Tidak terasa sudah 5 bulan di negara orang
. Ada banyak hal dan tantangan baru yang akan terus dihadapi disini...terutama tantangan dari dalam diri sendiri, dimana harus betah dengan keadaan yang ada. Keadaan yang sangat amat jauh berbeda dengan keadaan yang lama ketika saya masih berada di Indonesia. Ketika di Indonesia, saya bisa melakukan apapun yang saya mau, bekerja dengan luar biasa, berteman dengan banyak orang, dekat dengan keluarga & sahabat, dan bisa mendapatkan segalanya dengan lebih mudah. Merupakan sebuah kejutan yang besar ketika 3 bulan pertama saya datang ke sini...saya harus benar-benar berubah..hal tersebut menimbulkan kebingungan yang luar biasa bagi saya. Saya tidak dapat melakukan apapun yang saya mau dengan mudah, bekerjapun/meniti karirpun tidak bisa (karena terhalang bahasa belanda yang begitu sukar),tidak dapat berteman dengan banyak orang (individualisme yang tinggi disini), jauh dari keluarga & sahabat dan apapun yang ingin didapat jauh lebih sukar karena mahal/bahkan tidak ada. Kadang saya berpikir... apa yang bisa saya perbuat disini?,apakah saya harus stres sendiri dengan keadaan saya sekarang?, apakah saya selamanya hanya akan diam terpaku dirumah & berkutat dengan mengurus rumah sembari menunggu kedatangan si buah hati?, apa yang dapat saya perbuat sebagai kesibukkan saya dirumah?, sampai kapan saya bisa keluar dengan percaya diri dan berbicara bahasa belanda dengan lancar?,apakah saya harus melanjutkan sekolah lagi?...pertanyaan-pertanyaan itu seakan terbayang dan tidak terpecahkan.
Setiap kali semua pertanyaan itu datang, saya langsung merasa kangen luar biasa dengan segala yang saya tinggalkan di Indonesia. Mungkin satu hal yang membuat saya bertahan disini hanyalah keberadaan suami saya yang begitu menguatkan saya setiap kali banyak pertanyaan yang timbul dibenak saya
. Kristus teramat baik bagi saya dengan memberi suami yang sangat baik dan mendukung saya ^^.
Mungkin kadang saya bingung dan cemas dengan apa yang akan terjadi kedepannya...namun jika boleh jujur,semua hal yang terjadi dan pertanyaan-pertanyaan yang ada perlahan tapi pasti mulai terpecahkan saya persatu sehingga membuat saya semakin teguh didalamNya
. Sebagai manusia mungkin ada banyak keraguan didalam diri kita, tapi kita harus belajar untuk percaya bahwa setiap hal yang boleh terjadi didalam hidup kita bukan suatu kesengajaan. Demikian pula dengan keberadaan saya...saya bisa ke Belanda bukan karena suatu kesengajaan..."there's something behind all of this"
.
Saat ini mungkin saya masih tidak mengerti mengapa semua hal tersebut boleh terjadi, tapi saya percaya bahwa saya akan dibuat mengerti olehNya kelak bahwa pilihan untuk hidup diBelanda tidaklah salah^^.
Perasaan "homesick" itu adalah hal yang biasa bagi orang-orang yang baru pindah dari suatu negara ke negara yang lainnya (apalagi jika negara yang mereka tuju jauh berbeda dengan negara mereka semula..seperti saya). Jika tanpa rasa "homesick" maka perasaan kita mati, kita tidak bisa merasakan gejolak jiwa/emosi apapun didalam diri kita. Dengan "homesick" akan membuat kita mensyukuri setiap apapun yang kita miliki dan membuat kita belajar untuk menjadi lebih kuat & tegar didalam menjalani kehidupan kita ke depannya
.
Semoga curhat singkat diatas bukan malah membuat rekan-rekan yang ingin pindah ke negara lain jadi takut
..tapi malah bisa menguatkan rekan-rekan
. Saya sendiri mengalami 3 bulan yang cukup susah dan banyak tantangan, namun setelah 5 bulan ini..perlahan-lahan pertanyaan-pertanyaan diatas sudah mulai terjawab^^. Jadi jangan takut untuk mengambil langkah untuk pindah ke negara lain. Hal ini mengingatkan saya akan Papa saya...beliau pernah berkata "Jangan tunda-tunda jika ada kesempatan untuk pindah ke negara lain, ambil kesempatan itu karena kesempatan itu tidak akan datang kedua kalinya...disana nanti kamu akan bisa belajar jauh lebih banyak & membuatmu menjadi lebih mandiri). Dan memang perkataan Papa saya itu benar..![]()
Hidup harus terus dijalani dan tidak dapat kembali...jadi jalanilah setiap hari dengan sukacita karena kita tidak tahu kapan kita akan berhenti didalam menjalaninya
.
His love never ends and flows like a river
12 years ago

Print this page
0 comments:
Post a Comment