Kami menemukan sebuah blog yang sangat baik, mungkin juga dapat membantu rekan-rekan sekalian yang mungkin saat ini sedang bergumul dengan masalah "dating"-http://blog.marshillchurch.org/2008/02/20/dating/. Kotbah tersebut dibawakan oleh Pastor Mark Driscoll. Dibawah ini kami akan menguraikan secara singkat dari kotbah yang kami dengar.
Ada 4 pilihan hubungan dibawah ini yang dapat diterima didalam kehidupan kekristenan, namun hanya 1 yang salah (yaitu....pilihan no 3).
#1 – Pernikahan karena dijodohkan
#2 – Masa-masa perkenalan
#3 – Kencan dengan orang yang tidak seiman
#4 – Kencan dengan orang yang seiman
Ada beberapa saran praktis yang perlu diperhatikan oleh pria dan wanita lajang..hal-hal tersebut adalah:
A. Prinsip berpacaran secara kristiani baik bagi pria dan wanita:
1. Maksimalkan masa-masa lajang kita dihadapan Tuhan
Apabila kita masih diijinkan Tuhan untuk menunggu pasangan hidup kita dariNya, maka didalam masa-masa yang demikian kitapun harus lebih memfokuskan diri bukan hanya mencari pasangan hidup itu sendiri, tapi mencari kehendak Tuhan didalam hidup kita. Apakah yang DIA ingin kita kerjakan selama masa-masa lajang kita?
2.Jangan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih tinggi sampai kita benar-benar siap untuk menikah
Memang umur sangatlah mengundang banyak permasalahan (terutama banyak para wanita),tapi biarlah kita tetap mendekatkan diri dengan Tuhan..mengambil keputusan yang benar-benar tepat apakah kita benar-benar sudah siap untuk menikah/tidak. Bukan karena masalah umur, tekanan keluarga, gunjingan sosial,dll...karena setelah pernikahan, tidak ada jalan untuk kembali lagi. Jadi pikirkanlah setiap pilihan yang ada dengan sebaik-baiknya bersama dengan pasangan kita.
3. Sebuah perkenalan bukan kencan; perkenalan=waktu bersama,kencan=pasangan (1 Tim. 5:1-2)
Tetap berikanlah waktu yang cukup untuk saling mengenal secara mendalam diantara kedua pribadi yang ada. Jadi bukan hanya waktu-waktu sebagai pasangan, dengan hanya kemesraan tanpa berpikir tentang arah tujuan dari hubungan yang terbentuk. Saat-saat perkenalan adalah saat-saat yang baik untuk lebih saling mengenal karakter, visi-misi dan kedewasaan satu dengan yang lainnya.
4. Jangan pernah melakukan hubungan yang lebih serius dengan orang yang tidak seiman (2 Cor. 6:14).
Sekali kita memberanikan diri untuk berhubungan dengan orang yang tidak seiman maka kitapun yang akan menganggung segala resiko yang ada. Sebuah perahu tidak mungkin dinahkodai oleh 2 pengemudi karena tidak jelaslah kemana perahu itu akan berjalan..demikian pula dengan sebuah kelurga, tidak mungkin dikendalikan oleh 2 orang dengan iman yang berbeda karena tidak jelaslah kemana keluarga tersebut akan dibawa kedepannya.
5. Jalinlah hubungan dengan 1 orang pada 1 waktu
Jika kita benar-benar serius dengan sebuah hubungan yang ada maka seharusnya kita mulai berpikir dan bertindak secara dewasa..1 orang pada 1 waktu, bukan berpacaran dengan banyak orang pada 1 waktu yang sama.
6. Pria berinisiatif, wanita yang merespon
Seorang pria hendaknya memiliki kedewasaan dan keberanian yang lebih daripada seorang wanita. Hai kaum pria lajang..mulailah berpikir dan membawa didalam pergumulanmu didalam doa. Apabila anda telah menemukan pasangan hidup sesuai dengan kehendakNya, mulailah memberanikan diri menyatakan perasaan anda. Jangan hanya diam menunggu pihak wanita dahulu yang menyatakan perasaannya kepada anda.
7. Pandanglah orang-orang yang ditempatkan Tuhan didepan anda (contoh: Boas & Ruth)
Mulai mencari dan mempergumulkan pasangan hidup dari orang-orang lajang yang terdekat dengan anda, yang bisa anda temukan didalam pelayanan, gereja dan persekutuan-persekutuan yang anda sedang ikuti. Terkadang Tuhan meletakkan pasangan hidup kita tak jauh dimana kita ditempatkanNya juga.
8. Hanya investasikan pada sebuah hubungan dimana kita tertarik secara keseluruhannya (baik fisik, mental, kerohanian, emosi, pelayanan-pelayanan)
Usahakan kita tidak menghabiskan waktu untuk bermain-main dengan sebuah hubungan yang ada. Berikan waktu yang cukup untuk berdoa dan bergumul untuk mempersiapkan diri kita menjalin sebuah hubungan yang serius dengan seseorang. Jika kita sudah siap, barulah kita menginvestasikan pada sebuah hubungan yang serius dengan seseorang yang memang benar-benar sudah kita pergumulkan dan kita mengenalnya dengan cukup lama serta mendalam.
9. Jalinlah hubungan dengan orang yang memang sudah cocok dengan latar belakang keluarga
Perbedaan latar belakang keluarga memang bukanlah masalah yang terlalu serius apabila sudah seiman, namun tetaplah kita harus memohon hikmat dariNya. Jangan sampai karena gelora rasa suka maka persoalan perbedaan latar belakang keluarga justru menjadi batu sandungan bagi keluarga kita, sahabat kita / bahkan bagi orang-orang lain yang melihat hubungan kita. Pikirkan dan pergumulkanlah secara serius akan perbedaan yang ada supaya benar-benar Tuhan dipermuliakan didalam hubungan kita nantinya.
10. Jagailah hatimu (Amsal 4:23)
Jagailah hati dengan tetap menjaga hubungan dengan Tuhan sendiri. Tanpa Tuhan, tidaklah mungkin kita dapat menjaga hati kita. Biarlah DIA terus membantu kita untuk memurnikan hati, motivasi, dan kehendak kita sehingga apabila kita sudah memutuskan siap untuk menjalin hubungan dengan seseorang...semuanya berjalan sesuai dengan waktu dan kehendakNya bukan atas keinginan hati dan daging kita semata.
B. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu direnungkan bagi pria yang ingin berpacaran secara kristiani
1.Apakah anda memandang wanita yang baik adalah seperti ibu tunggal(single-mother), pemalu, bercerai?
2. Apakah anda menghormati Tuhan, pasangan anda, keluarganya, teman-temannya, dll?
3. Apakah dia seorang wanita yang sederhana(1 Tim. 2:9)?
4. Apakah dia mau mengikuti kepemimpinan anda?
5. Apakah dia memiliki karakter yang mulia (Amsal 31)?
6. Dapatkah anda memberikan gaya hidup dia mengharapkan (1 Tim. 5:8)?
7. Apakah anda ingin anak anda menjadi seperti dia dan anak-anakmu menikah dengan orang seperti dia?
C. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu direnungkan bagi wanita yang ingin berpacaran secara kristiani
1. Apakah anda ingin membantu dan mengkaitkan diri anda dengan hidupnya (Kej 2:18; 1 Kor 11:09.)?
2. Apakah dia cukup kuat untuk mampu bertahan di masa-masa yang sulit (2 Tim. 2:3)?
3. Apakah dia mampu mengambil tanggung jawab untuk anda dan anak-anak anda nantinya (1 Kor. 11:3)?
4. Apakah dia perhatian dan lembut dengan anda (1 Petrus 3:7)?
5. Apakah dia dapat menjadi ayah yang baik bagi anak-anak anda nantinya (Mazmur 127:3-5;. Ef 6:4)?
6. Apakah dia satu wanita untuk satu pria (1 Tim. 3:2), bukan seorang yang mata keranjang?
7. Bagaimana berharga keberadaan anda didalam hidupnya?
8. Apakah anda ingin anak anda menjadi seperti dia dan putri Anda menikah dengan orang seperti dia?
Semoga ringkasan singkat yang kami tangkap diatas dapat membantu sahabat-sahabat yang sedang bergumul mencari pasangan hidup ^^
Soli Deo Gloria,
David & veve ^^
His love never ends and flows like a river
12 years ago

Print this page