Berikut adalah sebuah kisah nyata bagaimana tangan Tuhan merajut indah sebuah perjalanan kasih yang panjang sampai kepada sebuah pernikahan yang menyentuh dan mengharukan.
Wil seorang mahasiswa di sebuah kampus di New Zealand. Dan Kate saat itu sudah bekerja di Surabaya setelah lulus kuliah. Suatu waktu Kate berkenalan dengan seorang teman yang bernama Lilian,yang berasal dari kota Malang,di sebuah gereja di Surabaya. Sedangkan Lilian adalah teman baik yang dianggap sebagai kakak angkat oleh Wil. Dan karena Lilian lah akhirnya Wil berkenalan dengan Kate. Mereka berkenalan sebagai teman biasa mulai sejak Maret 2007. Mereka berteman melalui email dan chating secara murni dengan sharing tentang masa lalu, pelayanan, kerohanian, keluarga, pekerjaan, study dan problem sehari-hari. Sehingga Kate mulai menganggap Wil sebagai seorang sahabat yang bisa diajak curhat dan sharing serta memberi nasehat. Selama beberapa bulan hubungan pertemanan mereka, Wil tergerak untuk mengatakan merasa dekat dengan Kate.
Kate dan Wilpun akhirnya memutuskan untuk sama-sama bergumul mengenai hubungan mereka yang lebih lanjut. Dalam waktu 6 bulan mereka bersama-sama berdoa dan mencari tahu kehendak Tuhan(dari bulan Juni 2007 sampai dengan Desember 2007). Akhirnya setelah melalui konsultasi dengan kakak rohani, Katepun mendapatkan sebuah masukkan dari kakak rohaninya bahwa apabila seorang itu adalah pasangan hidup yang dari Tuhan, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Seiman(sama-sama sudah lahir baru dalam Kristus),
2. Seimbang(dalam umur, status keluarga, pendidikan, terutama kerohanian),
3. Restu orang tua(kedua orang tua harus bertemu dahulu sebelum memutuskan resmi sebagai pasangan kekasih),
4. Restu pemimpin rohani (oleh pembimbing rohani/ ketua komunitas mau dibina dan diberi nasehat bagaimana pacaran yang sehat dan bertumbuh serta akan dinilai apakah pacaran berdampak positif / negatif bagi kerohanian)
5. Kasih yang bertumbuh(tidak instan dan terbukti dengan waktu semakin bertambah atau berkurang)
Wil dan Katepun terus melanjutkan pergumulan dan doa-doa mereka sebelum pada akhirnya mereka mengambil keputusan apakah mereka diijinkan Tuhan sebagai sepasang kekasih. Pergumulan mereka saat itu adalah: syarat 1 dan 2 sudah terpenuhi dari awal, syarat 4 dan 5 mengikuti seiring perjalanan waktu pergumulan selama 6 bulan. Namun syarat ke 3 bisa terpenuhi hanya jika Wil pulang indo dan mempertemukan keluarga Wil dengan keluarga Kate.
Setelah hampir 2 bulan di Indonesia, akhirnya mengharuskan Wil untuk kembali meneruskan study dan bekerja sebagai programmer di New Zealand. Wilpun harus kembali pada malam Valentine 14 Febuari 2008. Sehingga mereka harus menjalani hubungan jarak jauh selama 2 tahun sebelum pada akhirnya Wil melamar. Kisah mereka mengalami berbagai tantangan emosi, kejenuhan dan ujian kepercayaan selama hubungan jarak jauh tersebut.
Wil dan Kate berencana akan menikah 2tahun setelah lamaran yaitu pada 20 November 2011 (4 tahun persis sejak pertemuan pertama mereka). Namun tantangan kembali mengguncang hubungan mereka. Pada pertengahan tahun 2011, saat akan mengurus surat-surat keperluan pernikahan mereka, ada beberapa surat yang belum terpenuhi dan belum bisa dilanjutkan ke catatan sipil ataupun gereja. Surat anggota jemaat gereja di New Zealand sulit didapatkan sehingga Wil harus berusaha keras mencari jalan dan bantuan untuk mendapatkannya. Setelah akhirnya sebulan berjuang, pihak gereja Wil di NZ bisa memberikannya. Namun setelah itu, disusul kabar bahwa surat baptis Will hilang padahal itu yang merupakan syarat utama pemberkatan nikah di gereja. Will harus meminta pastor yang membaptisnya di Korea pada tahun 2003 dan itu tidak mudah karena data saat itu belum rapi dan ratusan orang yang sudah dibaptiskan.Dan rasanya mustahil untuk bisa menikah tanpa surat Baptis sebagai bukti sama-sama seiman(sedangkan baptis 2 kali tidak boleh dalam iman Kristen). Katepun memutuskan untuk berdoa dan berpuasa selama seminggu penuh memohon belas kasihan Tuhan supaya surat Baptis Wil bisa ketemu. Dan mujizat terjadi! Tuhan mendengar seruan doa Kate yang sungguh-sungguh ingin supaya Tuhan menolong.
Pernikahanpun pada akhirnya dilangsungkan pada 20 November 2011. Sebuah pernikahan dengan lika-liku perjalanan kasih yang panjang, namun banyak menjadi berkat bagi sahabat serta teman bahkan keluarga disekitar mereka.
Berikut adalah puisi yang tercipta tuk melukiskan bagaimana dalamnya kasih Tuhan serta campur tanganNya didalam kehidupan mereka:

Print this page