Our Wedding Path ♥

Daisypath Anniversary tickers

Our Baby ♥

Lilypie First Birthday tickers

Wednesday 8 June 2011

The Deaf bumble bee


Jika dilihat dari gambar cartoon lebah madu disamping kita bisa melihat bahwa lebah madu memiliki badan yang jauh lebih besar daripada ukuran sayap-sayapnya. Namun si lebah masih tetap bisa terbang dengan lincahnya, si lebah tidak kawatir akan jatuh karena bentuk sayapnya yang lebih kecil tersebut..mengapa demikian?

Mungkin kita bisa belajar sedikit dari si lebah tersebut. Bagaimana kita tetap mensyukuri apapun yang kita miliki, tidak hanya mendengarkan pendapat orang-orang di sekitar kita mengenai kekurangan kita, tidak hanya merasa rendah diri karena merasa diri banyak kekurangan dan tidak mampu berbuat apa-apa. Hidup ini terlampau indah jika kita hanya mengurung diri dengan segala kekurangan kita tanpa berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk mengatasi kekurangan kita itu.


Lebah hampir tuli, sehingga sentuhan adalah rasa mereka andalkan untuk komunikasi. Suara bersenandung kita dengar adalah suara mengalahkan sayap mereka. Sydenham & Thomas, Lebah. [Online] www.kidcyber.com.au (2001) [Online] www.kidcyber.com.au (2001). Jadi menurut penelitian yang sebenarnya memang lebah tersebut hampir tuli, bisa dikatakan mereka tidak memiliki pendengaran yang sebaik hewan-hewan lain kebanyakkan. Tuhan memberikan sentuhan yang mampu para lebah rasakan sebagai alat komunikasi bagi mereka.

Dari kehidupan lebah ini, kami menangkap beberapa pelajaran berharga bahwa:

1.Kadang mungkin kita harus mencoba untuk menjadi "tuli" dalam beberapa hal yang memang berdampak negatif bagi kita. Jika si lebah mungkin bisa mendengar dan tahu bahwa sayapnya lebih kecil daripada badannya, mungkin si lebah juga bisa berpikir bagaimana bisa terbang?, apakah sayap yang kecil bisa terbang dengan jauh?, apakah harus menguruskan diri untuk menyetarakan antara besar sayap dan tubuhnya?...tapi memang si lebah bersyukur bahwa dengan tuli, dia tidak perlu memikirkan banyak hal yang "tidak penting" seperti itu. Si lebah bisa lebih percaya diri dengan segala yang dia terima, tidak berkeluh kesah dan putus asa karena keadaan yang kita terima. Jadi apapun yang kita dengar dari orang-orang disekitar, kita harus belajar untuk menyaring semuanya baik-baik. Jika memang hal-hal yang kita dengar bersifat negatif dan hanya menjatuhkan diri..lebih baik kita buang saja. Untuk hal-hal yang bersifat positif yang bisa kita simpan dihati. Tuhan sudah dengan jelas mengajarkan kita akan hikmat tersebut didalam Filipi 4:8.

2. Kita semua pasti memiliki kelemahan, namun kita harus belajar percaya bahwa kelemahan yang kita miliki itu semua karena Tuhan ijinkan untuk membentuk kita. Tuhan bisa saja menggunakan setiap hal untuk melaksanakan setiap rencanaNya didalam hidup kita. Jadi tetap bersyukur apapun "kelemahan selemah apapun" yang kita miliki. Seperti halnya si lebah dengan kekurangannya bisa memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi kita.

"Finally, brethren, whatsoever things are true, whatsoever things are honest, whatsoever things are just, whatsoever things are pure, whatsoever things are lovely, whatsoever things are of good report; if there be any virtue, and if there be any praise, think on these things"-Phil 4:8 (KJV)

Our Journey © 2008 Por *Templates para Você*