Our Wedding Path ♥

Daisypath Anniversary tickers

Our Baby ♥

Lilypie First Birthday tickers

Saturday 27 March 2010

Enough time before being couple



Melalui sharing kali ini kami akan membahas sedikit mengenai pentingnya waktu yang dibutuhkan sebelum memutuskan untuk berpacaran dan hal-hal apa saja yang harus dilakukan didalam masa pergumulan.

Kita memulai terlebih dahulu dengan waktu (yang dibutuhkan sebelum memutuskan untuk berpacaran). Ibarat suatu rencana akan lebih matang jika tidak diputuskan tergesa-gesa. Berpacaran (dan juga pernikahan kelak) menurut pendapat kami adalah suatu perjalanan hidup yang harus kita rencakan matang-matang. Bukan hanya saja tentang karir dan studi yang penting namun hal-hal lain yang berkaitan dalam hidup kita adalah poin-poin yang penting yang masuk dalam keseluruhan hidup kita yang harus juga kita rencanakan semuanya secara matang. Kita tahu bahwa Allah kita adalah Allah yang adalah Sang perencana yang Agung, DIA telah mengetahui dan merencanakan segalanya semenjak kita masih dirahim ibu kita (Yer1:5). Maka DIApun menghendaki kita untuk teratur merencakan segala sesuatunya...(dalam hal ini untuk memutuskan tentang berpacaran).



Jika kita membahas lebih lanjut tentang waktu...maka waktu ini adalah seberapa lama kita sudah berteman dengan"nya". Pertemanan dalam hal ini dimulai dari perkenalan hingga menjadi sahabat/teman dekat. Sebelum "dia" menjadi teman/sahabat dekat kita, maka keputusan untuk berpacaran akan menjadi riskan karena ada banyak sekali hal-hal dalam kehidupan "dia" yang belum kita ketahui/sebaliknya. Hal ini menjadi sangat penting bagi kita sebagai orang kristen yang ingin menjadi berbeda dengan gaya pertemanan dan berpacaran menurut versi dunia ini. Ketika dunia ini mengajarkan pertemanan/berpacaran yang instant, disini orang kristen akan diajak untuk menguji kualitas pertemanan (yang mengarah pada pacaran): seberapa jauh dia memiliki komitmen untuk hidup dalam kekristenan.

Oleh karena itu memutuskan untuk berpacaran tidak dapat kita lakukan dalam hitungan menit karena keputusan yang dihasilkan dari pemikiran yang terlalu cepat adalah cenderung ekspresi dari ego kita yang mungkin tidak sesuai dengan kehendak Allah. Untuk itu kita juga harus membawa "dia" dan bersama-sama dengan kita dari awal untuk memiliki kualitas pertemanan kristiani.

Jika kita membahas lebih lanjut tentang sebuah pertemanan kristiani maka untuk mewujudkan sebuah pertemanan tersebut baik kita maupun "dia" (calon pasangan/pacar kita) harus sama-sama memiliki pola pikir kristiani. Pola pikir kristiani yang dimaksudkan disini adalah cara berpikir kita yang selalu dilandasi oleh firman Tuhan.
Jadi baik kita maupun "dia" harus saling mengoreksi dan menguatkan, bukan berdasarkan ego..namun berdasarkan fiman Tuhan. Dab ketika pola pikir tersebut sudah dimiliki, maka kita harus tahu bahwa kita sudah berbeda dengan dunia ini.

Seiring dengan berjalannya waktu yang ada, kita bisa melihat disekeliling kita..siapa saja teman-teman/sahabat-sahabat dekat kita yang terus mau menerapkan pola pikir kristiani tersebut didalam hidup mereka. Dan sahabat-sahabat/teman-teman (yang berbeda jenis dengan kita) tersebut bisa kita bawa dalam doa-doa kita (sebagai calon pasangan hidup/pacar kita). Dalam doa, kita dapat terus meminta tuntunan dari Tuhan untuk terus menunjukkan apa yang Tuhan mau (yang terutama) bukan apa yang kita mau dalam kita menentukan siapa calon pacar kita kelak.

Jadi waktu yang dimaksudkan oleh kami dalam pembahasan diatas adalah waktu yang cukup untuk kita berteman. Sehingga dengan waktu yang cukup tersebut maka kita dapat berpikir dan terus bergumul dalam doa (mencari tahu apa yang Tuhan mau).

Setelah kita membahas mengenai "waktu yang cukup" diatas maka kita juga perlu mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan didalam masa pergumulan (didalam waktu yang cukup tersebut). Menurut pendapat kami, ada 4 hal penting yang perlu diperhatikan didalam masa pergumulan tersebut adalah:

1.Jangan terlalu cepat menjadikan "dia" sehabat/teman baik kita. Jadi dalam hal ini, kita harus benar-benar menguji kedekatan kita setahap demi setahap. Kita jangan pernah merasa takut kehilangan "dia" karena kita tahu dengan pasti Tuhan tetap pegang hidup kita dan tahu yang terbaik bagi hidup kita. Jadi kita harus belajar berteman dengan "dia" dengan netral dan bertahap sampai semuanya jelas. Jika kita terlalu cepat didalam pertemanan, maka dikawatirkan akan terjadinya TTM (teman tapi mesra) atau kehobongan (dimana tertutupi semua keburukan yang ada,yang tampil hanya sisi-sisi baik saja).

2.Perbanyaklah waktu untuk saling berdiskusi dan mengenal satu dengan yang lain karena pacaran secara kristiani yang nanti dilakukan adalah bentuk sebuah hubungan yang serius (yang berpikir langsung menuju pernikahan kudus). Kegiatan jalan-jalan/nonton bioskop/makan-makan memang penting...tapi itu bukanlah yang terutama.

3.Tetap berilah waktu bagi kita untuk mengenal orang-orang lain yang ada didalam pergaulan kita. Jadi jangan membatasi persahabatan kita hanya dengan "dia" seorang.

4.Dalam waktu-waktu yang ada,ijinkanlah diri kita untuk langsung bertatap muka dalam berkomunikasi dengan "dia". Pembicaran langsung dari mata ke mata lebih efektif bagi kita untuk mengetahui ekspresi/karakter si "dia" daripada hanya melalui media komunikasi yang lainnya.

Pada akhirnya kami membagikan semua hal diatas karena kami melihat bahwa berpacaran secara kristiani sama seriusnya dengan pernikahan itu sendiri. Oleh karena itu, waktu yang cukup didalam mempergumulkan calon pacar/pasangan hidup kita...sangatlah penting!!

Berilah waktu yang cukup untuk bergumul akan pasangan hidupmu,
Tetap andalkan Tuhan didalam pergumulanmu,
Dan temukan pasangan hidupmu bersama dengan Tuhan^^
.

Our Journey © 2008 Por *Templates para Você*