3 bulan sekali. Tapi karena Rina sudah menganggap Roni hanya sebatas teman biasa, setiap kali Roni menelepon hanya dijawab secara ringan dan cuek oleh Rina. Dan tak kemudian lama, Rina kehilangan HPnya dan semua nomor telepon teman-temannyapun hilang. Dari sejak itupun, Ronipun agak lama tidak menelepon Rina. Bisa dikatakan itu mungkin pelajaran yang cukup berharga buat Rina yang agak sombong, idealis dan cuek itu.

Sampai pada tanggal 27 Desember 2009, Rinapun berhasil mendapatkan nomor telepon dari teman-teman lamanya dari teman-teman gerejanya. Rinapun memberi sms selamat natal kepada semua teman-teman lamanya, termasuk kepada Roni. Ketika Rina memberi sms itupun, Roni tidak membalas langsung sms tersebut. Tapi tidak tahu mengapa, keesokkan harinya Rina tiba-tiba sms Roni lagi. Pada sms yang kedua itupun, Roni akhirnya berusaha menebak-nebak Rina (karena mungkin Rina sudah tidak ada didaftar nama di hpnya). Tapi akhirnya setelah Roni menebak-nebak dari gaya bicara Rina di sms, Ronipun tahu kalau itu ternyata Rina, merekapun saling bertukar account FB. Dari FBpun, tahun 2009 itu, Rina tahu bahwa Roni dengan nama aslinya adalah Suryana. Jadi selama ini Rina mempunyai teman, yang sempat dia kagumi, yang diketahui dengan nama panggil Roni itu...tapi Rina tidak tahu nama aslinya adalah Suryana. Sangat unik dan benar-benar tidak terpikirkan.

Pada awal januari 2010, adik Rina mengalami kecelakaan. Ronipun selalu ada untuk terus mendukung, menguatkan, menghibur dan menenangkan Rina yang saat itu galau dan sedih melihat kondisi adiknya itu. Keadaan kedekatan merekapun berlanjut sampai adik Rina sembuh dari kecelakaan. Ronipun tak jarang menemani Rina yang sibuk waktu itu untuk menyelesaikan S2nya. Ronipun menemani Rina mengerjakan thesis, meskipun jarak memisahkan mereka. Roni selalu membantu membangunkan Rina setiap pagi jika Rina sudah lupa bangun pagi karena semalam sudah telalu letih dengan mengerjakan tugas-tugas S2nya.

Kedekatan hubungan itulah yang memberanikan Roni suatu ketika mengatakan "aku kangen denganmu" kepada Rina. Rinapun menjawab dengan santai "ayo kalau kangen ke sini aja". Dan jawaban singkat Rinapun, ditanggapi serius oleh Roni bahwa Roni sudah memesan tiket untuk ke kota A tanggal 14 Februari nanti (hari valentine).

Dengan kedekatan mereka dan hubungan mereka yang pernah ada sebagai seorang sahabat(saling mengenal dan tahu), tak lama kemudian bulan April Roni datang kepada orang tua Rina dan meminta restu orang tua Rina atas hubungan mereka. Seijin orang tua pula, mereka akhirnya berani melangkahkan kaki pada bulan Juni 2010 untuk bertunangan.

Rinapun ingin segera menikah karena kedua orang tua Rina tak jarang "menekan" Rina dengan sangat berat untuk segera menikah. Bahkan saat-saat kedekatannya dengan Roni, tak jarang ayah Rina menjodohkan Rina dengan anak dari teman ayahnya. Pernah juga karena "pemaksaan" itu Rina sampai memukul lemari dan tangan kanannya bengkak selama 2 minggu. Hanya karena Roni dipandang terlalu lama meminta untuk menikahi Rina. Rinapun tak jarang juga menangis dan melampiaskan diri dengan kesibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan kantor karena Rina tidak tahan ketika mendengar Ibunya berkata "Ibu ini malu mempunyai anak yang belum menikah juga". Rinapun merasakan sangat sedih sekali...seumur hidup Rina, Rina selalu berusaha hidup benar, tidak pernah berbuat macam-macam, sekolah dengan benar, bahkan tidak pernah ada catatan hitam dalam hidupnya...kenapa tiba-tiba karena belum juga menikah, malah membuat orang tua menjadi malu. Rina memang memiliki prinsip hidup yang berbeda dengan kedua orang tuanya, meskipun kedua orangnya juga adalah Kristiani. Bagi Rina, menikah itu harus dengan orang Kristen, orang yang memiliki iman yang sama, takut akan Tuhan..namun bagi kedua orang tua Rina, asal ada materi, kebutuhan tercukupi, ada tanggung jawab..itu sudah beres, iman tidaklah terlalu penting bagi mereka. Karena perbedaan prinsip dan pandangan hidup itulah, tak jarang hampir setiap minggu mereka selalu berdebat.

Sampai pada akhirnya menginjak bulan Juni 2011 ini, ketika Roni dan Rina memutuskan untuk menikah, seluruh permasalahanpun hilang dan semuanya perlahan menjadi berubah menjadi sukacita. Segala air mata mereka berubah menjadi sukacita. Rinapun juga diberikan berkat lebih oleh Tuhan, Rina diterima kerja di kota B menjadi seorang dosen. Impian lama Rina terjawab sempurna oleh Tuhan, bukan hanya menikah tapi juga menjadi seorang dosen. Rina mendapatkan seorang suami yang takut akan Tuhan, benar-benar sopan dan sangat disayang oleh kedua orang tua Rina. Kedua orang tua Rina sangat bahagia sekali, sampai pernikahan berlangsung dengan meriah dan mengundang banyak teman dan kerabat mereka.

Hubungan yang mereka tabur dan pupuk dengan penuh perjuangan, berliku-liku, banyak air mata, pada akhirnya mereka menuai dengan bersorak sorai melalui sebuah pernikahan kudus.

Cerita diatas adalah sebuah kisah nyata, namun kami tidak dapat menyebutkan nama pribadi yang bersangkutan. Namun dibalik itu, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari sebuah cerita singkat dari Roni dan Rina:

1. Berdoa, bersabar dan terus bergumul didalam mencari pasangan hidup bersama dengan Tuhan
Rina yang sudah beberapa kali menjalin hubungan dengan seorang pria, namun tidak berhasil..tetapi Rina tetap berdoa, bersabar dan terus bergumul didalam mencari pasangan hidupnya bersama denganNya. Dan memang demikian terjadinya...orang yang ada dimasa lalu yang tidak pernah Rina pikirkan ternyata menjadi pasangan hidup bagi Rina dimasa yang akan datang. Jadi bagi sahabat-sahabat yang sedang mencari pasangan hidup, marilah tetap membawa segala pergumulan kita didalam doa. Teman/sahabat lama yang tidak pernah kita pikirkan, mungkin juga ada pasangan hidup kita nantinya. Jadi tetap bawa mereka didalam doa-doa dan pergumulan kita. Bagaimana Rina tetap bersabar dan kuat didalam imannya untuk mencari pasangan hidup sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan meskipun kedua orang tuanya tak jarang terus menekan Rina untuk segera menikah.

2. Berdoa dan bergumul dengan pasangan kita bersama Tuhan untuk membawa hubungan kita pada tingkat yang selanjutnya

Jadi setelah kita mendapatkan pasangan hidup kita, kita tidak lantas berhenti dan selesai didalam bergumul terus bersama dengan Tuhan. Tetaplah selalu berusaha meminta konfirmasi dari Tuhan untuk menyeleraskan segala perbedaan yang mungkin ada (baik bagi hubungan jarak jauh/pun jarak dekat). Karena yang terpenting bukan seberapa banyak kesamaan yang dimiliki oleh kedua pribadi yang ada, tetapi seberapa banyak perbedaan yang dimiliki oleh kedua pribadi yang mampu untuk diselaraskan.

3. Minta persetujuan dari keluarga dan teman dekat
Orang tua adalah wali Tuhan didunia ini, yang membimbing kita untuk terus berjalan selaras dengan kehendak Tuhan. Meskipun orang tua kadang tidak memiliki pemahaman yang sama dengan kita, namun kita harus tetap menghormati keberadaan mereka dengan terus melibatkan mereka didalam setiap hubungan yang kita jalin. Jadi didalam memilih bahkan memutuskan pasangan hidup pun kita seharusnya meminta persetujuan dari mereka. Sedangkan keluarga dan teman dekat adalah orang-orang yang mengenal kita dengan baik, merekapun dapat membantu kita melihat hubungan kita dari sudut padang yang lain. Masukkan dari mereka atas hubungan kitapun, mungkin dapat membantu kita untuk berpikir lebih objective. Namun apapun keputusan akhirnya, tetap ada di tangan Tuhan semata.

4. Melihat pertumbuhan hubungan yang sedang dijalin

Apakah didalam hubungan yang terjalin ada terdapat saling percaya, saling menghormati dan mengasihi (berusaha menjalankan Efesus 5:22-33) didalam hubungan yang sedang berjalan.

5. Berikan waktu yang cukup
Perlunya waktu yang cukup untuk saling terbuka, saling mengenal dan saling bertumbuh. Bukan hanya terpaut cinta semata maka semuanya berjalan dengan secepat kilat..tiba-tiba bertemu, berkenalan, berpacaran dan menikah. Karena melalui perjalan waktu maka satu dengan yang lain dapat saling menguji karakter, kedewasaan dan kesetiaan masing-masing.

Mungkin hanya beberapa hal itu yang dapat kami tangkap melalui cerita diatas. Semoga bermanfaat bagi sahabat-sahabat yang sedang bergumul didalam memilih pasangan hidup, meniti hubungan pacaran, bahkan sedang memutuskan untuk menikah.

May our relationship, our engagement, our marriage, and our family bring glory for HIS name ^^

*This story as a wedding gifts
for K'A & C'Y...May God pour out HIS blessing forever for your new family ^^

Our Journey © 2008 Por *Templates para Você*